Hamil dan melahirkan adalah hal yang lumrah dialami oleh wanita yang telah menikah. Lebih dari itu, wanita harus menyelesaikan  proses alami tersebut.   Namun, tak bisa dipungkiri, setiap wanita memiliki masalah yang lebih besar. Adakalanya berjalan secara alami dan normal tanpa halangan yang berarti, namun adakalanya juga terjadi kelainan. Seperti keguguran, pendarahan, kehamilan ektopik, kehamilan kosong, dan lain sebagainya. 




Kali ini saya akan mengulas tentang hamil kosong. Karena pernah mengalaminya pada November tahun lalu, membuat saya tergerak ingin membicarakannya agar semakin banyak wanita yang lebih sadar akan hal ini. 


Apakah Kehamilan Kosong Itu? 


 Blighted Ovum (BO) atau yang biasa disebut dengan kehamilan kosong adalah suatu tempat dimana sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma tidak berkembang menjadi embrio. BO ini berbeda dengan anggur hamil atau hamil di luar kandungan. Karena ibu hamil tetap mengalami masalah pada umumnya seperti mual muntah atau rasa yang luar biasa meski tidak ada janin di dalam rahimnya. 

Mengapa janin tidak terbentuk? 

Sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma kemudian menempel di dinding rahim. Maka terbentuklah kantung rahim, plasenta dan lainnya sebagai lingkungan terbentuknya embrio. Namun karena sesuatu hal, maka sel telur tadi gagal membentuk embrio. Jadi, Lingkungan tempat janin bertumbuh sudah siap, hormon perubahan sudah terjadi, namun embrio gagal terbentuk jadi janinnya tidak ada. Karena itulah wanita yang mengalami kehamilan ini tidak mengerti tentang kelainan dalam kehamilannya. Karena ia tetap merasakan kehidupan seperti biasanya. Untuk itu, penting bagi para ibu hamil agar memeriksakan kandungan rutin dari awal kehamilan. Seperti kehamilan kosong ini yang hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan Ultrasonografi alias USG. 









Penyebab Kehamilan Kosong

  • Kelainan kromosom 
Adanya kelainan kromosom yang berubah menjadi penyebab utama. Kelainan gen atau kromosom dapat dapat terjadi oleh sistem di rahim sehingga sel telur yang dibuahi tidak berkembang menjadi embrio. 
  • Kualitas sperma atau sel telur yang buruk
Kualitas sel sperma atau sel telur yang buruk juga bisa menjadi pemicu kegagalan pembentukan embrio. Karena sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma dan menempel di dinding rahim akan dipindahkan pertumbuhannya karena kualitasnya yang buruk. 
Sebenarnya apapun penyebabnya, ini merupakan pertanda baik. Karena tubuh ibu dapat merepresentasikan kelainan kromosom atau kualitas sel sperma atau sel telur yang buruk maka tubuh ibu akan merespons dengan tidak melanjutkan proses perkembangan janin. 

Sebab, jika perkembangan berlanjut pun tidak akan maksimal atau malah meningkat kecacatan dalam pertumbuhannya. 

Maka yakinlah jika ada sesuatu yang terjadi, sementara itu pikirkanlah yang terbaik dari Tuhan. 

Tanda-tanda Kehamilan Kosong

Sebenarnya tidak ada tanda-tanda khusus yang menunjukkan kehamilan yang dialami oleh seseorang merupakan kehamilan kosong atau kehamilan normal.

Karena umumnya ibu hamil masih mengalami gejala-gejala yang umum dirasakan di masa kehamilan awal. Namun adakalanya ibu hamil merasakan tanda-tanda awal keguguran seperti kram pada bagian bawah, kerusakan flek, dan lain-lain. Namun sekali lagi ditekankan, itulah ovum rusak yang hanya bisa dilihat dan dipastikan melalui USG. 





Tindakan Yang Diambil Untuk Mengatasinya

  • Gugur dengan sendirinya 
Jika seorang wanita hamil mengalami masalah kehamilan, embrio tersebut tidak dapat berkembang, maka kehamilannya tidak dapat diteruskan. Jika kehamilan tidak dapat dilanjutkan, maka sistem yang ada dalam kandungan pun akan meresponsnya. 

