Erlangga Talent Week 2018: Menggunakan Bakat Untuk Mengurangi Derita Korban Gempa

Aloha, Mommy kece!

Maafkan saya yang telah lama tidak meng-update konten blog ini. 😨 Dikarenakan satu dan lain hal yang tidak bisa dijelaskan disini. Tapi insya Allah sebagai permohonan maaf, mulai saat ini saya akan update blog minimal dua kali seminggu. Insya Allah. Jika saya khilaf, tolong colek dan ingatkan saya, yaa.. 😊 Bismillah semoga bisa konsisten. 

Nah, pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman dan kesan yang saya dapat setelah menghadiri event Press Conference #erlanggatalentweek2018 yang diselenggarakan oleh Penerbit Erlangga bekerjasama dengan berbagai pihak. Acara ini bertempat di 2Madison Cafe&Gallery Jl. Bangka No. 20 Kemang, Jakarta Selatan. Diselenggarakan pada hari senin, 22 oktober 2018 lalu. 

Lokasi event press conference

Dimulai dari saat saya datang diantar babang ojek online, sampai disana waktu menunjukkan pukul 12.15 wib. Karena acara dimulai pukul 13.30 wib, masih banyak waktu, donk! Saya memutuskan ke musholla dulu di area basement untuk sholat zhuhur. Kemudian masuk untuk registrasi dan makan siang. Saat makan siang sempat kenalan juga dengan moderator talkshownya yakni Mbak Brigita Manohara, presenter TV One. Orangnya cantik dan asik, penuh humor. 😃 Jadi pada event ini nanti ada dua sesi. Sesi pertama adalah talkshow dengan tema "Menggunakan Bakat Kita Untuk Meringankan Derita Korban Gempa" dilanjutkan dengan  sesi kedua yakni aktivitas seni Brush Lettering bersama Living Loving. 

Brigita Manohara, moderator sesi talkshow

Tepat pukul 13.30 wib sesi talkshow dimulai. Lima orang penting hadir sebagai narasumber disini. Mereka akan sama-sama berbicara mengenai penggunaan bakat untuk membantu korban bencana. Karena pada dasarnya, masing-masing dari kita pasti mempunyai bakat bawaan dalam diri. Kita juga pasti ingin bisa terus membantu sesama, apalagi saudara setanah air kita yang sedang mengalami musibah. Rasa kemanusiaan itu pasti ada, namun adakalanya terbentur dana. Betul apa betul? Nah, ternyata membantu mereka yang terdampak musibah bencana alam atau apapun itu tidak melulu berupa uang atau barang, lho. Kita bisa juga nih menyumbang atau membantu melalui bakat kita. Tapi, bagaimana caranya? Nih, simak ya apa kata para narasumber. 😍

Kelima narasumber menerima goodie bag usai talkshow

Adalah Mbak Windrati Hapsari yang mendapatkan kesempatan berbicara pertama kali. Beliau selaku Koordinator Editorial Erlangga for Kids, juri lomba Illustrate a Story dan pembina komunitas pendongeng di Indonesia menyatakan bahwa apapun bisa kita sumbangkan untuk kemanusiaan. Salah satunya bisa menggunakan bakat yang kita miliki. Seorang penulis, misalnya, dia bisa membuat cerpen atau kisah inspiratif di media online dan dibacakan kepada korban terdampak gempa sehingga dapat membangkitkan semangat mereka dan menyembuhkan lara. Beliau juga menegaskan bahwa dalam kegiatan Erlangga Talent Week 2018 yang akan diselenggarakan pada 25-27 Oktober di Kuningan City, Penerbit Erlangga menyediakan posko penggalangan bantuan nontunai untuk korban gempa Lombok, Donggala dan Palu. "Mereka yang ingin menyumbangkan apa saja boleh men-drop di posko tersebut. Bisa berupa hasil karya, baju atau makanan. Nantinya tim Eureka logistic yang akan mengirimkan ke Lombok, Donggala dan Palu," ujarnya. 

