Akhirnya klinik gigi dengan konsep yang unik dan menarik serta ramah anak kini hadir di Bogor. Dokter Gigi Anak dan Keluarga Medikids Wakaf Bogor. Baru saja melaksanakan soft opening satu pekan yang lalu yakni pada 12 Desember 2021.




Keseruan Soft Opening Medikids Wakaf Bogor

Soft Opening Medikids Wakaf Bogor pada Minggu, 12 Desember 2021 berjalan dengan lancar. Rangkaian acara berlangsung dengan menyenangkan. Mulai dari zumba bersama ibu-ibu di pagi hari, bincang kesehatan dengan dokter ahli hingga pemotongan pita dan tumpeng oleh owner Medikids Wakaf Bogor. 

Ohya, saat acara berlangsung juga ada beberapa booth sponsor yang memeriahkan suasana. Pengunjung bisa melihat-lihat produk yang disediakan tanpa harus pergi ke mall. Lumayan bisa cuci mata. Hihihi 

Bincang Kesehatan: Pentingnya Rutin Cek Kesehatan Gigi Anak dan Proteksi Diri Menghadapi Tahun Baru

Bersyukur banget saya bisa hadir dalam acara yang sangat bermanfaat ini. Karena dengan menyimak health talk-nya membuat saya banyak mendapatkan pengetahuan baru. Bahwa rutin periksa gigi itu perlu dan sangat penting. Jangan hanya ketika sudah sakit saja baru memeriksakan diri ke dokter. Namun rutinlah memeriksakan gigi minimal 6 bulan sekali agar tahu, kondisi giginya normal tidak? Ada masalahkah? Sehingga jika ternyata ditemukan ada masalah maka penanganannya akan lebih cepat teratasi sebelum masalahnya semakin besar. 

Source: IG @medikidsclinic


Bertindak sebagai pembicara pada bincang kesehatan saat itu adalah Drg. Amiroh (dokter gigi di Medikids), Dr Antania Isyatira Kartika (dokter umum) dan Cut Namirah (Mom Influencer)

Mama jangan pernah merasa minder ya. Harus percaya diri mengajak anak ke dokter gigi. Kapan sih waktu yang tepat mengajak anak ke dokter gigi? Yakni 6 bulan sejak gigi pertamanya tumbuh. Kenapa? Karena kan kita nggak tahu kondisi giginya seperti apa. Rusak nggak, baik nggak, dsb. Maka periksakan biar tahu dan ada penanganan lebih lanjut yang tepat jika terjadi sesuatu. Dokter gigi dan mama itu harus bekerjasama. Dokter mengedukasi, mama yang mengeksekusi di rumah. Kemudian evaluasi secara berkala ketika kontrol 6 bulan sekali.  - Drg. Amiroh 

Ohya, selain pelayanan mengenai kesehatan gigi, di Medikids Wakaf Bogor juga ada layanan dokter umum loh. Salah satu dokternya ya dokter Tania ini. 

Bincang kesehatan dengan dokter ahli

Menurut Dr. Tania vaksinasi itu penting sebagai proteksi diri kita dari serangan virus. Orang yang vaksin dengan yang tidak vaksin tentu berbeda reaksi tubuhnya ketika terkena serangan virus. Nah, vaksin ini kan fungsinya untuk meminimalisir resiko yang ditimbulkan jika tubuh terkena serangan virus tertentu. Apalagi sudah mau pergantian tahun nih. Harus lebih aware lagi dengan kesehatan keluarga. 

Sedangkan Cut Namirah berbagi pengalamannya merawat kesehatan gigi anak-anaknya. Ia pun merasa senang akan kehadiran Medikids Wakaf Bogor karena lokasinya lebih dekat dari rumah dan benar-benar ramah anak. Desain interiornya indah banget. Benar-benar bikin betah. So, anak-anak pun gak bosan bahkan rasanya seperti bukan berada di klinik. Seperti di Playground malah. 

Peresmian Pembukaan Medikids Wakaf Bogor

Setelah bincang kesehatan dengan para dokter Medikids, acara inti adalah pemotongan pita dan tumpeng oleh para owner Medikids Wakaf Bogor. 

Pemotongan pita dilakukan oleh Drg. Amiroh sebagai salah satu owner Medikids Wakaf Bogor

 
Pemotongan tumpeng dilakukan oleh Dr. Sakinah, salah satu owner Medikids Wakaf Bogor

Dengan dipotongnya pita dan tumpeng pada hari itu maka resmilah sudah Medikids Wakaf Bogor dibuka untuk umum. Semoga hadirnya Klinik Vaksinasi Anak dan Keluarga Medikids di Bogor ini bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua, terlebih masyarakat sekitar. 


Tentang Medikids Wakaf Bogor

Salah satu cabang Medikids klinik yang ada di Bogor ini merupakan salah satu aset wakaf produktif, karenanya disebut Medikids Wakaf Bogor. 


Pihak Medikids bekerjasama dengan Yayasan Wakaf Produktif Pengelolaan Aset Islami Indonesia mengelola klinik vaksinasi anak dan keluarga Bogor ini dengan harapan dapat lebih banyak membawa manfaat untuk masyarakat luas. Karena hasil dari klinik ini pun disalurkan kembali untuk berbagai kegiatan sosial. 

Diantara yang sudah berjalan adalah gerakan pesantren bebas karies, membantu masyarakat sekitar serta beasiswa pendidikan untuk mahasiswa berprestasi yang kurang mampu. 

Semoga program ini dapat terus berkesinambungan dan terus berkembang ke arah yang lebih baik. 

Medikids Wakaf Bogor ini merupakan cabang ketiga yang menggunakan konsep wakaf. Dua cabang lainnya yakni Medikids Wakaf Depok dan Cikupa. 

So, buat kalian yang berobat di klinik ini, jadi sekalian wakaf juga lho. 


Pengalaman Check Up di Klinik Medikids Wakaf Bogor

Saat soft opening kemarin, Alhamdulillah saya mendapatkan voucher check up gigi dan scaling secara cuma-cuma. Senengnya. Rencananya anak sulung saya yang akan periksa gigi karena sudah sejak lama dia ingin periksa gigi ke dokter gigi namun belum kesampaian. Sedangkan saya akan scaling. 

Sayangnya, jam layanan untuk hari itu dimulai jam 13.00 siang. Sedangkan rangkaian acara soft opening sudah selesai pukul 11.00 wib. Akhirnya kami memutuskan menunggu agar tidak bolak-balik. 

Playground lantai 1


Selama menunggu pun anak saya tidak bosan karena tempatnya sangat nyaman dan kids friendly. Tersedia ruang khusus untuk bermain di lantai satu dan 2. Musholla di lantai 3. Dan toilet di lantai 1. 


Di dalam ruang Playground bahkan ada kursi pasien dokter gigi yang memang disediakan khusus untuk anak-anak bermain dokter-dokteran. Tak hanya itu, disana tersedia berbagai mainan dan buku bacaan. Benar-benar memanjakan anak. 

Playground lantai 2

Suasana klinik Dokter Gigi Anak dan Keluarga Bogor ini dibuat senyaman dan semenarik mungkin. Suasana kunjungan pun didesain seakan sedang berkunjung ke luar negeri. Di pintu masuk anak akan mendapat sebuah tiket. Ia akan mendapat tiket ke kota tujuan sesuai tujuannya datang. Jika mau periksa gigi, maka akan mendapat tiket ke ruang Afrika di lantai 2. Namun jika ingin bertemu dokter umum, maka kamu harus pergi ke ruang Amerika. Selama menunggu, bisa duduk di stasiun London atau bermain di Playground. 

Asik bukan? 

Ohya, kembali ke cerita saat periksa. Anak sulung saya yang baru pertama kali ke dokter gigi, awalnya agak takut dan deg-degan. Namun setelah bertemu dokternya, ia mau diperiksa dan terlihat nyaman. Dokternya baik, perawatnya pun ramah. Apalagi setelahnya mendapatkan hadiah. Makin senanglah ia. 