Ada kondisi kehamilan kosong yang bisa luruh atau gugur dengan sendirinya. Namun, jika menunggu sampai masa tertentu jaringan tidak juga keluar sendiri, maka harus dilakukan tindakan kuretase. 

sumber: alodokter.com
  • Kuretase
Jike mengalami kehamilan kosong bisakah ditangani tanpa kuretase? Bisa jika usia kehamilannya masih di bawah 8 minggu. 

Namun demikian, jika usia kehamilan sudah di atas 8 minggu atau ukuran kantong kehamilan yang cukup besar sehingga perlu penanganan kuret. 

Kuretase alias kuret adalah suatu tindakan yang dimaksudkan untuk mengeluarkan jaringan dari dalam rahim. Tindakan ini dilakukan agar rahim dapat kembali bersih dari sisa-sisa kehamilan sebelumnya. 

Bagaimana Menyikapi Kehamilan Kosong

Yakinlah semua yang kita alami adalah yang terbaik dari-Nya. Jika kita sedang hamil, maka bersyukurlah. Karena jikapun terjadi perkembangan janin maka pertumbuhannya pun tidak optimal. Karena adanya kelainan pada kromosom pembentuk janin. Maka berupayalah agar tetap diperbaiki dari ketetapan-Nya. Serahkan semuanya kepada Allah. 





Upaya Yang Dilakukan Dalam Rangka Mencegah Kehamilan Kosong 

Meskipun tidak ada yang dapat mengetahui apa yang terjadi di setiap kehamilan, namun kita dapat meminimalisir risiko yang diperkirakan pada kehamilan. Diantaranya: 

  • Tetap berpikir positif agar tidak mengalami stres. Karena suasana hati dan pikiran sang ibu dapat memengaruhi kondisi janin dalam rahim ibu. 
  • Cukup minum air putih agar asupan udara dalam tubuh sang ibu tidak dapat terpenuhi dengan baik. 
  • Istirahat yang cukup dengan tidur minimal selai sehari-hari. 
  • Kurangi mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula yang dapat memengaruhi di dalam tubuh dan terganggunya aliran nutrisi ke janin. 
  • Menjalani pola hidup sehat. Makan yang cukup dan teratur, perhatikan makanan bergizi. 
  • Memeriksakan kandungan sejak masa awal kehamilan. Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan USG di masa awal kehamilan untuk mengetahui perkembangan janin di dalam rahim. Dapat dilakukan sejak dini untuk mengantisipasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.  


Kemungkinan Hamil Normal Setelah Kehamilan Kosong

Berdasarkan referensi yang saya baca, wanita yang mengalami kehamilan kosong, hanya sekali seumur hidup. Jadi setelah hamil, kosong, masih bisa menjalani kehamilan yang sehat dan normal. 

Beberapa teman pernah bertanya kepada saya. 

"Apakah jika pernah keguguran saat hamil ia akan sulit untuk hamil lagi dan normal? Karena akan sangat mungkin keguguran lagi." 

Insya Allah , yakin dan berserah dirilah hanya untuk Allah. Nyatanya yang saya alami, alhamdulillah saya bisa hamil lagi sampai sekarang usia kehamilan saya 33 minggu setelah dua kali periode kehamilan sebelumnya saya mengalami keguguran. 



Lalu Kapan Bisa Hamil Lagi Setelah Keguguran?

Jika pada saat keguguran atau kerusakan ovum dilakukan tindakan kuret maka waktu yang diperlukan jika ingin hamil lagi yaitu minimal tiga kali haid setelahnya. Tentu akan lebih baik jika sebelum memutuskan untuk hamil lagi agar konsultasi dengan dokter kandungan untuk melakukan program hamil. Jadi ketika kemudian terjadi kehamilan lagi, kondisi tubuh ibu sudah lebih siap dan lebih sehat. 







Setiap kehamilan pasti memiliki kisahnya sendiri. Ada duka, ada suka. Ada tangis, pun ada tawa yang mengiringi. 

