Lebaran 2020 #DiRumahAja Banyak Cerita Yang Bisa Dibagi Serta Hikmah Yang Bisa Dipetik

Hari ke delapan Syawal, yang mana bila di Demak, Jawa Tengah, kampung halaman suami, pada hari ini diperingati sebagai Bodo Kupat. Biasanya malam sebelumnya masyarakat membuat lontong dan ketupat untuk dimakan keesokan harinya (hari ini).


Kenapa ada Bodo alias lebaran lagi di tanggal 8 Syawal? Istilahnya ini adalah lebaran kedua, setelah puasa Syawal selama 6 hari berturut-turut tanggal 2-7 syawal. Maka tanggal 8 lebaran.

Di Demak juga ada tradisi Syawalan yang akan saya kupas esok, ya. Karena hari ini saya mau menuliskan kisah Idul Fitri 2020 keluarga kami.

Hikmah tidak Mudik
Biasanya, tradisi tiap tahun kami selalu mudik ke kampung halaman kami di Demak. Entah sebelum hari H ataupun sesudah hari H, pasti mudik dan berkumpul dengan keluarga besar.

Namun tahun ini berbeda, amat berbeda. Karena adanya pandemi membuat pergerakan terbatas sehingga kami memutuskan manut pemerintah untuk tidak mudik.

Adik-adik beserta ipar yang tinggal di Tangerang dan Balaraja pun tidak mudik maka mereka
Lebaran Idul Fitri di rumah kami, di Depok.

H-2 pada Jumat sore mereka semua sudah berkumpul disini. Alhamdulillah masih bisa berbuka puasa bersama di hari-hari terakhir Ramadhan. Sempat bebikinan juga sedikit meskipun rempong Ama bayi, tapi seru Alhamdulillah.

Meskipun tidak mudik dan berkumpul dengan keluarga besar Alhamdulillah masih bisa berkumpul dengan adik-adik dan kakak disini. Bermaaf-maafan keliling bergantian. Duh, suasananya haru banget. Kemudian Foto-foto bareng di malam takbiran. Video call dengan ibu mertua rame-rame dan sholat Ied di tempat yang istimewa.

Lebaran 2020 / 1 Syawal 1441 H
Pada Jumat sore suami saya mendapatkan sebuah pesan wa dari Ummi Pipik, berisi undangan aka permohonan menjadi imam Shalat Ied di rumah beliau.

Adik-adik excited pengen ikut namun suami belum mengiyakan. Namun karena ummi Pipik minta suami mengajak 10 santri dan santri udah pada pulang ke rumah masing-masing maka kami semua berangkat ke rumah beliau untuk sholat Ied.

Pada hari Minggu, 1 Syawal 1441 H kami semua bangun sejak jam 3 dini hari. Saya bersiap dan menyiapkan tiga anak. Kami bergantian mandi hari raya. Hingga setelah jamaah subuh kami berangkat ke lokasi di Cibubur.

Jalan tol yang sepi dan langit yang menyemu merah mengiringi perjalanan kami pagi itu. Sungguh indah, Alhamdulillah jadi punya cerita berlebaran bersama Ummi Pipik sekeluarga.

Jika kami mudik dan tidak ada pandemi, akan lain lagi ceritanya. Maka senantiasa bersyukurlah dalam setiap keadaan. Allah menyimpan banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari setiap peristiwa yang kita alami.

Pukul 6.20 kami tiba di rumah Ummi Pipik. Pukul 6.30 kami mulai melaksanakan sholat Ied. Setelah sholat kami dijamu dengan sangat baik oleh tuan rumah. Ramah tamah diakhiri dengan foto-foto bersama ummi Pipik.

Berkunjung ke rumah kakek
Biasanya, kalo kami mudik sebelum lebaran, maka kami akan ke rumah kakeknya anak-anak aka orangtua saya di Serang pada jelang akhir Ramadhan sebelum mudik. Jika kami mudiknya setelah lebaran, ke Serangnya pada hari H setelah sholat Ied.

Maka begitupun tahun ini. Awalnya agak ragu mau jalan ke Serang karena masih PSBB. Namun Bismillah kami memutuskan tetap berkunjung karena memang sudah lama tidak bertemu. Alhamdulillah semua lancar hingga kami pulang keesokan harinya.

Ya begitulah cerita lebaran tahun ini. Bersyukur banget kak Shofa (7th) berhasil puasa penuh, hanya bolong 2 hari. Sedangkan adiknya (5th) pun puasa penuh bolong 4 hari. Alhamdulillah sungguh pencapaian yang patut disyukuri.

Terimakasih Allah, Engkau Maha Baik.

Teman-teman punya cerita apa nih saat lebaran kemarin? Share di kolom komentar yaaa. 


1 komentar:

  1. karna dirumah aja jd aga beda ya lebaran tahun ini dan tahun yg lalu2 :)

    BalasHapus