Si kakak lagi dental check up

Sedangkan saya yang juga baru pertama kali melakukan scaling, tetap dapat menikmati prosesnya dengan nyaman. Alhamdulillah saat ini gigi saya sudah bersih dari karang gigi. Proses scaling tidak menakutkan dan tidak sesakit yang dibayangkan. Justru dengan memeriksakan diri seperti ini kita jadi tahu bahwa ternyata gigi kita bermasalah. 

Karena selama ini saya gak pernah sakit gigi, jadi menganggap gigi saya baik-baik saja. Padahal ternyata sudah ada beberapa yang mulai berlubang dan harus ditambal. Duh, makanya jangan malas periksa. Hehe. 

So, buat kamu semua yang baca ini, jangan malas periksa ke dokter gigi ya. Minimal 6 bulan sekali, periksakan ke dokter gigi. Gigi anak-anak juga ya. Jangan sampe setelah ada masalah besar atau ada kerusakan gigi baru deh datang ke dokter gigi. Itu sih udah telat. Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati? 

Jangan lupa, periksa giginya di Medikids ya. Medikids cabang mana aja yang terdekat dari rumahmu. Cek aja di websitenya. www.mhdc.co.id 










Wisuda XVI STTB (Sekolah Tinggi Teknologi Bandung) yang kuhadiri kemarin membuka kembali memoriku saat diwisuda sarjana sembilan tahun silam. 

Rasa haru, bangga, senang sekaligus sedih menyeruak kembali mengingat perjuangan meraih gelar sarjana yang tak mudah. Ada tetesan keringat, airmata, tawa dan seribu kenangan yang mengiringi. 

Kurasa begitu pula yang dialami wisudawan dan wisudawati Sekolah Tinggi Teknologi Bandung saat diwisuda kemarin. Selamat ya untuk para wisudawan-wisudawati. Kalian telah berhasil ada di titik ini, tentu ada perjuangan dengan berbagai cerita di baliknya. Teruslah berjuang, karena perjuangan belum usai. Justru dari sinilah awal kehidupan baru yang sesungguhnya baru dimulai...

Wisuda sarjana XVI

Pelaksanaan Wisuda Sarjana XVI Secara Hybrid


Wisuda Sarjana ke-XVI Sekolah Tinggi Bandung pada tahun ini dilaksanakan secara hybrid dengan prosedur kesehatan yang ketat. Karena jangankan peserta yang hadir di lokasi, wisudawan yang hadir secara virtual pun berkali-kali diingatkan untuk memakai masker dan sarung tangan yang telah disediakan oleh panitia. Prosesi wisuda dilaksanakan secara hybrid yakni kombinasi antara daring dan luring. 

Wisuda Sarjana XVI STTB ini diselenggarakan pada hari minggu, 5 Desember 2021 di InterContinental Hotel & Resort Dago Pakar, Bandung. Dimulai pada pukul 09.00 wib hingga selesai serta disiarkan langsung di channel youtube STTBandung. Sedangkan para wisudawan dan wisudawati serta beberapa reporter menghadiri melalui ruang zoom. 

Sebanyak 297 orang diwisuda hari ini. Terdiri dari 130 wisudawan Program Studi Teknik Industri, 103 wisudawan Program Studi Teknik Informatika dan 64 wisudawan Program Studi Desain Komunikasi Visual. Mereka lulus dengan rata-rata waktu tempuh empat tahun. Hingga saat ini, total sarjana yang diluluskan oleh STTB berjumlah 2200 orang. 

Eksistensi Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STTB) 


Berdasarkan pemaparan dari Ketua STT Bandung, Muchammad Naseer, S.Kom, M.T. kita patut bangga karena kehadiran STTB semakin mendapat sambutan yang positif dari masyarakat baik di tingkat Nasional maupun Internasional. Seperti tahun lalu, STTB bekerja sama dengan beberapa Institusi Pendidikan Tinggi di India seperti SRM Institute of Science and Technology India, Sathyabhama University India, Acharya Institutes dan Nitte Meenakshi Institutes of Technology (NMIT). 

Maka pada tahun ini STTB kembali melakukan kerjasama dengan berbagai institusi pendidikan baik di dalam maupun luar negeri. Diantaranya LITHAN Academy Singapore yang akan menyalurkan mahasiswa STTB untuk mengikuti program magang di Singapura. JPY Internasional yang membuka kesempatan bagi mahasiswa STTB melaksanakan magang di Jepang. Serta Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang memberikan kesempatan bekerja di luar negeri bagi mahasiswa dan alumnus STTB di berbagai negara tujuan dengan mekanisme perlindungan pekerja migran yang sangat baik. 


STT Bandung juga telah membangun kerjasama yang baik dengan Pemerintah Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat yang meliputi kerjasama di bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan pembangunan SDM unggul di Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat. 

Dari Sekolah Tinggi Menjadi Universitas


Sekolah Tinggi Teknologi Bandung terus tumbuh dan berinovasi sedemikian rupa untuk mencetak generasi unggul. Maka untuk memajukan Institusi Perguruan Tinggi tahun ini STTB mengajukan permohonan perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi menjadi Universitas. Kita pun patut bersyukur karena kemajuannya yang pesat sekali hingga saat ini STTB telah memiliki fasilitas gedung baru di sebelah kampus. Mari sama-sama kita doakan agar Universitas ini dapat terus bertumbuh dan berinovasi melahirkan generasi yang unggul di berbagai bidang keahlian.  

Ragam Prestasi yang Berhasil Diraih Oleh Mahasiswa dan Dosen STT Bandung

Prestasi tentu membuat bangga. Anak yang berprestasi membuat orangtuanya bangga, haru dan bahagia. Mahasiswa yang berprestasi membuat orangtua, dosen dan institusi bangga. Dosen yang berprestasi tentu membuat seluruh civitas akademika bangga padanya. Ini pun pada akhirnya membawa nama besar Sekolah Tinggi Teknologi Bandung semakin besar dan harum dengan berbagai prestasi yang ditorehkan. 

Beberapa prestasi yang diraih oleh mahasiswa STT Bandung: 

  1. 2 mahasiswa Teknik Informatika terpilih dalam Program Petani Milenial dalam Program Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 
  2. 3 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika meraih Juara 1 Innovation Technology Competition yang diadakan oleh Universitas Kristen Satya Wacana.
  3. 1 Mahasiswa Teknik Informatika berhasil dinobatkan sebagai Jajaka Kamemeut dalam ajang Mojang Jajaka Kabupaten Bandung tahun 2021.
  4. Sebanyak 11 mahasiswa STT Bandung lolos pada program Bangkit Kemendikbud 2021. Program ini berkolaborasi bersama Kampus Merdeka yang memiliki tujuan untuk membina talenta digital terampil yang masuk dalam Program Presiden tentang penyiapan 9 juta talenta digital terampil pada tahun 2030. 
  5. Sebanyak 136 Mahasiswa STTB terpilih dalam Program Magang dan Studi Independent Bersertifikat (MSIB) yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Ditjen) DIKTI Kemendikbudristek. 

Beberapa prestasi yang diraih oleh dosen STT Bandung: 

  1. 2 tahun berturut-turut 3 dosen STTB menerima Hibah Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi dengan nilai total hibah tahun pertama sekitar Rp. 161.392.000,- dan nilai total hibah tahun kedua sekitar Rp. 152.070.000,-
  2.  3 Dosen Program Studi Teknik Industri STTB menerima Hibah Kedaireka dengan nilai total hibah sekitar Rp. 198.693.000,- 
  3. 7 dosen lolos menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) program Kampus Mengajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 
  4. 8 dosen lolos dalam Program Digital Talent Scholarship dan Digital Leader Academy. 
  5. 1 dosen STT Bandung yakni Bapak Muhammad Sabar berhasil membawa pulang 2 medali perak dan 2 medali perunggu pada kompetisi perlombaan cabang olahraga atletik di event PEPARNAS 2021 Papua.