Begitupun ketika mengalami sebuah kehamilan yang gugur. Sedih, itu pasti. Namun di balik semua itu pasti ada hikmah yang sedang ingin Dia sampaikan. 

Begitu pula dengan yang aku alami. Mengalami keguguran berulang pastilah membuat down dan kecewa. Namun tak perlu jua ditangisi berlarut-larut. Cukup dikenang sebagai pembelajaran. 



Sudah baca kisah sebelumnya? Baca dulu disini, ya. 

Second Opinion

Siang itu aku dan suami langsung menuju RSIA Vitalaya di Jl. Siliwangi Pamulang. Mendaftar dan mengantri di ruang tunggu. Kebetulan saat itu jadwalnya Dokter Della. Alhamdulillah, aku bersyukur banget ditakdirkan bertemu dengan beliau saat itu. Hingga saat ini pun setiap kontrol kandungan selalu kukonsultasikan dengan beliau. 

Begitu tiba giliran kami masuk ke ruangan, Dokter Della menyapa kami dengan ramah. 

Aku mengutarakan bahwa tiga hari ini mengeluarkan flek. Beliau mengarahkanku agar berbaring untuk diperiksa melalui USG. 

"Ini kantong rahimnya ya, Bu. Ukurannya udah besar nih, sekitar 3 cm. Kalo dilihat disini sesuai ya dengan usia kandungannya sekarang, sekitar 13 minggu ya." Dokter Della mulai membaca hasil USG yang tampak di layar. 

"Ini plasentanya juga ada, ya, bagus nih. Hmm..." 

"Nah, ini janinnya ya, Neng. Ukurannya kecil, kalo dilihat dari sini ukurannya seperti masih usia 8 minggu. Padahal ini kandungannya udah 13 minggu ya? Jadi janinnya ini tidak berkembang sejak usia 8 minggu." 

Degh. Aku rasanya tertampar. Usia kandungan 8 minggu-an itu ketika aku masih ragu untuk tespack atau tidak. Ketika aku seakan belum siap menerima kenyataan bahwa aku dititipi amanah lagi. Saat aku berusaha menolak takdir dari-Nya. Mungkinkah ini teguran dari-Nya? Mungkinkah janinnya merasa jika ia tak diharapkan sehingga menghentikan pertumbuhannya? Wallahu a'lam. 

"Kenapa ya Dok, kok bisa enggak berkembang gitu janinnya?" 

"Penyebabnya banyak faktor, ya. Bisa dari makanan, kurang asupan nutrisi yang dibutuhkan. Faktor kelelahan. Atau bisa juga dari virus. Kita enggak bisa mengetahui dengan pasti ya apa penyebabnya." 

"Jadi gimana Dok?" 

"Untuk ini harus dikuret, ya. Mungkin sih tadinya bisa keluar sendiri. Tapi ternyata dia gak bisa, makanya ngeflek itu kan dia ngasih tanda minta dikeluarkan." 

"Kalo enggak dikuret, misal pake obat atau apa gitu Dok, cara lain enggak bisa?" suami mencoba bertanya. 

"Enggak bisa, Pak. Soalnya kantong kehamilannya udah besar ya, sekitar 3 cm. Kalo masih usia 8 minggu mungkin masih bisa ya pake obat gitu contohnya cytotec. Tapi kalo ini ya mesti dikuret biar rahimnya juga bersih. Kalo enggak dikuret takutnya ada yang nyisa atau tertinggal di rahim malah bahaya, Pak." 

"Hmm, gitu. Ya udah, gimana baiknya aja." 

"Oke, kalo bersedia dikuret, baiknya secepatnya ya. Kebetulan besok saya ada jadwal lagi disini. Kalo mau kita bisa tindakan besok siang, sesuai jadwal saya. Gimana?"

"Baik, Dok." 

"Kalo gitu besok datang pagi, ya. Puasa dulu 6 jam sebelum tindakan. Jadi besok jam 6 pagi sarapan dulu dari rumah, setelah itu puasa sampai jam 12 siang, ya. Datang kesini jam 6 nanti saya infokan ke perawat yang jaga biar disiapkan ruangannya." 

"Baik, terima kasih Dok." 

