Curhatan Mamak Manager Keuangan Rumah Tangga

Mommies, siapa sih yang berperan sebagai manager keuangan rumah tangga kalian? Istri atau suami? 




Berdasarkan survey, kebanyakan yang mengatur keuangan rumah tangga adalah kita para mommies. Betul? Suami mah tahunya kerja cari duit. Selalu ada makanan yang terhidang di meja makan. Anak-anak sehat terurus, rumah bersih rapi jali. 

Padahal mah ya, kita yang ngurus semuanya puter otak peres keringat ampe kurang tidur, tangan kaki pegel, suara makin merdu akibat tiap hari selalu olah vokal. Masya Allah deh ya pokoknya. 

Ada yang samaan? 

Kaca Jendela Rumah Tangga

Hidup itu ya mung sawang-sinawang. Hanya bisa saling melihat keadaan dari luar. Seringkali rumput tetangga terlihat lebih hijau asri jika dibandingkan rumput tetangga. Padahal mah ya, semua itu hanya fatamorgana. 

Karena memang setiap manusia yang hidup pasti mempunyai masalah, begitupun dengan rumah tangga. Setiap rumah tangga mempunyai masalahnya masing-masing yang jelas berbeda satu dengan lainnya. 

Maka tugas kita ya jalani saja kehidupan kita masing-masing dengan sebaik-baiknya, tenang, ikhlas, terus berusaha agar hidup lebih baik. Gak perlu dah tuh nengok-nengok ke belakang, maupun samping kanan kiri. Fokus aja ke depan. Atur mata dan hati kita untuk tetap melakukan tugas kita sebaik mungkin. Menjalani kehidupan kita senyaman mungkin. Agar hidup pun tenang dan bahagia. 

Agar Hidup Bahagia Selalu

Sebenarnya mudah. Its so simple. Karena sumber bahagia kita ya diri kita sendiri. 

Jangan menunggu bahagia baru tersenyum namun tersenyumlah untuk menjemput bahagia

So, masalah yang ada di depan mata itu segera diselesaikan. Bukan hanya dipikirkan. Dan, selalulah positif dalam memandang sesuatu. Karena ini penting, sekali aja kita mikir negatif, seterusnya hal negatif yang banyak keluar dari pikiran kita. 

Nah, pikiran kita kan kita yang bisa mengendalikan. Maka kendalikan lah. Cobalah reframing alias melihat sesuatu dari sisi lain. Insya Allah dengan begitu kita akan selalu positif auranya dan bisa tetap bahagia. 

Istri Sebagai Manager Rumah Tangga

Banyak banget yang masih beranggapan bahwa segala sesuatu berkaitan rumah tangga itu tanggung jawab seorang istri atau ibu. Anak-anak, rumah, bahkan masalah finansial atau keuangan pun istri yang mengatur. Lha trus suami ngapain? Ya kan kerja cari nafkah. Hello, padahal nih ya, banyak juga tuh yang istrinya juga cari penghasilan tambahan. Itu untuk apa? Ya untuk menutupi kekurangan donk. Kalo masih ada sisa, Alhamdulillah bisa nabung. 

Nah, ini ada yang salah ya sepertinya dalam pola pikir masyarakat kita. Ya memang sih ini karena budaya patriarki yang masih melekat. Justru disinilah peran kita. Meluruskan bahwa seharusnya semua hal berkaitan rumah tangga ini ya menjadi tanggung jawab bersama. Tanggung jawab suami dan istri. Sebagai ayah dan ibunya anak-anak. Bukankah kita membangun rumah tangga ini berdua? 

Suami Sebagai Kepala Rumah Tangga

Suami sebagai kepala rumah tangga maka ialah yang bertanggung jawab penuh atas segala hal yang terjadi dalam rumah tangganya. Betul Mommies? 

Ya, maka jika terjadi ketidakseimbangan dalam rumah tangga seharusnya suamilah yang berdiri di garda terdepan, bukan sebaliknya. 