Wisudawan dan Skripsi Terbaik 


Di antara sekian banyak wisudawan yang diwisuda hari ini, pastilah ada satu yang terbaik di antara yang paling baik. Maka wisudawan terbaik pada wisuda sarjana xvi tahun 2021 ini adalah: 
  • Yuniar Dita Anggraeni, S.T
  • Kevin Christianto, S.Kom
  • Annisa Mawardini, S.Ds
Sedangkan untuk skripsi terbaik pada angkatan ini diraih oleh: 
  • Regita Ernawati, S.T
  • Sandi Riyanto, S.T
  • Egi Septian Yuli Prasetyo, S.T
  • Marha Shabilla Gumilang, S.Kom
  • Syahidan Arrizaldy Sidik, S.Kom
  • Ihsan Nurhakim Asiz, S.Kom
  • Andini Yudhistyaningrum, S.Ds
  • Gusty Wijaya, S.Ds
  • Septian Riyadus Solihin, S.Ds

Kiprah Alumnus STT Bandung di Masyarakat 


Dari awal berdiri hingga saat ini, alumnus STTB diperkirakan telah mencapai 2200 orang dengan kiprahnya yang berbeda-beda sesuai keahlian. 


Alumnus tidak lama menganggur

Rata-rata waktu tunggu mereka setelah lulus hingga melanjutkan ke jenjang berikutnya adalah 45 hari. Ada yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (S2), ada yang masuk ke dunia kerja, pun menjadi wirausahawan. 



Ini menjadi kebanggan tersendiri dimana lulusan STT Bandung cepat diterima kerja. Karena begitu banyaknya permintaan yang masuk setiap hari baik melalui email, telepon, dsb. Tentu hal ini pun tak lepas dari peran Unit Career Development Center yang khusus menangani bimbingan karir baik bagi alumni maupun mahasiswa tingkat akhir yang tugas utamanya memberikan informasi, konsultasi maupun menyalurkan para alumni dalam memasuki dunia kerja maupun wirausaha. 

Wisuda bukanlah sebuah akhir, wisuda adalah momentum dimulainya cerita baru, pengalaman baru, dan perlu dijadikan sebuah motivasi agar terus belajar, berusaha dan berinovasi untuk dapat menebarkan manfaat pada masyarakat luas. 






Selamat menyongsong weekend! 

Asik banget nih, seneng banget rasanya, tiap hari Jumat rasanya lega, karena sebentar lagi weekend. Libur. Jadilah bisa rehat sejenak dari segala rutinitas di weekday yang padat. 

Ngomongin masalah rehat, aku termasuk tipikal orang yang kalo lagi suntuk, capek, itu larinya ke makanan. Memang orangnya doyan ngemil, jadilah kalo lagi kesel ama orang, suntuk atau capek hati dan pikiran, bawaannya pengen makan orang. #eh hahaha nggak, ding. 

Tapi itu dulu. Saat masih tinggal di asrama, pastilah banyak suka dukanya. Hidup berbaur satu atap dengan orang yang baru kenal. Pasti ada aja salah pahamnya. Ada aja masalahnya. Jadilah sering suntuk.

Kalo saat ini, di era digitalisasi, plus sudah bersuami. Kesuntukanku bukan lagi masalah pertemanan atau pergaulan. Melainkan masalah hati. Eeaaaa 

Kemelut Ibu Rumah Tangga

Sebagai seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang anak dan seorang suami aku cukup sibuk menjalani hari-hari. Ditambah lagi ada tawaran mengajar sebuah SD di dekat rumah dan aku terima. Jadilah makin padat rutinitas yang harus dijalani. 

Tugas negara, mengajar SD, membimbing TPQ, les privat dan masih berjualan juga di rumah. Bayangkan, bagaimana aku menjalani hari-hari yang padat? Dimana ketika weekend tiba aku merasa bahagia sejenak. 

Kenapa bahagianya hanya sejenak? Karena seringkali ekspektasi tak sesuai realita. Ekspektasi ku Sabtu-Minggu bisa kugunakan untuk bikin konten video atau edit foto bahkan jalan-jalan tipis-tipis untuk konten sosmed. Ee lha dalah weekend dagangan rame jadi ya tetep aja nggak sempat bikin konten. Hiks. 




Keputusan Menjadi Seorang Blogger

Menjadi seorang penulis adalah cita-citaku sejak dulu. Ketika duduk di bangku MA, keinginan ini makin menggebu. Saat kuliah aku pernah ikut forum FLP di Ciputat namun sayang nggak berlangsung lama karena aku menikah di semester 7. Setelah menikah aku off semua kegiatan lain selain kuliah. 

Nah, di akhir 2017 lalu, Alhamdulillah ada jalan untuk kembali menapaki tangga menuju impian. Meski jalanku masih merangkak dan tertatih, namun terus kujalani dengan semangat tak henti. 

Hingga aku memutuskan menulis di blog pribadi saja, yang bisa diakses orang lain secara free dan mudah. 

Jobdesk Seorang Blogger 

Blogger tuh apa sih, kerjaannya ngapain aja? 

Blog merupakan laman website milik pribadi. Nah blogger adalah orang yang menulis di blog itu. Menulis artikel tutorial, cooking, love, berbagi pengalaman dan lain sebagainya di blog sehingga banyak yang baca. Ya barangkali masyarakat membaca tulisan kita dan merasa terbantu dengan itu. 

Untuk merawat blog agar tetap bagus dan bisa menghasilkan, maka ada beberapa jobdesk yang mesti dikerjakan. Diantaranya: 

  • Menulis dan update artikel di blog secara rutin. 
  • Mengelola sosial media untuk mendukung pekerjaan sebagai seorang blogger. 
  • Banyak membaca
  • Menonton tv, jalan-jalan dan lain sebagainya. 

 Penghasilan Seorang Blogger


Blogger atau narablog saat ini menjadi sebuah profesi. Meskipun bekerja dari rumah saja namun penghasilannya bisa dibilang hampir sama bahkan melebihi orang yang kerja kantoran. 

Jalur penghasilan seorang blogger: 

  1. Dari adsense atau iklan yang ditayangkan di laman blog pribadi
  2. Dari sponsored post. Yakni kita meminta testimoni blogger atas pemakaian suatu produk. 
  3. Content placement. Yaitu mempublish artikel yang ditulis oleh klien di blog kita dan memberikan link keluar.
  4. Hadiah lomba. Ini berlaku untuk blogger yang rajin ikut lomba blog dan menang. 
  5. Dan masih banyak lagi
Akhirnya bisa juga mendapatkan cuan dari hobi menulis di blog. Aku bersyukur banget. Meski di rumah aja, tetap bisa eksis dan berpenghasilan. 

Peran Komunitas Untuk Kemajuan Diri


Sebagai seorang ibu rumah tangga aja penting untuk ikut aktif berkomunitas, apalagi sebagai seorang blogger. Wajib banget membangun relasi yang baik dengan semua orang. 

Karena itulah aku bergabung di beberapa komunitas blogger. Hingga sampailah diri ini pada grup wa Blogwalking Asik. 

Saat itu di salah satu grup wa blogger mba Hani menawarkan grup BW yang BWnya tuh agak santai gitu. Akhirnya saya join grup tersebut namun ternyata terkejutlah aku. 

Di grup Blogwalking Asik, semua ada
  • Pembahasan mengenai blog
  • Selebrasi pemenang lomba blog
  • Sesi curhat
  • Sesi tanya jawab berujung menambah ilmu baru
  • Sesi diskusi dengan tema yang sama sekali gak menyangkut soal blogging
  • Diskusi parenting, sosial, budaya
  • Diskusi perihal bisnis, tekno
Serunya disini tuh sering banget diskusi sehingga gak ngebuka hp beberapa jam aja chat udah ratusan. Blogwalking pun masih rutin berjalan hingga next akan diadakan instawalking antar anggota. 

Haruskah seorang blogger ikut grup wa khusus blogger? 