Kamipun pulang dengan kondisi hati yang lebih lega dan lebih lapang setelah menerima penjelasan dari Dokter Della. 

Tindakan Kuretase

Keesokan harinya, sesuai arahan dari Dokter Della aku puasa sejak pukul 6 pagi hingga siang. Hari itu Dokter Della datang sekitar jam 2 siang dan mulai tindakan jam 2.30. Tindakan kuret ini enggak lama, hanya memakan waktu sekitar setengah jam-an saja. 


source: alodokter.com

Ini merupakan pengalaman pertama aku menjalani tindakan kuret. Yakni pada akhir September 2017. 

Apa sih kuretase itu? 

Kuretase aka kuret adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk mengeluarkan jaringan dari dalam rahim. Tindakan ini dilakukan agar rahim dapat kembali bersih dari sisa-sisa kehamilan yang gagal alias keguguran. Mungkin bisa juga pake obat cytotec ya untuk mengeluarkan embrio. Namun mesti harus dalam pengawasan dokter, ya. 


Kehamilan Kelima: Kehamilan Kosong (Blighted Ovum/BO

Jika sesuai anjuran dari dokter untuk bisa hamil lagi sebaiknya menunggu minimal setelah tiga kali haid. Pun alangkah lebih baiknya jika diprogram dulu. Jadi ketika hamil pun akan lebih siap secara fisik dan mentalnya. 

Namun saat itu aku agak trauma atau apa ya namanya. Sebab merasa bersalah banget di kehamilan yang kemarin. Entahlah.  

Hingga tanpa terasa setahun sudah terlewati. 

Sekitar akhir Oktober 2018 aku telat menstruasi. Awal November aku testpack dan hasilnya positif. Alhamdulillah. 

Belajar dari pengalaman tahun lalu, aku menerima kehamilan kali ini dengan lapang dada. Apalagi memang suami dan anak-anakku menantikan kehadiran bayi mungil di rumah kami. Kami pun berencana akan USG segera. 

Di kehamilan yang kelima ini qodarullah aku mengalami kehamilan kosong alias blighted ovum. Penjelasan lebih lengkapnya mengenai BO ada disini. 

Kisahku saat mengalami BO sudah kutulis, ya. 


Analisa Penyebab Keguguran Berulang

Banyak hal yang bisa menjadi penyebab sebuah keguguran pada kehamilan terjadi. Dan kita sebenarnya enggak bisa menentukan secara pasti apa sih penyebab keguguran kali ini? 

So, ini hanya perkiraan saja, ya. 

Keguguran yang terjadi pada tahun 2017 lalu ketika usia kehamilan 13 minggu, janin dinyatakan tidak berkembang sejak usia 8 minggu. Sepertinya ini disebabkan oleh asupan nutrisi makanan yang kurang mencukupi kebutuhan pertumbuhan janin. 

Karena saat itu kehamilanku belum diketahui, jujur kuakui bahwa pola makanku kacau. Aku makan apapun yang aku mau dan jarang banget makan sayur serta buah-buahan. Sering makan pedas dan minum es. Ya pokoknya jauh dari pola makan sehat. 

Selain itu sepertinya juga ada faktor kelelahan. Karena saat itu kedua anakku yang homeschooling aktif banget. Hampir setiap pagi jogging, kemudian pagi menjelang siang sering jalan kaki yang agak jauh untuk sekedar outing class. Dan semua kegiatan mereka selalu aku dampingi dan ikuti.  


Padahal kondisiku saat itu hamil muda. Dan aku pun beberapa kali merasa nyeri di perut bagian bawah. Atau di bagian pinggul setiapkali merasa capek. 

Hikmah Yang Bisa Diambil Dari Keguguran Berulang

Apa yang dirasakan oleh seorang ibu yang mengalami keguguran berulang? Kecewa, pasti. Menyesal, ada. Sedih, banget. Namun ya mau bagaimana lagi. Kejadian itu sudah ditakdirkan oleh Allah, kita sebagai manusia hanya bisa berencana namun tetap Dia juga yang menentukan. Betul? 