Hal ini berlaku bagi semua urusan, ya. Baik urusan anak, kerjaan rumah hingga masalah keuangan. Seyogyanya suamilah yang mengatur semuanya sementara istri bertindak sebagai pelaksana. Atau, bisa juga diatur bersama, didiskusikan berdua dalam mengatur gimana baiknya. Tentu ini lebih baik ya, Mommies. 

Nah, berikut ada sedikit tips dalam mengatur keuangan rumah tangga ya.

  • Tentukan darimana saja sumber pemasukan rumah tangga (gaji suami, jualan online istri, freelance suami, freelance istri, dsb) 
  • Rincikan pengeluaran yang mesti ditunaikan setiap bulannya. Jangan lupa tentukan juga jika ada pengeluaran tahunan misal bayar kontrakan per tahun
  • Tentukan sumber yang mana untuk menutup pos pengeluaran yang mana. Misalnya gaji suami untuk membayar listrik, sekolah anak dan kebutuhan sehari-hari sedangkan freelance istri untuk bayar kontrakan 
  • Dari awal, siapkan budget untuk menabung. Jangan lupa siapkan pula dana darurat untuk jaga-jaga
  • Setiap menerima gaji, bagi ke dalam pos-pos yang telah ditentukan dan jangan diutak-atik
  • Tertib dan disiplin dalam menerapkannya
Tips ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi dan hasil adopsi dari manager keuangan lain. Saya pun masih berupaya disiplin menerapkan tips ini. Karena yang sering terjadi adalah keuangan rumah tangga yang defisit alih-alih surplus. Hayo, ada yang sama? 

Tidak apa-apa, jika pun terpaksa harus meminjam uang kepada pihak lain, pastikan bahwa alasan meminjamnya masih logis dan memang butuh karena darurat bukan karena kebutuhan yang konsumtif. 

Dan usahakan juga mendapatkan pinjaman uang dari pihak yang terpercaya. Selaras dengan kita yang juga berusaha amanah dalam meminjam. Dalam artian mengembalikan sesuai tenggat waktu yang disepakati. Jika pun belum mampu maka reschedule dan bicarakan dengan baik-baik. 

Menjalani Rumah Tangga Bersama 

Dalam membina rumah tangga tentu bukanlah hal yang mudah. Pasti banyak suka duka yang mesti dilalui. Pahit manis dirasakan bersama. 

Dari yang ketika awal menikah masih kerja serabutan, ngontrak rumah sepetak, beli susu anak susah, makan seadanya. Hingga saat ini sudah berada di taraf hidup yang lebih layak meski belum punya rumah sendiri. Tapi paling tidak, rumah kontrakan yang ditempati sudah jauh lebih baik. 

Rumah ada ventilasi udara yang cukup, ada taman kecil penuh bunga, anak-anak sehat terurus, keuangan makin membaik. Bahkan yang sudah bisa beli maupun membangun rumah impian, sudah semestinya kita bersyukur. 

Karena kemampuan kita dalam mengelola keuangan rumah tangga hingga taraf hidup kita lebih layak dari sebelumnya, itu adalah impian bagi mereka yang taraf hidupnya masih sama dengan tiga, lima bahkan sepuluh tahun sebelumnya. 

Bersyukur, bersyukur, bersyukur. Karena dengan mensyukuri nikmat yang kecil, maka Allah akan memberi nikmat yang lebih besar. Insya Allah. Karena janji Allah itu pasti. 










1 komentar:

  1. Benar banget Bunda bahwa suami istri itu pada dasarnya adalah tim yang harus bekerja sama dengan baik untuk menghadapi berbagai masalah di rumah tangga. Ibaratnya kalau dalam satu perahu, keduanya harus mendayung bersama agar perahunya maju.

    Kalau saja salah satu tidak menjalankan perannya dengan baik, perahunya bukan cuma bisa goyang tetapi juga terbalik.

    Iya nggak sih?

    BalasHapus