Membangun Rasa Percaya Diri Pada Anak

Bagaimana Membangun Rasa Percaya Diri Pada Anak? 

Rasa percaya diri anak


Menjadi ibu tuh susah-susah gampang ya, Mommies. Selain mengasuh, seorang ibu juga bertanggung jawab mendidik anak-anak yang dilahirkannya. Ya, berdua bersama pasangan tentunya.

Yang jadi PR besar nih, ketika anak kita cenderung lebih pemalu dan memiliki tingkat percaya diri yang rendah. Duh, ya rasanya bingung gimana supaya ni anak bisa lebih percaya diri.

Berbagai upaya udah coba dilakukan. Mengajak ikut lomba, itupun harus melalui perdebatan alot. Menyarankan tampil dalam suatu event, lebih sulit lagi karena si anak tidak percaya diri. 

Ini kejadian pada anak pertama saya. Dia kalau di rumah, pede aja tampil bernyanyi, menari atau mengaji dengan suara keras. Ditonton oleh adik-adiknya dan ayah bundanya. Tapi kalau tampil di luar? Enggak berani, donk. Hiks

Bunda, aku nggak mau tampil di acara pensi nanti. Aku malu. Aku mau deh tampil tapi sama bunda, ya. Atau sama adik, deh. 

Nah, masa' iya Bundanya kudu ikutan tampil juga? Tampil bareng adik? Adiknya mau ngapain? Dia belum menguasai apa yang sang kakak kuasai itu.

Pernah mengalami hal itu nggak, Mommies?

Ternyata nih, setelah saya coba telaah dan riset mengenai ini, saya menemukan jawaban. Bahwa ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk membangun rasa percaya diri pada anak. 

Tips Membangun Rasa Percaya Diri Pada Anak

  1. Jadilah teladan! Anak adalah peniru ulung. Maka berupayalah menjadi teladan yang baik bagi mereka. Meskipun Mommies tidak menguasai satu keterampilan atau gagal melakukan sesuatu, terima dengan lapang dada dan katakan padanya bahwa itu wajar terjadi. 
  2. Tidak marah jika anak melakukan kesalahan. Biarkan mereka belajar dari kesalahan tersebut. Katakan padanya bahwa tidak ada orang yang selalu benar. 
  3. Dorong mereka untuk mencoba hal-hal baru. Berikan semangat dan dukungan pada anak-anak untuk mencoba hal baru. Bukankah kita tidak akan tahu hasilnya jika belum mencoba? 
  4. Biarkan anak-anak mengalami kegagalan. Katakan pada mereka bahwa tidak ada orang sukses yang tidak pernah gagal. Yang terpenting adalah bagaimana kita bangkit dari kegagalan untuk kemudian meraih keberhasilan. 
  5. Puji ketekunannya. Ketika anak berhasil melakukan sesuatu, berikan pujian atas ketekunannya tersebut. Sebutkan secara spesifik perbuatannya sehingga mereka merasa dihargai. 
  6. Bantu anak-anak menemukan gairah mereka. Orangtua bisa membantu mengarahkan kegiatan mana saja yang bisa dilakukan, dan biarkan anak-anak memilih mana yang lebih mereka sukai. 
  7. Tetapkan tujuan. Setiap akan melakukan sesuatu, ajak anak menentukan apa tujuan kegiatan itu dilakukan. Sehingga mereka belajar bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. 
  8. Rayakan keberhasilan mereka. Orangtua bisa memberikan hadiah kecil ketika mereka mencapai suatu prestasi dan dukung terus upayanya untuk mencapai hal itu. 
  9. Beri harapan pada mereka untuk terlibat di dalam keluarga. Anak-anak tentu senang jika terlibat dalam keluarga. Ketika Mommies butuh bantuan, coba ajak anak-anak untuk membantu dan selalu terlibat dalam berbagai kegiatan dan aktivitas keluarga. 
  10. Berikan pelukan. Sekedar pelukan hangat, senyum manis dan usapan sayang di pucuk kepala saja sudah membuat mereka bahagia dan merasa dihargai. 
  11. Beri semangat mereka untuk sukses. Ketika akan melakukan sesuatu, beri semangat untuk melakukan yang terbaik. Soal bagaimana hasilnya serahkan saja pada Tuhan. 
  12. Tunjukkan cintamu. Inilah yang terpenting. Sebagai orangtua, kita seyogyanya menunjukkan cinta dan kasih sayang pada anak-anak. Memeluk, mencium, mengatakan "i love you", "Bunda sayang Kakak", atau "Ayah sayang Adik", dan sebagainya ini perlu dan penting untuk dilakukan ya, Mommies. Karena dengan begitu mereka merasa dihargai. Karena mereka berharga maka timbullah rasa percaya diri dalam dirinya. 
Pentingnya kepercayaan diri ini tentunya berpengaruh sangat besar dalam perkembangan mental anak. Anak yang tinggi rasa percaya dirinya sudah barang tentu mentalnya pun terbentuk dengan baik. 