Apapun yang terjadi pada hidup kita, baik-buruk, pahit-manisnya jalani saja sesuai ketetapan-Nya. Insya Allah itulah yang terbaik bagi kita, menurut-Nya. Karena yang baik menurut kita belum tentu baik menurut-Nya. Begitupun sebaliknya, yang buruk bagi kita pun belum tentu buruk menurut-Nya. 

Karena bisa saja, yang terlihat buruk menurut kita, mungkin itulah yang terbaik bagi kita, menurut Allah. Sebab hanya Dia-lah yang Maha Tahu. Kita sebagai hamba-Nya hanya bisa pasrah dan tawakkal. 

Peristiwa keguguran yang kualami secara berulang inipun menjadi pelajaran tersendiri buat aku. Banyak hikmah yang bisa kupetik dari sini. Selain menjadikanku lebih kuat, lebih ikhlas dan legowo dalam menjalani takdir-Nya. 


Upaya Yang Perlu Dilakukan Agar Tak Mengalami Kembali

Tes Toksoplasma

Sesuai anjuran dari Dokter Della, jika sudah mengalami keguguran berulang seperti ini sebaiknya coba cek toksoplasma di laboratorium yang menyediakan. 

Karena tidak semua rumah sakit bisa melakukan tes jenis ini. 

Ketika itu, setelah dikuret pasca BO Dokter Della menyarankan aku untuk tes toksoplasma di lab terdekat. Yakni di lab Prodia ciputat atau di RS Brawijaya Depok. Beliau pun sudah memberikan surat rujukan untuk ini.

Namun saat itu kami menunda untuk melakukan pengecekan karena biayanya yang lumayan besar bagi kami. 

Hingga 3-4 bulan kemudian qodarullah aku hamil lagi. Alhamdulillah.  

Baca juga: Apa sih cytotec itu? 

Menjalani Pola Hidup Sehat

Upaya lain yang perlu dilakukan adalah tetap menjaga pola hidup sehat. Makan yang cukup, teratur dan bergizi. Istirahat yang cukup, jangan suka begadang ya. Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran. 

Insya Allah jika pola hidup sehat sudah dijalani, jika ternyata hamil maka tubuh sang ibu pun sudah lebih siap. 




   


Mengalami keguguran berulang tentu tidak mudah bagi seorang wanita. Apalagi yang memang kehadiran sang buah hati ini amat dinanti-nanti.

Namun tidak dipungkiri bahwa keadaan setiap ibu hamil pasti berbeda. Jangankan antara satu ibu hamil dengan ibu hamil yang lain, satu wanita yang hamil beberapa kali pasti merasakan sensasi yang berbeda dan tak pernah sama di setiap kehamilannya. Betul?


source: halodoc.com

Yap. Itulah nikmatnya ibu hamil. Maka bersyukurlah bagi yang telah melewati masa-masa indah kehamilanmu. Karena di luar sana masih banyak wanita yang begitu mendambakan kehadiran buah hati di pelukannya namun tak jua mendapatkan dua garis merah.


Bagi para pejuang garis dua, semoga Allah tambahkan kesabaran dan keikhlasan di kebesaran jiwamu. Insya Allah Dia memberikannya di waktu yang tepat dan terbaik menurut-Nya.


Kehamilan Yang Pertama: Gugur

Aku menikah pada 20 November 2011. Saat itu aku masih duduk di bangku kuliah semester tujuh. Sehingga seminggu setelah menikah aku kembali ke kelas dan LDR dengan suamiku yang masih mengabdi di kota kelahirannya, Demak Jawa Tengah.

Saat liburan semester yakni pada Januari 2012, aku positif hamil. Saat itu aku pulang liburan di rumah mertua di desa Bonang, Demak. Karena ada suatu urusan, maka aku dan suami melakukan perjalanan ke Magelang dan Jogjakarta dengan mengendarai kendaraan roda dua.

Qodarullah, sepulang dari Magelang itu aku ngeflek. Serta merta suami membawaku ke bidan untuk diperiksa. Bidan hanya menyarankan agar aku bedrest dan meminum obat penguat kandungan. Namun bukannya berhenti, fleknya makin banyak dan merah, seperti layaknya sedang haid.