Narasumber yang kedua yaitu Mas Altha Rivan, seorang pekerja seni yang mengalami sendiri peristiwa gempa Lombok kala itu. Ya, Mas Altha ini salah satu korban terdampak gempa di Lombok. Beliau pun merasakan yang namanya down, trauma, seakan kehilangan diri sendiri. Bisa dibayangkan, ya, merasakan bencana sebesar itu. Terguncang, pasti. Namun beliau mencoba bangkit, mencoret-coret, membuat goresan lukisan dengan alat seadanya, hingga beliau menemukan kembali dirinya yang sempat hilang. Akhirnya beliau menyadari, bahwa ternyata melakukan aktivitas yang disukai, menjadi terapi tersendiri untuk menyembuhkan luka dan mengembalikan semangat dalam diri. Dalam hal ini beliau sebagai seorang pekerja seni, yang beliau lakukan adalah membuat karya seni. Beliau melukis, membuat grafiti, mural, dan lain-lain bahkan mengajak pemuda setempat untuk turut melakukan. Hingga mereka pun menggalang dana dengan berbagai cara, salah satunya dengan memanfaatkan bakat mereka itu. Bahkan ada teman beliau di Yogya membuat pertunjukan teater tentang mitigasi bencana, divideokan dan dikirim ke Palu. Itu juga bentuk sebuah bantuan. Bisa juga membuat sebuah karya, karya tersebut dijual dan hasilnya berupa uang disumbangkan kepada korban. Apapun itu, lakukanlah karena sangat berarti bagi para korban. Setuju?

Pembicara selanjutnya yaitu Mbak Tita Kamila, Runner Up Putri Indonesia Luwu Utara, Putri Pariwisata Indonesia Favorit dan Putri Pariwisata Sulawesi Selatan. Saat kejadian gempa Palu beberapa waktu lalu, Mbak Tita berada di Sulawesi Selatan. Beliau pun merasakan getaran gempa yang cukup mengguncang. Takut? iya. Panik? pasti. Namun tak berlangsung lama, karena setelahnya Mbak Tita aktif menggalang dana dan menangani distribusinya langsung kepada korban gempa Palu dan Donggala. 

Selanjutnya yang tak kalah menarik adalah apa yang disampaikan oleh Mas Alvi Anugerah, PR Manager kitabisa.com. Seperti yang kita tahu, kitabisa.com ini sangat tanggap terhadap bencana apapun yang menimpa negeri ini. Milyaran rupiah telah terkumpul dari aksi penggalangan dana yang telah dikampanyekan oleh kitabisa.com untuk korban gempa Lombok dan Palu. Sementara dana yang terkumpul 100% disalurkan kepada korban terdampak bencana melalui berbagai organisasi kemanusiaan yang telah bekerjasama dengan mereka. Kita patut salut dengan tim kitabisa.com karena mereka tidak mengambil sepeserpun dari dana yang berhasil dikumpulkan. Itu karena komitmen mereka yang tinggi. Menurut Mas Alvi, sebenarnya ada dana operasional yang dibutuhkan, biasanya mereka mengambil 5% dari dana yang terkumpul, namun ada pengecualian untuk korban bencana alam. 

Narasumber terakhir yang tak kalah penting yaitu Mbak Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, seorang Psikolog Anak. Beliau menyatakan bahwa sebenarnya yang paling berat terkena dampaknya adalah anak-anak.  "Ada yang bilang anak-anak akan cepat lupa, padahal belum tentu. Karena mereka sangat bergantung kepada orangtua," ujarnya. Nah, karena inilah pentingnya kita mendekati orangtuanya dulu, kita bantu mereka memulihkan kondisi jiwa mereka. Tidak harus psikolog, karena mereka hanya butuh didengarkan. Dekatilah dan dengarkan ceritanya, mereka butuh mengekspresikan perasaan mereka untuk membantu pemulihan. Itu menjadi self-healing bagi mereka sehingga lebih tenang menjalani hidup selanjutnya dan tenang juga menghadapi anak-anak mereka.   
Gempa ini bukan musibah, hanya alam yang bekerja sebagaimana mestinya. Yang membuat musibah adalah manusianya sendiri. Kitalah yang harus belajar menerima, karena mungkin selama ini kita hanya mengeruk tanpa menanam. Maka belajarlah jujur. -Altha Rivan- 
Sesi talkshow ditutup dengan kesimpulan bahwa apapun bakat kita, apapun yang kita lakukan, dapat digunakan untuk membantu korban terdampak bencana. Tak hanya uang maupun barang, sumbangsih dalam bentuk apapun dapat kita berikan. Maka, jangan katakan tidak untuk kemanusiaan. 😊 


Setelah sesi talkshow berakhir, dilanjutkan dengan sesi "Terapi Seni Brush Lettering Sebagai Aktivitas Untuk Memulihkan Trauma Pascabencana" bersama Living Loving. Sedikit informasi, Living Loving ini adalah sebuah platform bagi para pencari inspirasi rumah, kreatif, dan gaya hidup yang didirikan oleh Nike Prima Dewi dan Miranti Andi Kasim. 

