Cara Mencegah Pneumonia Pada Anak
Teramat sedih rasanya setiap mendengar kabar di media sosial mengenai bayi yang sakit hingga dirawat di ruang PICU or NICU. Atau balita yang meninggal dunia karena paru-parunya bermasalah. Belum lagi yang sesak napas sehingga harus menggunakan alat bantu pernapasan. Batita yang masih lemah harus dirawat di rumah sakit, duh, bikin hati tersayat. Hiks, auto mendekap bayi yang lagi ada di pangkuan.Ya Allah, semoga Engkau senantiasa menjaga dan melindungi anak-anak kami. Mereka generasi penerus bangsa ini. Yang memang harus sehat serta bahagia menjalani hari-hari.
Pada 12 November lalu, bertepatan dengan diperingatinya Hari Pneumonia Dunia 2020 saya berkesempatan mengikuti webinar untuk menggalakkan kampanye STOPPneumonia pada balita.
Bertindak sebagai moderator dalam webinar ini adalah Dr. Lula Kamal, M.Sc. Kemudian menghadirkan banyak narasumber yang menyampaikan buah pemikiran dan opini mengenai tingginya kasus pneumonia pada balita ini. Diantaranya adalah Ibu Selina Patta Sumbung selaku CEO Save the Children Indonesia dan Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp. A(K), M.Si selaku dokter spesialis anak.
Hadir pula untuk memberikan sambutan disini Ibu Hj. Wury Ma'ruf Amin, Menteri Kesehatan RI Bapak Letjen TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) serta Menteri KPPPA RI Ibu I Gusti Ayu Bintang Damawati, S.E, M.Si. Turut meramaikan pula Mbak Atiqah Hasiholan, Mas Surya Saputra serta Mbak Cynthia Lamusu untuk sharing pengalaman mereka dalam menjaga kesehatan keluarga.
Apa Itu Pneumonia
Setelah mengikuti sesi webinar ini, saya jadi makin aware mengenai kasus ini. Bahwa nyatanya banyak sekali fakta-fakta mengenai pneumonia yang menyerang anak-anak terlebih di bawah usia lima tahun, alias balita. Fakta ini pun cukup mencengangkan, amat mencengangkan malah. Karena ternyata seberbahaya itu, sedangkan kita sebagai orangtua seringkali luput memperhatikan hal ini.
Ini dia fakta-fakta mengenai pneumonia
- Pneumonia adalah penyebab kematian anak nomor satu di dunia yang membunuh satu juta anak tiap tahunnya
- 1 dari 5 kematian balita di Indonesia, disebabkan oleh pneumonia
- Pneumonia merupakan pembunuh utama balita di dunia, lebih banyak dari AIDS, malaria dan campak sekaligus
- Setiap 1 menit 2 balita meninggal (2500 jiwa per hari) disebabkan oleh pneumonia
- Pneumonia menyebabkan 15% dari semua angka kematian balita
- Setengah dari kematian anak akibat pneumonia berkaitan dengan polusi udara
- Jika tak dicegah, pneumonia dapat membunuh 11 juta anak di tahun 2030
- Menghentikan pneumonia adalah aksi yang dapat dilakukan
Jadi, pneumonia adalah penyakit yang menyerang jaringan paru-paru dan sekitarnya. Pneumonia adalah manifestasi infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang paling berat karena dapat menyebabkan kematian.
Penyebab terjadinya radang pada paru-paru aka pneumonia bermacam-macam, bisa dari bakteri, virus maupun jamur yang notabene memang ada dimana-mana.
Kenapa anak usia balita paling banyak terkena pneumonia? Karena kekebalan tubuh bayi dan balita rendah, terutama bayi maupun balita yang mengalami berat lahir rendah.
Bagaimana sih prosesnya hingga balita mudah terkena pneumonia?
Begini ilustrasinya,
Bakteri, virus dan jamur ada dimana-mana. Kemudian sengaja maupun tidak, masuk atau terhirup ke hidung, masuk ke saluran napas sampai ke paru-paru. Kemudian paru-paru rusak sehingga menyebabkan fungsi terganggu, napas sesak dan cepat. Jika kondisi ini dibiarkan dan terlambat dibawa berobat, bisa menyebabkan kematian.