Anak percaya diri

Saya pun merasa lebih baik saat ini. Karena sudah mulai menerapkan beberapa tips di atas dan hasilnya pun mulai terlihat. Apalagi begitu tahu bahwa di aplikasi maupun website halodoc banyak artikel mengenai pola asuh anak dan perkembangannya. 

Waw, tentu ini bagaikan angin segar bagi saya. Karena sebelumnya yang saya tahu halodoc ini sebatas pelayanan konsultasi dengan dokter pilihan melalui aplikasi sehingga memudahkan kita terlebih di masa pandemi seperti saat ini. Namun ternyata sekarang kita juga bisa menemukan berbagai jawaban mengenai tumbuh kembang anak-anak disini. 

So, don't worry, Mommies. Jika ada pertanyaan ataupun keluhan mengenai pola asuh anak, gejala penyakit dan lain sebagainya Mommies bisa kontak dokter atu para ahli melalui fitur chat di aplikasi maupun di website halodoc. 

Kesimpulannya bahwa rasa percaya diri berkaitan erat dengan keterampilan. Semakin banyak dan semakin bagus keterampilan yang dimiliki anak, semakin tinggi pula rasa percaya dirinya. Bagaimana dengan keterampilan anak kita? 








Referensi: 
https://www.childmind.org/article/12-tips-raising-confident-kids/ 












7 komentar:

  1. Adik bungsu yuni juga begitu Mbak. Dia pemalu. Tapi sekolah madrasahnya suka mengadakan pensi saat imtihanan. Jadi, mau nggak mau dia kudu tampil.

    Sebagai mbaknya, yuni mah selalu melihat penampilannya. Awalnya dia malu-malu. Pas lihat mbaknya di tribun penonton dia suka senyum. Hehehe...

    BalasHapus
  2. Anak saya yang sulung dan bungsu cenderung kurang percaya diri kalau diminta tampil, padahal mereka mampu. Akhirnya langkah terakhir adalah sesikitvmemaksa dengan motivasi dari kami dan gurunya, ternyata setelah tampil baru mereka merasakan, ternyata tidak sesulit yang di bayangkan.

    Keren ya aplikasi halodoc, aku kira jugq untuk konsultasi kesehatan aja mbak, ternyata ada ilmu parentingnya kayak gini juga ya.

    BalasHapus
  3. Baru tahu lho kalau aplikasi Halodoc kita juga bisa konsultasi masalah tumbuh kembang anak. Bagus nih. Jadi Mommies engga setres sendirian. Menjadi Mommies memang belajar tiap hari sih...

    BalasHapus
  4. Aku termasuk ortu yang enggak terobsesi sama prestasi anak tertentu sampe yang gimana-gimana gitu Mba. Yang penting buat aku mah anak hepi, mau main hayok mau ikut lomba hayok. Childhood nggak akan terulang lagi, so aku biarin mereka menikmati setiap detiknya

    BalasHapus
  5. Kedua anakku berbeda, yang sulung pede aja sementara yang bungsu di rumah jagoan di luar pendiam...duh!
    Tips yang lengkap Mbak Qoty memang tak mudah membangun rasa percaya diri pada anak ya...peran orang tua penting sekali.

    BalasHapus
  6. Wah saya baru tau lho kalau di Halodoc ada fitur tumbuh kembang anak. Besok-besok mah intip, ah.
    Dan yess... Pernah mengalami hal ini juga pada anak sulung saya. Perlu tak-tik dan tips yang jitu agar anak pelan-pelan percaya diri dengan kemampuannya. Mirip tips yg Mbak sebutkan di atas. Poin nomor satu itu harus banget kita perankan.

    BalasHapus
  7. Anak laki laki saya itu malah yang pemalu banget kalau disuruh tampil.
    Padahal kadang sudah persiapan dari rumah, ustnya juga sudah menyemangati. Tapi pas giliran mau tampil, keringat dinginlah dia. Macet. Demam panggung. Haduuh.
    Tipsnya bagus ini. Semoga bisa membantu mendampingi anak pemalu saya.
    Ternyata hellodoc itu ada juga tentang parenting dan tumbuh kembang ya. Saya kira hanya tentang penyakit aaja

    BalasHapus