Mbak Miranti sedang menjelaskan pengertian brush lettering dan teknik pengerjaannya

Latihan brush lettering di kertas dulu 

Lalu apa hubungannya Brush Lettering dengan pemulihan trauma pascabencana? Jadi begini, brush lettering ini kan semacam melukis surat/tulisan dalam sebuah media. Dalam hal ini medianya berupa tas tangan yang terbuat dari bahan kain untuk kemudian dibubuhkan tulisan yang bermakna dan dihias sedemikian rupa. Nah, proses menggambar tulisan ini bisa menjadi self-healing bagi pelakunya. Atau, bisa juga hasil brush lettering bag yang telah dibuat dikirimkan kepada korban terdampak bencana. Sehingga mereka yang menerima tas dengan tulisan positif di atasnya menerima kiriman aura positif juga dan sedikit memberi arti untuk pemulihan trauma pascabencana. Betul apa betul? 😊  

Contoh Brush lettering bag

Saya pun tak ketinggalan untuk mencoba teknik brush lettering ini. Terbukti, lho. Emosi negatif yang ada dalam diri saya hilang, seperti menguap entah kemana setelah saya berhasil menyelesaikan tantangan ini. Kok bisa gitu, ya? Sepertinya karena saya memang menikmati ketika melakukannya. Semacam ada dorongan dari dalam diri untuk terus melakukan dan memberikan yang terbaik yang saya bisa, meskipun jika dilihat hasilnya, ya biasa saja. hehe 😂 

Ketika saya mencobanya 😂

Ini hasil karya sederhana saya 😊

Para peserta hingga narasumber semua mencoba terapi seni brush lettering ini. Berlomba menyalurkan energi positif yang dirangkai melalui tulisan. Sebagian hasil karya kami, dibawa pulang dan sebagian lagi dikumpulkan untuk korban terdampak gempa. Disalurkan melalui Erlangga Talent Week 2018. Nah, brush lettering ini hanya satu dari sekian bakat yang dapat dikembangkan untuk kita gunakan membantu korban terdampak bencana. Jadi, apa bakat Mommy sekalian? Yuk kembangkan!


Ohya, jangan lupa datang, ya di Kuningan City pada tanggal 25-27 Oktober 2018 karena disana ada event seru Erlangga Talent Week 2018. Erlangga Talent Week (ETW) ini adalah event yang didedikasikan khusus untuk para siswa, guru, orangtua, masyakarat umum sebagai wadah kegiatan positif yang bertujuan untuk menumbuhkan dan mengasah bakat/talenta dan keahlian (skill) generasi muda di Indonesia. Lebih lanjut, event ini merupakan perpaduan antara aktivitas perlombaan, talkshow, unjuk bakat dan kreativitas, hiburan, serta pameran buku-buku pendidikan / referensi belajar / literasi bagi siswa, guru, orangtua dan masyarakat umum. 

Dalam event Erlangga Talent Week ini Penerbit Erlangga berkolaborasi dengan 2Madison Gallery dan didukung oleh Gelora Aksara Pratama, Melintas Cakrawala Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Giotto, Cimb Niaga, IBS Insurance Broking Service, Kingkong Snack, Nagitoz, Kingkong Bugo, UOB Bank, Wardah, LSPR, Kaplan, Petraco, APP Sinarmas, dan Universitas Mercu Buana.  

Selain itu, event ini didukung oleh media partner terkemuka yaitu Media Indonesia, Koran Sindo, Sindonews.com, Jak FM, KIS FM, Female Radio, superkidsindonesia.com, Wanita Indonesia, Info Pensi, Provoke!, Ayo Dongeng Indonesia dan C-Channel. 