Kamipun segera ke rumah sakit untuk USG. Dokter menyatakan rahimnya sudah bersih, jadi gak perlu kuret lagi. Ya, janinnya telah gugur. Innalillah...


Kehamilan Kedua dan Ketiga: Lahir

Usai liburan aku kembali ke kotaku mencari ilmu. Bersama suami karena aku menolak LDM. Alhamdulillah aku bisa menyelesaikan skripsi dan wisuda tepat waktu, pada 15 September 2012.

Dua bulan kemudian, aku positif hamil. Alhamdulillah yang ditunggu akhirnya datang juga. Begitu hamil lagi aku membatasi diri agar tidak terlalu sering bepergian menggunakan motor di trimester pertama. 



Di kehamilan kedua ini aku mengandung dan melahirkan anak pertama kami, perempuan pada 20 Juni 2013. Setahun kemudian aku hamil kembali dan lahir tepat ketika anak pertama kami berusia 1 tahun 10 bulan. Anak kedua berjenis kelamin laki-laki, lahir pada 23 April 2015. 

Baca juga: Jual Obat Cytotec 

Kehamilan Keempat: Gugur

Kejadian ini aku alami pada tahun 2017. Aku ingat pada bulan ramadhan atau sebelumnya itu suamiku sempat menyinggung bahwa ia ingin punya anak lagi. Namun aku keberatan karena anak pertama kami masih 4 tahun dan anak kedua kami berusia 2 tahun. 

Dulu banget di awal pernikahan aku sempat mengutarakan bahwa ingin hanya punya dua anak, seperti program KB. Betul? Namun suami menyanggah ingin punya lima anak. wow.. ✌☺

Namun setelah kehadiran dua anak yang lucu-lucu nan menggemaskan ini aku bilang ke suami bahwa aku mau punya anak lebih dari dua namun jaraknya diatur. Yah, paling gak tiga sampai empat tahun lah, baru punya adik lagi. 

Dan aku memang enggak pernah KB. Jadi selama ini kami KB alami aja atau suami memakai pengaman. Alhamdulillah dia mau mengerti dan bersedia mengatur jarak kehamilan. 

Qodarullah, setelah pulang kampung saat lebaran itu, yakni pada bulan Juli suamiku mulai curiga. 

"Bunda kok belum haid ya,"

"Iya, ya. kayaknya udah dua bulanan nih belum haid." 

"Jangan-jangan hamil, Bund." 

"Masa'?" 

Aku was-was donk! Karena ingat ketika kami berhubungan badan menjelang akhir ramadhan lalu itu bertepatan dengan masa suburku. 'Waduh, kalo jadi gimana, ya?' gumamku kala itu. 

Ya! Aku sempat menolak jika diriku benar hamil. Aku sempat berharap jika aku tidak benar-benar hamil. Aku merasa belum siap. Bahkan mau tespack aja aku enggak berani. Berharap agar segera haid namun tamunya tak kunjung datang. 

Hingga pada pertengahan Agustus aku baru berani tes menggunakan tespack dan hasilnya? positif. Kami segera ke bidan untuk memastikan kondisiku. Menurut bidan, usia kehamilannya sudah 8 minggu. 

Alhamdulillah terucap di bibir namun di hati seperti ada yang mengganjal. Aku ingin menangis, merasa tak sanggup. Jujur, saat itu ada perasaan menerima, namun ada sisi lain yang menolak. 

Suamiku? Tentu dia bahagia karena memang inilah yang diharapkannya. 

Aku bertarung dengan diriku sendiri. Berusaha menerima dengan sepenuh hati. Sulit? ya, cukup sulit, namun pada akhirnya aku mampu. 

Berdamai dengan diri sendiri. 


Ketika telah menerima, justru harus melepas...

Aku menjalani kehamilan seperti biasa. Pun tetap menjalani aktivitas mendampingi kedua anakku yang super aktif. Bermain, membaca buku, jalan-jalan adalah hal biasa yang kujalani setiap hari demi menemani anak-anak. Menjadi teman bagi mereka dan masuk ke dalam dunianya. 

Lelah yang kurasa kadang tak kuhiraukan, demi melihat senyum manis terukir indah di bibir keduanya. 