Kalau menurutku sih perlu, ya. Karena dengan ikut join di grup whatsapp blogger tuh kita jadi terpecut makin semangat menulis. Dengan adanya jadwal Blogwalking pun diharapkan blogger jadi termotivasi untuk menulis secara rutin minimal mengikuti jadwal BW. 

Alasan join grup whatsapp Blogwalking Asik


Dulu awalnya sih ingin ikut Blogwalking juga di grup ini. Namun pada akhirnya aku mendapatkan lebih. Kenalan blogger lebih banyak, seringkali mendapatkan ilmu baru baik di luar maupun di dalam dunia blogging. Dan ya, seru aja gitu menyimak obrolan di grup BWA ini. 

Meskipun aku seringkali menjadi penyimak aja, tapi berasa sayang kalo sampai terlempar dari grup ini. Karena banyak hal yang telah dilewatkan disini. Dan inginnya terus menjadi bagian dari BWA. 

Bagaimana dengan kamu? Sudah join di komunitas atau grup mana? Yuk bersama kita belajar dan berlatih agar makin profesional di bidang masing-masing, makin bersinar dan terus produktif berkarya! 







 "Duh, hari ini terlewati tanpa menghasilkan apa-apa gegara main warung rame nih"

"Rencana mau bikin video review gagal deh jaringan lelet banget nih dari tadi" 

"Walah hari ini gagal lagi aku bikin blog post terbaru gegara sempat mati lampu dan sinyal hilang" 

Sering nggak nih ngalamin hal begini di hidup kamu? 




Sinyal dan Hidupku 

Aku adalah seorang ibu rumah tangga dengan tiga anak. Anak paling besar berusia 8 tahun dan si bungsu baru 2 tahun. Kebayang kan gimana rempongnya hari-hari yang aku lalui bersama ketiga buah hati. 

Alhamdulillah hariku selalu berwarna bersama mereka. Dan akupun saat ini mulai melangkah menuju impian aku menjadi seorang penulis. 

Yap, sejak dulu aku suka menulis. Suka curhat di buku diary. Hingga aku bercita-cita menjadi seorang penulis. Namun karena kesibukanku mengurus keluarga maka baru beberapa waktu belakangan ini aku mulai menulis lagi. 

Berupaya produktif menghasilkan karya tulisan minimal sebulan 4 kali. Namun ya, karena aku memutuskan aktif menulis di blog, maka aktivitas menulisku sangat bergantung dengan sinyal dan jaringan internet. 

Maka internet cepat merupakan kebutuhanku sehari-hari untuk bisa terus produktif. 

Sering banget nih lagi ada deadline nulis eh kuota data habis. Harus ngisi dulu deh, sementara waktu terus berjalan. Sungguh, di masa seperti itu rasanya aku pengen ngilang. Heu heu 

IndiHome Solusi Aktivitas Tanpa Batas

Memakai kuota data seluler memiliki keterbatasan. Kuota berbatas waktu dan kapasitas. Sedangkan aku butuh yang tak terbatas. Agar tetap bisa produktif dimanapun dan kapanpun.  

Biasalah, emak tiga anak kan kegiatannya segambreng. Waktu 24 jam pun rasanya kurang. Maka begitu ada waktu kosong saat itulah digunakan untuk menulis, menuangkan ide dan gagasan, serta membagi pengalaman melalui tulisan. 

Pas banget nih, baca info ada IndiHome yang menawarkan layanan digital internet cepat tanpa batas. 



Tentang IndiHome 

IndiHome ini merupakan layanan digital yang menyediakan internet, telepon rumah dan tv interaktif dengan beragam pilihan paket sesuai kebutuhan kamu. 

Jaringan IndiHome pun sudah tersebar di seluruh Indonesia dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan internet cepat. 

Internetnya Indonesia ini sangat dibutuhkan terutama dalam era digitalisasi ini. Hampir semua hal menggunakan jaringan internet dalam operasionalnya. Terlebih para gamer. Internetnya untuk gamer itu kan harus yang cepat, tepat dan tanpa batas. 

Aktivitas Tanpa Batas bersama IndiHome 

Banyak hal yang bisa kita lakukan jika di rumah kita ada sinyal Internetnya Indonesia ini. Bisa membuat video review, foto untuk konten promosi, hingga belajar daring anak-anak. 

Segala hal bisa dilakukan tanpa takut tiba-tiba kuota habis atau kecepatan menurun. Karena Aktivitas Tanpa Batas bisa dilakukan di rumah saja dengan IndiHome. So, jangan sampai salah pilih provider internet yaa. Pilih aja IndiHome dari Telkom Group. 

 


Lakukan Hal Ini Agar Tetap Produktif Hasilkan Karya 

Pasti membutuhkan ide untuk dapat menghasilkan sebuah karya. Nah, ide ini bisa didapat darimana saja. Menonton film, membaca buku, mengamati konten atau karya orang lain juga membawa ide baru kepada diri kita. 

Buat karya yang sejenis atau mirip namun jangan sama persis. Buatlah versimu sendiri. Apalagi sudah menggunakan IndiHome di rumahnya maka adek, kakak, suami pun bisa mengakses jaringan IndiHome internetnya untuk gamer juga. 

Kalo kamu setuju dengan pendapat saya ini, kamu pasti akan segera mengecek laman websitenya IndiHome https://indihome.co.id untuk informasi yang lebih lanjut. 

Semangat terus berkarya! 









 "Aku nggak mau sama Bunda, maunya sama Nenek aja." 

"Aku mau mandi sama tante aja, ah!" 

"Aku nggak suka main sama adik, enakan main sama Lisa aja." 

"Aku maunya bobo sama Bunda, nggak mau sama Ayah." 

"Aku mau ditemenin Bibi aja."

Sounds familiar

Pernahkah ayah bunda mengalami kejadian seperti ini? Anak maunya sama orang lain nggak mau sama kita. Bagaimana perasaan kita? Sedih? pasti. Kan kita orangtuanya, tapi anak maunya sama orang lain. Kenapa begitu, ya? 




Bagi Anak, Kenyamanan Nomor 1

Anak itu akan betah bersama orang yang membuatnya nyaman. Yang dengan senang hati mendengarkan ceritanya, meresponnya dan hadir bermain bersamanya sepenuh jiwa. 

Anak-anak suka mengeksplor. Suka bereksperimen. Mereka akan lebih suka berinteraksi dengan orang yang membuatnya nyaman bereksplorasi, tidak banyak melarang dan tidak suka menuntut. Betul? 

Adakalanya, mereka merasa lebih nyaman bersama orang lain dibanding orangtuanya sendiri. Ini pun pasti ada faktor penyebabnya. Diantaranya orangtuanya bekerja sehingga waktu bersama anak sedikit. Orangtuanya kurang menguasai ilmu parenting, dan lain sebagainya. 

Intensitas waktu bersama juga berpengaruh disini. Jika anak lebih sering bersama dengan nenek, Tante atau ART maka tidak bisa dipungkiri mereka akan merasa nyaman dan aman. Sedangkan waktu bersama orangtua sedikit. Nah, bagi orangtua yang tidak paham ilmu parenting akan kehilangan banyak momen bersama anak. Namun jika orangtuanya sudah upgrade ilmu parenting, maka dia bisa menyiasati ini semua sehingga meski dia bekerja tetap bisa memiliki waktu yang berkualitas bersama anak. 

Penyebab Anak Tidak Dekat Dengan Orangtua: 

  1. Orangtua bekerja dan tidak paham bagaimana cara mengambil hati anak
  2. Sangat jarang memiliki waktu bersama
  3. Orangtua tidak mau mendengarkan cerita anak
  4. Orangtua suka membandingkan anak dengan orang lain
  5. Anak banyak dituntut memenuhi keinginan orangtua
  6. Orangtua harus selalu didengar tanpa mau mendengar
  7. Orangtua tidak upgrade ilmu parenting
Jika kita merupakan orangtua yang mengalami salah satu dari ketujuh poin ini, maka siap-siaplah untuk belajar lagi ilmu parenting. Karena ilmu parenting itu akan terus berkembang sesuai zamannya. 