Nah, kondisi ini diperparah dengan adanya asap rokok, asap/debu di dalam rumah yang dapat merusak saluran napas balita. Apalagi jika bayi maupun balita minum ASI sedikit atau sebentar saja, gizi kurang, imunisasi tidak lengkap, berat lahir rendah, adanya penyakit kronik seperti HIV, dll.
Jika kondisi yang kompleks ini dialami oleh balita, maka tidak sulit bagi virus dan bakteri untuk menyerangnya. So, sudahkah ayah bunda memperhatikan hal ini?
Pencegahan Pneumonia Pada Balita
Berikut ini yang bisa dilakukan untuk mencegah pneumonia pada balita:
- Jika ada anggota keluarga yang batuk pilek maka sebaiknya menghindari berdekatan dengan bayi maupun balita dan tidak menciumnya. Segera berobat jika sakit.
- Stop merokok atau tidak merokok di dalam rumah dan di dekat bayi-balita.
- Asap atau debu yang ada di dalam rumah dibersihkan secara berkala.
- Memberikan ASI eksklusif pada bayi serta menu MPASI dengan gizi lengkap.
- Imunisasi lengkap sesuai jadwal.
- Memberikan vitamin A 2x setahun.
- Membawa ke puskesmas, posyandu, atau rumah sakit jika sedang sakit.
Peran Ayah Dalam Mencegah Pneumonia Pada Balita
Yang bikin baper pada sesi sharing kali ini yakni sharing dari Surya Saputra yang menggambarkan sosok suami siaga banget. Dimana justru beliaulah yang paling khawatir setiap anak-anak sakit meskipun hanya demam batuk pilek maka akan langsung dibawa berobat ke dokter. Selain itu, beliau juga bergantian mengganti popok, mengasuh dan mengajak main anak-anak serta memijit-mijit sang istri.
Nah, hal ini sudah tepat ya ayah bunda. Yakni ayah yang sigap membantu dan bergantian dengan bunda dalam mengasuh anak-anak. Selain itu, ada baiknya ayah juga memperhatikan tumbuh kembang anak-anak apakah sudah sesuai dengan grafik yang semestinya ataukah ada yang perlu diperbaiki.
Bagaimana Untuk Ayah Yang Sibuk Bekerja Sehingga Minim Waktunya Untuk Anak-anak dan Istri?
Jika bunda ada pada kondisi ini maka komunikasilah kunci utamanya. Bunda harus mampu mengomunikasikannya dengan baik kepada ayah agar tercapai kondisi ideal dimana segala urusan rumah tangga dihandle berdua.
Menciptakan komunikasi produktif dengan suami juga ada tekniknya. Yakni dilakukan saat mood keduanya sedang bagus, perlahan, menyediakan makanan kesukaan suami, dan sebagainya. Bunda tentu tahu mana yang bisa membuat suami nyaman dan bersedia melakukan apa yang diminta.
Nah, inilah peran-peran yang bisa dilakukan oleh ayah untuk membantu mencegah pneumonia pada anak.
- Mengikuti perkembangan anak sesuai dengan tahapannya
- Mendukung ibu ketika memberikan ASI eksklusif
- Memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap
- Tidak merokok di lingkungan rumah dan ketika berada di dekat anak
- Membantu memastikan kecukupan gizi anak
- Mengobati ketika anak sakit dengan membawanya ke fasilitas pelayanan kesehatan
Gerakan STOPPneumonia untuk meminimalisir anak-anak terkena pneumonia
Melihat fakta dan data di atas membuat kita bergidik dan pastinya ingin turut andil juga dalam mencegah pneumonia. Karena sebenarnya pneumonia ini bisa dicegah, asal kita lebih aware lagi terhadap sekitar. Ingat dan lakukan hal ini untuk #STOPPneumonia ya ayah bunda.
- aSi eksklusif enam bulan, menyusui ditambah MPASI sampai 2 tahun
- Tuntaskan imunisasi untuk anak
- Obati ke fasilitas kesehatan jika anak sakit
- Pastikan kecukupan gizi anak dan hidup bersih sehat
Yuk, ayah bunda bersama kita gerakkan #STOPPneumonia untuk selamatkan anak-anak kita!
