Gejolak Rindu


Pixabay.com

Gejolak itu sungguh ada
Begitu membara
Nyaris membakar asa
Melumpuhkan pinta
Mencabik-cabik jiwa
Dengan segala rupa dan prasangka

Kuingin ia pergi jauh
Membawa hati yang rapuh
Biarkan melepuh
Bersama pikiran yang keruh

Oh Tidak!
Jangan biarkan ia pergi
Tetaplah disini
Memeluk kalbu dan jiwa ini
Yang kosong,
Bagai tak berpenghuni

Sungguh, ini sebuah ironi

Dulu,
Berbeda dengan kini

Kugantungkan asaku setinggi langit
Rasa itu tak pernah ku ungkit
Jiwaku terus bangkit
Kalbu pun tak lagi sakit

Jelas sudah
Kalbu yang kosong
Jiwa yang rapuh
Akal  yang melepuh
Akibat gejolak itu

Dan aku,
Takkan mampu menghalau
Tanpa Dia,
Allahku yang anti Galau
Mampu meluluh lantakkan segala
Gejolak maha dahsyat dalam kalbu
Gejolak itu bernama Rindu


Pondok Petir, 28 Januari 2018


0 komentar:

Posting Komentar