Upgrade Ilmu Parenting Itu Penting! 


Mendidik anak harus dengan ilmu. Tidak bisa asal mendidik. Atau mendidik mengikuti cara orangtua kita dulu. Karena udah beda zamannya. Beda zaman beda cara. Beda generasi beda pula perlakuannya. Apalagi saat ini digitalisasi dimana-mana. 

Maka cara kita mendidik anak pun mesti disesuaikan dengan zaman yang kita hadapi saat ini. Bersyukur saat ini segala ilmu bisa diakses darimana saja. Ilmu parenting pun bertebaran dimana-mana. 

Banyak cara untuk kita para orangtua dapat terus belajar bagaimana menjadi orangtua yang menyenangkan bagi anak. Yang kehadirannya sangat dirindukan anak. Yang omongannya didengarkan oleh anak. Bagaimana caranya menjadi orangtua yang seperti itu? Mari kita belajar di Popmama.com

Apa Sih Popmama.com itu? 


Salah satu wadah untuk kita, para orangtua belajar menjadi orangtua yang menyenangkan bagi anak adalah melalui Popmama.com. Popmama ini merupakan website parenting no.1 untuk mama millenial di seluruh Indonesia. Kategori artikelnya lengkap dari mulai kehamilan, seputar bayi, balita, anak-anak hingga remaja dan dewasa. Semua dibahas disini. 

Informasi apapun yang ayah bunda butuhkan bisa dicari disini. Ohya, popmama ini ada komunitasnya juga loh. Ayah bunda bisa gabung di komunitasnya untuk bisa berinteraksi sesama orangtua dan saling sharing. 

Orangtua ikut komunitas itu perlu, lho. Apalagi komunitas parenting. Banyak banget manfaatnya. 


source: Instagram popmama.parenting.academy 



Jika ayah bunda gabung di komunitas popmama, kita jadi punya wadah untuk terus belajar mengenai parenting, bisnis, dll. Bisa ngobrol, saling sharing, berkegiatan bareng, dan ikut berbagai event yang diselenggarakan oleh komunitas. Salah satunya Popmama Parenting Academy 2021. 

Tentang Popmama Parenting Academy 2021 


Popmama Parenting Academy 2021 ini merupakan sebuah event yang diselenggarakan oleh Popmama.com sebagai ajang eksistensi diri mama dan anak mama. 

Rangkaian event ini berlangsung pada tanggal 1-31 Desember 2021 dengan berbagai tema menarik. 


source: Instagram popmama.parenting.academy 


Ada penghargaan untuk komunitas, lomba blog, Little Star (lomba unjuk bakat anak), event sosial, webinar dengan para ahli, kuliah WhatsApp, dan masih banyak lagi. 

Maka sayang banget event ini jika dilewatkan begitu saja. 

Setidaknya ada 5 alasan kenapa harus join di Popmama Parenting Academy 2021: 

  1. Melatih rasa percaya diri pada anak dengan mengikuti lomba Little Star
  2. Menanamkan rasa peduli pada sesama melalui program donasi
  3. Menambah ilmu dan wawasan (upgrade skill parenting, bisnis dan lifestyle) 
  4.  Mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat
  5. Menjadi orangtua yang menyenangkan karena mendidik dan mengasuh anak dengan ilmu dan penuh cinta 
Sudahkah ayah bunda mengikuti akun instagramnya Popmama.com? Follow yaa karena disana banyak banget tips-tips pengasuhan dan sharing event yang diselenggarakan oleh Popmama. 

Jangan lupa follow akun media sosialnya, baca websitenya dan ikuti berbagai event-nya yaa. 

Popmama.com No.1 parenting guidance for millenial mom.  

Instagram: @popmama_com 
Facebook: Popmama.com
Twitter: @Popmama_com 
Tiktok: popmama_com 
















cernak dayung
source: pixabay.com



“Bunda, lihat! Disitu ada sepeda, tapi gak bisa dinaikin ya bund?” Tanya Nadine sambil menunjuk sebuah sepeda tua yang sudah rusak di bagian ban dan stang nya.

“Iya sayang, main yang lain aja ya. Tuh lihat, di sebelah sana ada sawah.” Sahut bunda berusaha mengalihkan perhatian Nadine.

“Mana bund? Itu ya? Oh itu namanya sawah.” Nadine manggut-manggut kagum.

“Iya Nadine, yang tumbuh di sawah itu namanya padi. Padi inilah yang nantinya menjadi beras terus dimasak oleh bunda, jadi deh nasi yang dimakan Nadine.” Terang bunda.

“Siapa yang menanamnya bund?” Seperti biasa, Nadine selalu ingin tahu lebih banyak.

“Yang menanam padi adalah petani,sayang. Para petani menanam padi, menjaga dan merawatnya sampai waktu panen tiba.

“Kalo panen itu apa bunda?”

“Panen itu, ketika biji padi-padinya telah menguning maka semua dipanen atau diambil untuk kemudian diolah lagi menjadi beras lalu dijual.” Bunda menjelaskan dengan sabar.

“Oh begitu..”

“Bunda, Nadine mau naik kesitu!” serunya sambil menunjuk bangunan sebuah rumah adat dengan tangga yang tinggi. Bangunan itu nampak kurang terawat, beberapa bagian bangunan terlihat sudah aus dan berlubang.

“Hmm..kita jalan ke sebelah situ yuk! Sepertinya banyak permainan yang seru deh” Ajak bunda berusaha mengalihkan perhatian Nadine.

“Ayo!” Nadine semangat menuruni anak tangga ke bagian bawah tempat itu.

Saat ini Nadine dan adiknya, Aldi. Bersama bunda, ayah, Om Irwan dan tante Irma sedang berkunjung ke sebuah tempat wisata outbond. Disini udaranya sejuk, rindang karena banyak pepohonan.

Tempat ini terbagi dalam dua bagian. Di bagian atas ada bangunan-bangunan tua yang unik, namun nampak kurang terawat. Perpustakaan mini dan panggung pertunjukkan kecil dihiasi beberapa karya lukisan menjadi pembuka kawasan itu. Dilengkapi pula dengan café, lapangan yang cukup luas dan playground sederhana. Sedangkan di bagian bawah adalah arena outbound.

Banyak hal yang bisa dilatih di arena outbond ini. Melatih kekuatan otot dengan panjat tebing, menjaga keseimbangan dengan berjalan di atas satu tali, melewati sungai menggunakan jaring, flying fox, dan menyusuri danau dengan perahu karet berdayung. Tak ketinggalan, kita bisa ikut menanam padi di sawah pula. Asiik.

Di bawah, tante Irma mengajak Nadine naik perahu karet. Nadine tentu senang sekali. Namun sayang, dayungnya hanya ada satu.

“Maaf neng, perahunya tinggal satu karena yang lain sedang dipakai. Tapi perahu yang ini dayungnya hanya ada satu. Harusnya ada dua namun yang satunya hilang entah kemana. Saya sudah berusaha mencarinya tapi belum ketemu.” Abang penjaga menjelaskan kepada tante Irma dan Nadine.

“Yah, Nadine, kita gak bisa naik perahunya.” Ucap tante Irma lirih.

“Kita kan bisa pakai satu dayung aja, tante. Om Irwan yang mendayung di depan. Bisa kan Om?” Nadine yang tak kehabisan ide memastikan kepada Om-nya.

Om Irwan seketika mengiyakan, “Bisa kok, Nadine. Ayo kita naik.”

“Yeay!” Nadine bersorak gembira.

Sementara mereka naik perahu, Ayah melatih keseimbangan dengan berjalan di atas satu tali, dan mencoba memanjat tebing. Sedangkan Aldi dan bunda menunggu di pinggir sungai.