Moms kece udah pada tahu, kan, ya Penerbit Erlangga? Yup! Penerbit Erlangga ini merupakan penerbit buku yang berdiri sejak tahun 1952, di tengah keprihatinan kondisi pendidikan nasional pasca Kemerdekaan Republik Indonesia. Kini, dalam usia 66 tahun Penerbit Erlangga telah membuktikan kesetiaan pada komitmennya untuk berpartisipasi dalam peningkatan kualitas pendidikan Indonesia dengan menerbitkan buku-buku edukatif bermutu untuk semua jenjang pendidikan: mulai dari Prasekolah sampai Perguruan Tinggi dan bahkan untuk kalangan umum/profesional. 

Tidak hanya menerbitkan buku-buku pelajaran yang berkualitas, Penerbit Erlangga juga aktif terlibat dalam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru dan siswa, baik itu berupa pelatihan-pelatihan, seminar, lomba, maupun kegiatan edukatif lainnya, termasuk acara ini.  

So, masih ingin melewatkan keseruan #erlanggatalentweek2018 ini??

Sekian dulu, ya, cerita saya. Nantikan cerita-cerita selanjutnya. 😍

Salam hangat, 

Qoty Intan Zulnida 
   
   

20 komentar:

  1. Wah, keren nih erlangga kontribusinya untuk korban bencana jempol deh
    Menarik ya, enggak harus dana ternyata yang bisa disumbangkan..tapi karya yang bisa meringankan beban jiwa korban pun bisa membantu mereka.
    Seneng bebikinan brush lettering begini. emosi negatif kita bisa memudar ya Mbak..
    Semoga korban yang mendapat bantuan segera pulih dan bangkit kembali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. Erlangga emang juara. Dan brush lettering, sukaaa banget... pas kopdar bebikinan aja, yuk

      Hapus
  2. Sekolah kami dulu juga memakai buku2 Erlangga. Bukunya bagus2. Jadi ikut senang dan bangga dengan kepedulian Penerbit Erlangga. Semoga ke depan semakin sukses....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. saya suka suka buku erlangga sewaktu sekolah dl. bukunya paling lengkap sih

      Hapus
  3. Terjawab sudah rasa penasaran saya dengan acara ini. Kemarin nggak sempat ikut, makasih mbak qoty, ulasanya lengkap banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah semoga bermanfaat, mbak. Semoga next time kita bisa nge-event bareng ya, mbak

      Hapus
  4. Keren banget ya kegiatannya. Senang dengan kegiatan peduli sosial seperti ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, mbak. kece. saya jadi suka, sih sama living loving

      Hapus
  5. Erlangga keren kreatif dalam melibatkan masyarakat untuk menebarkan energi porsitif.. Semoga banyak membawa manfaat ya.

    BalasHapus
  6. Kreatif dan fun ya mba. Sangat cocok pastinya ngajak anak-anak melukis seperti ini.

    BalasHapus
  7. Wah, acara keren ini. Bertabur nara sumber, pastinya bertabur ilmu ya, Mbak. Kapan ya diadain di Malang? Hehe, ngarep. Suka ma quote-nya Altha Rivan, sebuah renungan yg dalam. Hiks.
    Btw, kalo Erlangga mah kenal banget. Eh, pake banget pula :D Dulu pas masih kerja di sebuah skul, sy yang berhubungan langsung dg marketing-nya Erlangga, sih. Skul kami pake bukunya Erlangga soalnya.
    Makasih infonya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. di Malang banyak event keren juga, Mbak. hehe
      Sama-sama, mbak.

      Hapus
  8. Benar banget. Bakat menulis pun bisa dimanfaatkan untuk membantu orang banyak. Jadi ingat beberapa tahun lalu saya dan teman-teman penulis lain pernah membuat tulisan kemanusiaan dengan mewawancarai para relawan yang pernah terlibat di bencana alam di Indonesia maupun peperangan. Ceritanya bikin perasaan campur aduk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, iya. Jadi apapun bisa dilakukan untuk membantu sesama, betul? hihii

      Hapus
  9. Salut banget, peduli sama korban gempa.
    Jadi mau datang ke acara ini. Pasti seru banget 😍

    BalasHapus
  10. Kontribusi yang bagus dari Erlangga. Semoga akan segera menyusul di kota kota lainnya

    BalasHapus