Begitu membara
Nyaris membakar
asa
Melumpuhkan
pinta
Mencabik-cabik
jiwa
Dengan segala
rupa dan prasangka
Kuingin ia pergi
jauh
Membawa hati
yang rapuh
Biarkan melepuh
Bersama pikiran
yang keruh
Oh Tidak!
Jangan biarkan
ia pergi
Tetaplah disini
Memeluk kalbu
dan jiwa ini
Yang kosong,
Bagai tak
berpenghuni
Sungguh, ini
sebuah ironi
Dulu,
Berbeda dengan
kini
Kugantungkan
asaku setinggi langit
Rasa itu tak
pernah ku ungkit
Jiwaku terus
bangkit
Kalbu pun tak
lagi sakit
Jelas sudah
Kalbu yang kosong
Jiwa yang rapuh
Akal yang melepuh
Akibat gejolak
itu
Dan aku,
Takkan mampu
menghalau
Tanpa Dia,
Allahku yang
anti Galau
Mampu meluluh
lantakkan segala
Gejolak maha
dahsyat dalam kalbu
Gejolak itu
bernama Rindu
Pondok Petir, 28
Januari 2018
0 komentar:
Posting Komentar