Di atas perahu, sembari memandang sekeliling Nadine berfikir kemana dayung yang satunya pergi? Dia penasaran dan mengeluarkan kaca pembesar dari sakunya. Ya, Nadine suka sekali membawa kaca pembesar, hadiah dari Om Irwan, kemanapun dia pergi.

Kali ini Nadine melihat sekeliling menggunakan kaca pembesar. Mereka menyusuri sungai dari ujung ke ujung. Tante Irma dan Om Irwan menjelaskan berbagai nama pohon dan buah kepada Nadine. Nadine senang sekali, dia jadi banyak tahu hal baru disini. Tapi, Hei, Nadine seperti mengenali sesuatu di ujung penglihatannya. Apa itu?

“Om Irwan, kita jalan ke ujung situ yuk, yang ada pohon rambutan di ujung itu.” Pinta Nadine pada Om Irwan. Om Irwan pun mendayung perahu mereka ke arah yang dimaksud Nadine.

“Mau ngapain kesitu lagi? Kita kan tadi udah lewat situ, ini mau balik ke tempat Bunda nunggu.” Tante Irma bertanya meyakinkan. “Nadine seperti melihat sesuatu, tante. Nadine pengen lihat dari dekat biar lebih jelas.” Jawab Nadine.

“Itu! Ya,benar. Itu dayungnya. Yeay, dayungnya ketemu.” Nadine berseru kencang, begitu perahu mendekati pohon rambutan itu. Om Irwan menepikan perahu mereka dan naik ke daratan. Terus berjalan menuju pohon rambutan besar yang dimaksud Nadine.

“Dimana Nadine, disini hanya ada batang singkong dan beberapa ranting pendek.” Pandangan Om Irwan menyapu ke sekitar. “Itu, Om. Dayungnya ada di atas pohon.” Jawab Nadine.

Om Irwan mendongak ke atas, dan benar. Dayungnya ada di atas pohon. Dengan sedikit memanjat Om Irwan berhasil mengambilnya dan segera kembali mendayung perahu mereka. Kali ini beban dayung Om Irwan lebih ringan karena dibantu tante Irma yang mendayung juga.

“Wah, Nadine hebat! Bisa menemukan dayung yang hilang. Sekarang Om Irwan ga keberatan lagi mendayungnya. Eh tapi Om mau Tanya deh, darimana Nadine bisa tahu kalo dayungnya ada di atas pohon rambutan?” ternyata Om Irwan penasaran. Hihihi

“Nadine juga gak tau Om. Nadine Cuma penasaran aja dayungnya kok bisa hilang? Apa ada yang mencurinya, atau gimana. Nadine iseng aja lihat-lihat pakai kaca pembesar, siapa tahu dapat petunjuk. Eh, malah ketemu dayungnya.” Jawab Nadine sumringah.

Sesampainya di pinggir sungai tempat Bunda dan Aldi menunggu, mereka disambut oleh penjaga yang membantu mereka naik ke daratan.

“Lho neng, dayungnya ada dua. Ini dayung yang tadi hilang kan? Ketemu dimana ya?” Si Abang penasaran dan bertanya pada tante Irma yang sedang membayar uang sewa perahu.

“Ketemu di atas pohon rambutan besar di ujung sana. Nadine yang menemukannya, bang.” Terang tante Irma.

“Oh disitu. Eh tapi kok bisa ya dayung ini di atas pohon? Pantas saja tadi pagi saya tidak menemukannya, lha wong saya mencarinya di bawah aja gak lihat ke atas.” Gumam si Abang makin penasaran.

“Bang, dayungnya hilang sejak kapan?” Tanya Nadine.

“Kemarin sore waktu saya mau pulang, saya masih sempat merapikan perahu karet dan dayungnya di dalam, Neng. Tapi pagi tadi ketika saya menyiapkan perahu karet dayungnya sudah berkurang satu jumlahnya. Saya sudah mencarinya di sekitar sungai tapi tidak ketemu.” Ujar si Abang menjelaskan.

Jika Nadine sudah mulai banyak bertanya, itu artinya dia tidak akan berhenti sebelum masalahnya tuntas. Bunda hanya tersenyum kagum memperhatikan sulung 5 tahunnya itu.

“Hm, berarti kejadiannya antara sore, malam atau pagi sekali sebelum semua datang.” Nadine menggumam berfikir.

“Kalo malam ada yang jaga disini tidak bang?” Nadine mulai menyelidik. “Ada Neng, dia jaga dari jam 7 malam sampai jam 7 pagi.” Abang penjaga menjelaskan dengan sabar.

“Pung, tuker uang donk! Gocap nih.” Seseorang berseru dari kejauhan. Ternyata seorang penjaga wahana outbond lain. Si Abang penjaga memberikan uang yang diminta temannya, “Eh iya Pung, kemarin sore gue lihat ada beberapa anak kampung lagi ngambilin buah rambutan di ujung situ. Elu lihat kagak? Gue lihat pas gue ngambil motor di parkiran.” “Kagak, lha gue kan udah pulang duluan sebelum elo pulang.” Jawab si Abang penjaga yang dipanggil dengan sebutan ‘Pung’ tadi. “Oh iya ya, gue lupa. Ya udah gue balik dulu. Makasih ya.” Kemudian beranjak pergi.

“Ya udah Neng, makasih ya udah nemuin dayungnya.” Si Abang bermaksud menutup permbicaraan.

Nadine justru makin bersemangat karena mendapatkan sebuah petunjuk. “Bang, bisa jadi anak-anak yang mengambil buah rambutan itu yang mengambil dayungnya. Mungkin dipakai buat galah.” Nadine mengutarakan pemikirannya. “Iya sih, itu mungkin saja, karena tadi sewaktu Om Irwan kesitu, di bawah pohon itu hanya ada batang singkong dan ranting kecil yang pendek.” Om Irwan sepemikiran dengan Nadine. “Jadi mereka membutuhkan kayu atau sesuatu yang lebih panjang untuk bisa mencapai buah rambutannya.”

“Dimana kita bisa menemui anak-anak itu Bang?” kejar Nadine.

“Di kampung sebelah, Neng. Lewat belakang.” Ujar si Abang.

“Yuk kita kesitu, Bang.” Ajak Nadine lagi.

“Ya udah Neng, yuk ikut Abang, lewat sini. Hati-hati Neng.” Si Abang mulai berjalan.

Nadine, Om Irwan dan tante Irma mengikuti Abang penjaga berjalan melewati semak-semak menuju kampung di belakang tempat itu. Sedangkan Ayah, Bunda dan Aldi memilih naik ke atas menunggu sambil bermain di playground.

Mereka keluar dari tempat wisata itu lewat belakang. Di perbatasan kampung, mereka bertemu anak-anak yang sedang bermain petak umpet. “Hei, boy, sini.” Panggil si Abang. Mereka berlari mendekat, jumlahnya ada 5 anak laki-laki.

“Siapa di antara kalian yang kemarin sore mengambil buah rambutan di ujung itu?” Tanya Si Abang. Mereka semua menggeleng. Tidak ada yang mengaku.

“Ayo jawab. Jangan bohong Lu pada. Temen gue ngelihat Lu pada ngambil buah rambutan. Iya kan? Ayo ngaku!” Mereka bergeming. Masih diam seribu bahasa.

“Oke, kalo ga ada yang mau ngaku. Gue Tanya sekali lagi nih ya, apa kalian juga yang ngambil dayung perahu karet? Lu nyusahin gue tahu kagak? Gue nyari tu dayung sepagian ampe siang kagak ketemu. Penumpang gue repot karena cuma pakai satu dayung. Eh, taunya Lu umpetin di atas pohon. Lu mau ngambil buah rambutan kagak ape-ape, asal jangan dayung gue Lu umpetin!” si Abang mulai emosi.

