Pandemi masih belum usai. Tapi kita harus tetap survive di masa pandemi ini. Salah satu yang bisa dilakukan adalah berbisnis bidang kuliner. Saya mencoba berbagi sedikit tips bisnis kuliner untuk survive di masa pandemi ini.
Meski pasien terkonfirmasi positif bisa dibilang sudah menurun dan sebagian masyarakat Indonesia sudah divaksin. Namun tetap saja kita sebaiknya masih tetap waspada dan berhati-hati. Tetap pertahankan pola hodup bersih yang sejak pandemi melanda Indonesia saya yakin saya dan kamu meningkat level kebersihannya. Baik untuk diri sendiri maupun keluarga.
Kenapa Berbisnis Kuliner?
Ada banyak pilihan bisnis yang bisa kita jalankan. Dari mulai fashion, aksesoris, buku, mainan, media edukasi anak, jasa, hingga bisnis kuliner. Kenapa saya memilih bisnis kuliner? Karena saya tinggal di lingkungan pesantren dimana banyak anak santri yang tinggal disini dan rata-rata mereka doyan jajan. So, tercetuslah ide menjual makanan siap saji untuk memenuhi kebutuhan perut mereka.
Karena sebelum memulai suatu bisnis sebaiknya kita riset dulu. Agar bisnis yang kita buka dan jalankan nantinya dapat menjadi solusi dan menjawab segala kebutuhan masyarakat sekitar.
Nah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kamu memulai bisnismu.
1. Lingkungan
Coba cek lingkungan sekitar kamu tinggal. Siapa saja yang tinggal di sekitar situ? Mayoritas profesi mereka apa? Habit kehidupan mereka seperti apa? Jika mayoritas yang tinggal disitu punya mobil misalnya, kamu bisa buka jasa cuci mobil. Atau jika di kawasan perumahan bisa membuka jasa laundry maupun makanan siap antar sesuai pesanan. Sesuaikan saja dengan lingkungan tempat tinggalmu.
2. Memilih Jenis Usaha
Kalau sudah paham habit lingkungan tempat tinggal kamu, kamu udah bisa memilih kira-kira bisnis apa yang cocok dijalankan di area itu. Jika kamu tinggal di area jalan raya yang cukup rame, boleh juga mencoba bisnis kuliner franchise food. So, kamu bermitra dengan orang lain. Franchise begitu umumnya kamu membeli paket usaha dan membuka di wilayah yang ditentukan, bahan dan lainnya sudah disiapkan bahkan kamu ditraining dulu. Pastikan saja wilayah tempat kamu buka cabang itu rame ya.
3. Sumber Pendanaan
Dari awal sebaiknya sudah ditentukan modal awalnya bersumber darimana. Apakah dari uang pribadi ataukah bermitra dan bergabung dengan rekan lain. Ini penting. Dan jika modalnya berasal dari beberapa orang harus membuat kesepakatan hitam di atas putih, ya. Jangan sampai hubungan pertemanan rusak hanya gara-gara urusan bisnis. Jika kamu butuh mitra untuk menjalankan bisnismu, cobalah membuat surat penawaran kerjasama dan ajukan kepada rekan yang kan diajak bermitra.
4. Branding
Jika sudah yakin akan menjalankan suatu jenis usaha, maka buatlah nama usahamu se-unik mungkin. Perkara ini bisa makan waktu, loh. Atau kadang-kadang tiba-tiba aja tercetus sebuah nama yang oke. Nah, jangan lupa ciptakan juga sebuah tagline yang mudah diingat agar orang-orang tidak cepat lupa dengan brand kamu. Selanjutnya, sering-seringlah menyebut brand kamu dalam setiap status di seluruh sosial mediamu.
5. Planning Business
Rencana usahamu akan bagaimana ke depannya juga penting dirancang sedari awal. Bagaimana strategi pemasaran yang akan dijalankan, step-step mengembangkan bisnis, dan lain sebagainya sebaiknya direncanakan dan ditarget agar bisa terarah dan terukur perkembangan bisnisnya.
Nah, kamu sudah menentukan akan bisnis di bidang apa?
Analisa Sebelum Memulai Bisnis
Saya, pada akhirnya terjun di bisnis kuliner karena memang hobi ngemil dan pangsa pasarnya ada. Saya beri gambaran sedikit ya tentang lingkungan saya tinggal. Saya tinggal di lingkungan pondok pesantren di daerah Depok. Ada ratusan santri yang mukim dan belajar disini. Habit mereka suka jajan makanan dan minuman di sela waktu ngaji dan belajar. Saya yang suka ngemil juga menemukan sebuah jajanan sehat yang enak dan bergizi pula. Ketika saya coba promosikan ke lingkungan pesantren, ternyata pada suka dan laris!
Hingga akhirnya saya membuat sebuah brand untuk bisnis saya ini dan mengembangkannya.
logo brand saya; Suqqy Tummy |
Yang saya lakukan untuk mengembangkan bisnis kuliner saya ini adalah:
- Membuat nama brand sendiri
- Membuat dan mengelola akun sosmednya
- Promosi di media sosial
- Mengumpulkan testimoni
- Menambah menu yang variatif
- Mencatat arus keuangan bisnis
- Evaluasi
Bisnis Kuliner Mudah Repeat Order
Menentukan Harga Jual
Tentang Kledo
Kelebihan menggunakan Kledo:
- Laporan keuangan realtime dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Invoicing, purchasing maupun inventori jadi lebih mudah.
- Berbasis cloud sehingga nggak perlu instal aplikasi dan sejenisnya.
- Biaya yang terjangkau
Hemm pas lagi lapar-laparnya ini sudah membahas tentang kuliner, bisnis kuliner memang yang paling populer belakangan ini mungkin karena banyak yang suka makan, hehe. Mantap juga bisnis ini bisa dicoba.
BalasHapusiya mba, kuliner memang banyak diminati karena banyak orang butuh makan san suka ngemil. untuk bisnis pun layak ditekuni karena makanan kan sekali makan habis jadi epeat ordernya tinggi
BalasHapus