Referensi:
http://stoppneumonia.id/9-fakta-pneumonia-pada-anak/
http://stoppneumonia.id/peran-ayah-dalam-kesehatan-anak/
https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/memperingati-hari-pneumonia-dunia
Baca ini jadi ngingetin aku pada momen menyedihkan dalam hidup aku. Anak aku kena pnumonia memang gak sampe yang kronis. Tapi saat itu suami lagi pendidikan ke luar negri 3 bulan. Aku beneran ngejalanin ini sendirian stress banget. Jangan sampe terulang lagi deh. Kuncinys memang jaga pola dan lingkungan hidup yang bersih.
BalasHapusSaya baru tersadar setelah ada kampanye ini Bund, memang suami bukan perokok aktif, tapi lingkungannya, huhuhu. Perokok pasif juga perlu diwaspadai. Setelah pulang kerja bebersih dulu. Dan anak-anak saya memang cenderung alergi debu, pernah saya kelupaan nyuci sarung sofa, eee anak-anak terus bersin, pilek semua
BalasHapussetuju, edukasi pneumonia gak hanya pada ibu ya, seorang ayah juga harus mengetahui dan memahaminya
BalasHapusKeren nih sampai buat kepanjangan dari kata "Stop" nya itu, setuju banget sih kalau edukasi tentang pneumonia gak cuma buat Ibu aja :)
BalasHapusBetul banget, kesadaran orang-orang terdekat untuk mau peduli terhadap kesehatan buah hati itu yang utama. Apalagi ayah yang setiap hari ada di dekat sang anak. Harus mau berhenti merokok seharusnya.
BalasHapusPeran ayah memang sangat penting ya dalam memerhatikan asupan, nutrisi, dan makanan sehat sang anak.
BalasHapusBeneran..Surya Saputra bikin baper, ayah siaga banget dia ya....
BalasHapusDan setuju jika gerakan STOP Pneumonia akan sukses jika kita saling bekerjasama untuk menyukseskannya, ngeri saat tahu data betapa berbahayanya penyakit ini mengancam balita dan anak-anak kita
Komunikasi memang kunci banget. Gak bisa jalan sendiri-sendiri. Apalagi urusan mencegah dan menangani penyakit seperti Pneunomia
BalasHapusMakasih banget udah share info ini mba... Aku juga khawatir banget apalagi mau punya baby pertama.
BalasHapusAyah juga kudu tahu tentang pneumonia supaya jika terjadi tanda dan gejala bisa cepat mengambil tindakan
BalasHapusWah baca2 ini jadi nambah pengetahuan nih tentang pneumonia...Semoga banyak yang teredukasi tentang pneumonia ini..
BalasHapusBener banget inii. Ngga cuma ibu yang butuh edukasi soal pneumonia, apalagi urusan anak keduanya emang harus ambil peran ya mba.
BalasHapusSerem banget ya pembunuh nomor satu balita ini. Kerja sama ibu dan ayah memang sangat penting di sini.
BalasHapusBaca ini jadi harus lebih waspada lagi dalam mengurus anak. Memastikan semuanya dalam keadaan baik2 saja, kesehatan terjaga, ASI tercukupi dan mental pun harus nyaman.
BalasHapusSangat-sangat khawatir (dan marah) kalo lihat orang merokok di dekat anak kecil. Apalagi kalo sampe ada bapak2 ngerokok sambil menggendong bayi. Pengen rasanya teriak "Pembunuh!" >.<
BalasHapusSebelum covid kemarin anakku (8 tahun) sakit dan divonis pneumonia. Di RS 4 hari dijual rutin plus obat2an yang aku nggak hafal namanya. Padahal dirumah nggak ada yang ngeroko. Bisa jadi karena bakteri yang tak terlihat dirumah ya Bun? Karena waktu sakit, anakku nggak mau makan sama sekali. Jadi saya imunitasnya lemah.
BalasHapusYang jadi pertanyaan apa yang bisa saya lakukan, jika penyakitnya kambuh lagi? Soalnya sekarang tuh suka sering, maaf, ngorok lagi nafasnya. Saya hawatir pneumonia nya kambuh lagi
Nggak hanya melulu ibunya ya, ayah pun harus terlibat juga untuk memperhatikan dan lebih peduli lagi agar anak-anaknya terhindar dari Pneumonia
BalasHapusIya memang ayah harus terlibat aktif dalam pengasuhan anak juga menjaga kesehatan anak karena kan anak ibu dan ayah bukan anak ibu aja 😁
BalasHapusInsha Allah semua ayah tanggap dan siaga menjaga buah hati'y ya..