“Kagak Bang. Kita gak ngumpetin dayungnya. Iya deh, kami ngaku. Kami memang mengambil dayung perahu karet buat galah ngambil buah rambutan. Tapi kami cuma mau pinjam, Bang. Setelahnya akan kami kembalikan ke tempatnya lagi. Eh, belum sempat dapet buah rambutan, tiba-tiba ada monyet datang. Kami kaget dan langsung lari karena takut. Maafin kami ya bang.” Aku salah seorang anak yang bernama Bayu. “Iya Bang, kami bahkan belum sempat dapat buah rambutannya.” Timpal seorang temannya lagi.

“Oke gue maafin. Tapi lain kali jangan diulangi lagi ya.” Ujar si Abang penjaga.

“Kalo dayungnya ditinggal lari harusnya kan ada di tanah ya? Tapi ini kok bisa ada di atas pohon? Siapa yang bawa dayungnya naik ke atas?” Om Irwan bergumam pelan.

Sementara Nadine, malah kembali berjalan ke arah pohon rambutan dan mengamati sekeliling dengan kaca pembesar miliknya. Dan…

“Hei, Om, Tante, lihat itu!” tiba-tiba Nadine berseru sambil menunjuk ke arah pohon mangga tak jauh dari tempat mereka berdiri. Sontak semua melihat ke arah yang dimaksud dan berlari menghampiri.

“Monyet itu pelakunya. Setelah kakak-kakak itu lari karena monyet datang, dia mengambil dayung yang jatuh dan membawanya naik ke atas untuk tempat dia bertengger. Aha! Aku berhasil!” Sorak Nadine sangat gembira karena berhasil menemukan pelakunya.

“Tapi, darimana Nadine bisa mengambil kesimpulan itu?” Tante Irma berusaha memastikan.

“Coba perhatikan monyet itu, tante. Dia sekarang bertengger di atas sebuah papan yang disilangkannya di antara dahan pohon mangga, bukan langsung ke dahan pohonnya. Nah, seperti itulah yang dilakukan monyet itu terhadap dayung perahu karetnya.” Nadine mencoba menjelaskan yang dia pikirkan.

“Wah, Nadine hebat! Bisa terfikir sampai kesitu. Benar juga. Monyet itu mungkin lebih suka bertengger di dahan atau kayu yang lebar agar bisa tiduran.” Tante Irma membenarkan penjelasan Nadine sembari memperhatikan monyet yang sedang tiduran di atas papan di pohon mangga. “Nadine berhasil memecahkan kasus ‘dayung yang naik ke atas pohon’ Keponakan tante memang detektif cilik yang hebat!” Puji tante Irma yang meraih Nadine ke dalam pelukannya dan mencium pipi Nadine.

Nadine senang sekali karena berhasil menemukan dayung sekaligus pelakunya. 









*Cernak ini ditulis pada tahun 2018 untuk sebuah buku antologi. 

Pandemi masih belum usai. Tapi kita harus tetap survive di masa pandemi ini. Salah satu yang bisa dilakukan adalah berbisnis bidang kuliner. Saya mencoba berbagi sedikit tips bisnis kuliner untuk survive di masa pandemi ini. 


Tips memulai bisnis kuliner


Meski pasien terkonfirmasi positif bisa dibilang sudah menurun dan sebagian masyarakat Indonesia sudah divaksin. Namun tetap saja kita sebaiknya masih tetap waspada dan berhati-hati. Tetap pertahankan pola hodup bersih yang sejak pandemi melanda Indonesia saya yakin saya dan kamu meningkat level kebersihannya. Baik untuk diri sendiri maupun keluarga. 

Kenapa Berbisnis Kuliner? 

Ada banyak pilihan bisnis yang bisa kita jalankan. Dari mulai fashion, aksesoris, buku, mainan, media edukasi anak, jasa, hingga bisnis kuliner. Kenapa saya memilih bisnis kuliner? Karena saya tinggal di lingkungan pesantren dimana banyak anak santri yang tinggal disini dan rata-rata mereka doyan jajan. So, tercetuslah ide menjual makanan siap saji untuk memenuhi kebutuhan perut mereka. 

Karena sebelum memulai suatu bisnis sebaiknya kita riset dulu. Agar bisnis yang kita buka dan jalankan nantinya dapat menjadi solusi dan menjawab segala kebutuhan masyarakat sekitar. 

Nah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kamu memulai bisnismu. 

1. Lingkungan

Coba cek lingkungan sekitar kamu tinggal. Siapa saja yang tinggal di sekitar situ? Mayoritas profesi mereka apa? Habit kehidupan mereka seperti apa? Jika mayoritas yang tinggal disitu punya mobil misalnya, kamu bisa buka jasa cuci mobil. Atau jika di kawasan perumahan bisa membuka jasa laundry maupun makanan siap antar sesuai pesanan. Sesuaikan saja dengan lingkungan tempat tinggalmu. 

2. Memilih Jenis Usaha 

Kalau sudah paham habit lingkungan tempat tinggal kamu, kamu udah bisa memilih kira-kira bisnis apa yang cocok dijalankan di area itu. Jika kamu tinggal di area jalan raya yang cukup rame, boleh juga mencoba bisnis kuliner franchise food. So, kamu bermitra dengan orang lain. Franchise begitu umumnya kamu membeli paket usaha dan membuka di wilayah yang ditentukan, bahan dan lainnya sudah disiapkan bahkan kamu ditraining dulu. Pastikan saja wilayah tempat kamu buka cabang itu rame ya. 

3. Sumber Pendanaan

Dari awal sebaiknya sudah ditentukan modal awalnya bersumber darimana. Apakah dari uang pribadi ataukah bermitra dan bergabung dengan rekan lain. Ini penting. Dan jika modalnya berasal dari beberapa orang harus membuat kesepakatan hitam di atas putih, ya. Jangan sampai hubungan pertemanan rusak hanya gara-gara urusan bisnis. Jika kamu butuh mitra untuk menjalankan bisnismu, cobalah membuat surat penawaran kerjasama dan ajukan kepada rekan yang kan diajak bermitra. 

4. Branding

Jika sudah yakin akan menjalankan suatu jenis usaha, maka buatlah nama usahamu se-unik mungkin. Perkara ini bisa makan waktu, loh. Atau kadang-kadang tiba-tiba aja tercetus sebuah nama yang oke. Nah, jangan lupa ciptakan juga sebuah tagline yang mudah diingat agar orang-orang tidak cepat lupa dengan brand kamu. Selanjutnya, sering-seringlah menyebut brand kamu dalam setiap status di seluruh sosial mediamu. 

5. Planning Business

Rencana usahamu akan bagaimana ke depannya juga penting dirancang sedari awal. Bagaimana strategi pemasaran yang akan dijalankan, step-step mengembangkan bisnis, dan lain sebagainya sebaiknya direncanakan dan ditarget agar bisa terarah dan terukur perkembangan bisnisnya. 

Nah, kamu sudah menentukan akan bisnis di bidang apa? 


Analisa Sebelum Memulai Bisnis

Saya, pada akhirnya terjun di bisnis kuliner karena memang hobi ngemil dan pangsa pasarnya ada. Saya beri gambaran sedikit ya tentang lingkungan saya tinggal. Saya tinggal di lingkungan pondok pesantren di daerah Depok. Ada ratusan santri yang mukim dan belajar disini. Habit mereka suka jajan makanan dan minuman di sela waktu ngaji dan belajar. Saya yang suka ngemil juga menemukan sebuah jajanan sehat yang enak dan bergizi pula. Ketika saya coba promosikan ke lingkungan pesantren, ternyata pada suka dan laris! 

Hingga akhirnya saya membuat sebuah brand untuk bisnis saya ini dan mengembangkannya. 

logo brand saya; Suqqy Tummy

Yang saya lakukan untuk mengembangkan bisnis kuliner saya ini adalah: 

  • Membuat nama brand sendiri
  • Membuat dan mengelola akun sosmednya
  • Promosi di media sosial
  • Mengumpulkan testimoni
  • Menambah menu yang variatif
  • Mencatat arus keuangan bisnis
  • Evaluasi
Meskipun awalnya saya jualan hanya di lingkungan pesantren saja (offline), namun saat ini sudah mulai merambah promosi melalui online juga. Mempelajari cara packing makanan yang aman untuk pengiriman luar kota juga penting untuk kemajuan bisnis. 

Bisnis Kuliner Mudah Repeat Order


Kenapa memilih bisnis kuliner karena jika pelanggan cocok dengan makanan kamu, akan mudah dan cepat repeat ordernya. Sebab makanan adalah produk yang habis dimakan, maka pelanggan akan pesan lagi dan lagi. Asal kamu benar-benar memperhatikan dan menjaga kualitas produk makananmu, ya. 

Menentukan Harga Jual 


Untuk bisnis makanan frozen food, kamu bisa riset harga pasar terlebih dahulu. Usahakan agar produkmu tidak dijual di atas harga pasar. Atau, jika produkmu premium, pastikan packaging oke dan worth it untuk dijual di atas harga pasar. Ini tetap bisa dilakukan asal kamu punya value yang terus dijaga dan target marketnya tepat. Jadi, sesuaikan dengan target marketmu, ya. 

Untuk bisnis makanan olahan, kamu bisa menentukan harga dari asumsi penggunaan bahan untuk tiap porsinya. Kamupun bisa menentukan ingin mendapat laba berapa per porsi. Jangan lupa juga menghitung setiap pengeluaran sekecil apapun dan mencatatnya dalam software akuntansi. Salah satu software yang saya rekomendasikan untuk mencatat keuangan bisnis kamu yakni Kledo

Tentang Kledo 

Menggunakan software Kledo merupakan cara yang lebih baik untuk mengelola bisnismu. Karena disini kamu bisa mencatat semua pengeluaran dan pemasukan bisnismu. Sehingga semua transaksi terekam dengan jelas dan terperinci. Kamu pun dapat memantau perkembangan arus kas bisnis dan menganalisa perkembangan bisnismu. 

Kelebihan menggunakan Kledo: 

  • Laporan keuangan realtime dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Invoicing, purchasing maupun inventori jadi lebih mudah.
  • Berbasis cloud sehingga nggak perlu instal aplikasi dan sejenisnya. 
  • Biaya yang terjangkau 

Terus Berinovasi Dalam Bisnis


Menjalankan bisnis tidak bisa statis. Artinya tidak bisa hanya mengandalkan cara lama saja. Pebisnis harus terus melakukan inovasi agar terus ada penjualan setiap harinya, bisnis semakin maju dan berkembang. Dari yang awalnya semua dikerjakan sendiri hingga punya tim dan karyawan. Semangat terus para pejuang usaha! 

Semoga bisnis apapun yang kalian jalankan terus berkembang dan semakin maju, membawa manfaat untuk masyarakat sekitar, membuka lapangan kerja, omset terus meroket dan sedekah makin banyak. Aamiin. 







Tak terasa, telah hampir 2 tahun Pandemi melanda dunia. Banyak dampak yang ditimbulkannya. Baik dampak positif maupun negatif. 

Dunia digital makin berkembang. Kebiasaan masyarakat telah banyak mengalami perubahan. Belanja keperluan rumah tangga, makanan maupun minuman saja dipesan secara online. Apalagi pakaian, mainan, bahkan alat elektronik. 

Semua dapat dilakukan hanya dengan satu sentuhan. Maka trend pun berubah. 



Membaca berita, mencari informasi terbaru, mencari destinasi wisata, dan lain sebagainya semua dilakukan secara online. Karena itu peran sosial media pun sangat berpengaruh disini. 

Dampak Ekonomi Paska Pandemi 

Saat pandemi, banyak banget yang mengalami dampak secara ekonomi. Ada yang gajinya dibayarkan setengah, atau bahkan tak dibayar hingga beberapa bulan. Ada juga yang diberhentikan karena banyak perusahaan yang melakukan penghematan disana-sini. 

Para freelancer pun terkena imbasnya. Rate fee menurun atau tenggat waktu pembayaran semakin lama dari biasanya. Para pedagang, pebisnis, karyawan, semua terkena dampaknya. 

Tak dipungkiri, semua terasa lebih sulit dijalani. Namun kita harus tetap semangat, pantang menyerah dan terus berusaha hingga berhasil. 

Tetap Usaha Cari Pemasukan Tambahan 

Karena pemasukan suami sebagai kepala keluarga mengalami penurunan akibat pandemi, maka sebagai seorang istri pun mencoba terus bergerak mencari peluang agar bisa tetap mendapatkan pemasukan. Sebab pengeluaran terus saja berjalan. Kalau kita tidak mencari pemasukan lain, akan lebih sulitlah ke depannya. So, tetap semangat berusaha, ya. 

Apa Aja Sih Yang Bisa Dilakukan Untuk Mencari Keran Pemasukan Baru? 

1. Searching 

Kita bisa searching di google, kira-kira ada lowongan apa yaa yang sesuai bidang keahlian kita. 

2. Scrolling sosial media 

Banyak banget informasi yang bertebaran di sosial media. Tinggal kita saja bagaiman menemukan dan mengolah informasi tersebut. 

3. Melihat potensi diri 

Lihat dan kenali lagi diri kita. Apa sih yang bisa kita lakukan dan hasilkan untuk bisa dijual atau dipromosikan kepada orang lain? Apa kira-kira yang bisa kita tawarkan untuk menjadi solusi bagi orang lain? 

Manfaat Sosial Media Untuk Sumber Cuan! Bisa Gak? 


Manusia sebagai makhluk sosial pasti tak lepas dari peran manusia lainnya. Begitupun sosial media. Dimana interaksi sosial melalui jaringan telah menjadi trend baru masa kini. 

Sebut saja Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, hingga tiktok. Semua memiliki pasar tersendiri dan digemarin oleh hampir semua penduduk dunia. Semua orang berinteraksi di media sosial. Maka tak jarang banyak orang yang memanfaatkan sosial media sebagai ladang cuan mereka. Bagaimana caranya? 

Di antara manfaat sosial media adalah sebagai sarana meningkatkan personal branding. Sebagai apapun. Apapun profesi yang kita jalani, bisa dibranding melalui sosial media. 

Banyak ngetwit mengenai profesi kita, ilmu yang dikuasai, membahas segala tanya-jawab seputar itu, dan lain sebagainya. 

Bagi pebisnis online, peran sosial media pun sangat penting untuk memperluas jangkauan pengunjung. Melalui sosial media, brand awareness akan lebih terbangun dan menjangkau lebih banyak calon pelanggan. 

Karena itulah, kita semua perlu belajar mengenai optimasi sosial media yang mau kita kuasai. Ingin jago jualan di Instagram, maka belajar segala hal mengenai Instagram. Engagement, insight, dan lain sebagainya. 

Pandemi membawa hikmah. Karena pandemi, kita jadi memutar otak apa yang bisa dilakukan supaya dapur tetap bisa ngebul, anak bisa jajan, dan tetap bayar sekolah anak dengan lancar. Seringnya akses sosial media, membuka mata hati dan pikiran bahwa ini pun bisa jadi peluang. Kenapa tak kita manfaatkan saja medsos ini untuk sesuatu yang menghasilkan? 


Tips Optimasi Sosial Media Agar Bisa terus hasilkan Cuan! 

  • Bisa ikut grup atau komunitas yang concern untuk membangun aset digital. Membangun akun instagram, tiktok dan media sosial lain. 
  • Buatlah konten yang menarik dan interaktif dan posting paling seminggu dua kali. 
  • Berinteraksi lah dengan follow dan like juga akun dan postingan orang lain. 
  • Perbanyak sharing hal-hal yang bermanfaat. 
  • Sering mengedukasi masyarakat tentang apapun yang bermanfaat. Seperti indozone yang banyak menyajikan konten-konten menarik dan edukatif bagi masyarakat terutama bagi kaum millenial. 
Nah, optimasi ini sudah saya lakukan dan it works! Kamu gimana, sudahkah optimasi sosial medianya hingga bisa hasilkan cuan dan mengembangkan bisnis kamu?