Betul banget bun, peran aktif ayah memang sangat penting apalagi dalam menjaga dan mengasuh buah hati. Tidak hanya si ibu saja. Semoga buah hati kita sehat selalu ya bund
BalasHapusSadis juga Pneumonia ini ya, hmm yaya dapat ilmu nih mba.
BalasHapusAyah mendukung ibu ketika memberikan ASI eksklusif, salah satu aktivitas simple tapi bikin Ibu happy sih ini :)
Ayah punya peran besar di sini. Harus tahu bahayanya merokok di rumah, Pentingnya memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, serta siaga Pneumonia.
BalasHapusSemoga tulisan ini banyak dibaca oleh para ayah
Ayah punya peran besar di sini. Harus tahu bahayanya merokok di rumah, Pentingnya memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, serta siaga Pneumonia.
BalasHapusSemoga tulisan ini banyak dibaca oleh para ayah. agar mereka jadi ayah yang baik
Aku paling kesel kalo liat orang tua yang ngerokok deket anak-anak, sangat gak dewasa dan egois sih menurutku. Geram banget rasanya! Asli kasian dan ga tega kalo anak sakit berat kaya pneumonia gini loh
BalasHapusPenyakit pneumonia memang sangat berbahaya ya mbak. Saya juga kadang suka kesal sama orang yang merokok sembarangan, tanpa memperhatikan lingkungan sekitar, terutama kalau ada anak2 dan bayi. Padahal dalam hal ini Ayah harus menjadi ujung tombak ya dalam pencegahan penyakit ini.
BalasHapusuuuuuuuuuuuuuuu lucu syekali headernyaaaa
BalasHapusmemang, yang berperan nggak cuma Ibu, tapi ayah juga
seluruh anggota keluarga harus bergotong royong untuk mencegah pneumonia
Ya Allah pneumonia ini serem sih, apalagi rawan banget buat anak anak. Thanks infonya ya bunda, harus lebih mengerahkan peran ayah juga ya
BalasHapusAyah ini memiliki peran yang sangat penting buat keluarga. ayah yang aktif dapat menjauhkan anak-anak dari resiko penyakit
BalasHapusayah memang harus terlibat dalam stop pneumonia ini ya mbak
BalasHapusagar anak anak bisa terhindar dri penyakit yg mematikan ini
Yappp, kita semua kudu bahu membahu dan saling berkontribusi agar tercipta generasi yg kuat, sehat, bahagia dan bebas pneumonia
BalasHapusWahai para Ayahhh, yuk yuk saling bantu yuuukkk
orang tua terlebih ayah juga memiliki peran penting ya dalam menjaga kesehatan apalagi pneumonia ini. semoga keluarga kita terhindar dari penyakit berbahaya ya bun
BalasHapusPneumonia salah satu istilah penyakit yang baru aku ketahui setelah membaca beberapa tulisan teman-teman tentang penyakit ini. sebegitunya berbahaya, mengerikan,ibarat bom waktu karena kita tidak pernah tahu akan menimpa siapa. Utama menjaga kebeesihan tempat tinggL, agar udara selalu bersih.
BalasHapusBanyak banget yaa peran ayah dalam mencegah anaknya dari penyakit pneumonia. Salah satunya yang amat sangat penting yaitu tidak merokok. Di mana pun, soalnya percuma juga kan merokok di luar, pas pulangnya baju ayah penuh bekas asap rokok
BalasHapusSelama ini sering denger tentang pneumonia tp belum paham betul tentang penyakitnya, sekarang jd tahu. Ternyata bahaya banget. Semoga kita dan keluarga terhindar dari penyakit berbahaya ini
BalasHapusAlhamdulillah keluarga besar nggak ada yang perokok.
BalasHapusTerima kasih info tentang pneumonia-nya Mbak
memang dalam mengurus anak ini peranan ayah nggak kalah penting ya, mbak. apalagi para ibu juga pastinya kelelahan jika harus mengurus anak sendirian.
BalasHapusSenang sekali melihat sosok Surya Saputra yang care banget dengan istri dan anak-anaknya ya. Ternyata dia yang gampang panik kalau anak-anak sakit. Huhuuyy papa idaman tuh.
BalasHapusSemoga para bapak di luar sana juga gitu, perhatian pada keluarga dan siap menjadi suami dan ayah siaga meskipun sibuk bekerja.