Hingga pada bulan September, bulan ketiga kehamilan, waktunya kontrol rutin. Kami pergi ke klinik bidan, dan diperiksa detak jantung janinnya. Pada saat itu, bidan berupaya mencari dimana titik yang tepat untuk mendengarkan detak jantung janin namun tak jua menemukan. 

"Mungkin letaknya agak jauh dan kulit perutnya tebal jadi gak terdengar jelas detak jantungnya nih. Mungkin bulan depan udah jelas kedengaran," ujar bidan kala itu.   

Namun beberapa waktu setelahnya sekitar akhir September aku ngeflek. Sedikit dan kecoklatan. Aku coba bedrest saja. Ohya, beberapa hari sebelumnya aku juga merasakan kram di perut di bagian bawah. 

Sebenarnya sempat bertanya-tanya wajar gak sih ngerasain kram kayak gini di trimester pertama? Karena jika di trimester ketiga, itu wajar terjadi, sering disebut kontraksi palsu. 

Namun aku berusaha menepis pikiran buruk yang ada dan tetap positif thingking. Hingga flek itu keluar. 

Tiga hari ngeflek, akhirnya aku dan suami memutuskan periksa ke bidan. Di bidan, tidak ada tindakan apa-apa dan disarankan untuk segera USG. 

Pagi itu juga kami ke Rumah Sakit untuk USG. Menyusuri jalan ke arah Pamulang mencari RS yang bisa USG pagi itu juga. Bertemulah dengan RS Buah Hati. 

Kami masuk dan mendaftar untuk bertemu dengan dokter kandungan yang ada pagi itu. Menunggu dengan harap-harap cemas. Begitu bertemu dan diperiksa melalui USG, hasilnya...

"Janinnya udah meninggal sebulan yang lalu nih," ujar dokter.

"Tapi kok enggak ketahuan ya, Dok?" 

"Ya Ibu enggak USG. Gimana bisa tahu? Kayak gini kan bisa tahunya ya lewat USG aja." 

"Tapi ngefleknya baru tiga hari ini, Dok." 

"Iya, ngeflek itu tuh kode dari janinnya minta dikeluarkan. Jadi ini harus dikuret, ya. Saya kasih surat rujukannya." 

Baca juga: Jual Obat Cytotec



Dadaku seketika terasa sesak. Merasa bersalah. 
Allah, ketika aku sudah bisa menerima, kenapa Engkau ambil kembali? 
Keluar dari ruang konsultasi, aku segera menepi, ke musholla. Menangis sepuasnya disana, di pundak suamiku. Dia menguatkanku. Aku merasa bersalah banget. Apakah ini bentuk Allah mengabulkan doaku kemarin? Ataukah ini bentuk teguran Allah karena aku sempat menolak takdirnya? 
Maka berhati-hatilah duhai Ibu dan calon Ibu. Aturlah hatimu sedemikian rupa. Upayakan selalu positif thinking, ya. Karena hati dan pikiranmu berpengaruh kepada janin yang ada di dalam kandunganmu. 
Setelah mulai tenang, kami memutuskan keluar dari RS tersebut. Suami mendapat rekomendasi dari temannya bahwa tak jauh dari situ ada RSIA Vitalaya yang biayanya lebih terjangkau dari RSIA Buah Hati. 

Akhirnya siang itu juga kami langsung ke RS Vitalaya, coba opsi kedua. Siapa tahu hasilnya berbeda. 

Bagaimana hasilnya setelah mencoba opsi kedua? Next aku share di postingan selanjutnya, yaa. 








Artikel terkait: Jual Obat Cytotec 



Pengalaman pernah menjalani keguguran dua kali berturut-turut membuatku semakin mengerti beberapa masalah yang terkadang timbul saat hamil. 


Foto saat uk. 27 week

Meskipun keguguran berulang yang kualami tidak terjadi dalam jarak waktu yang singkat, namun tetap menimbulkan trauma yang cukup mendalam bagiku. Apalagi kehadiran janin ini begitu didamba oleh suami dan anak-anakku. 

Kebayang kan betapa hancurnya hati ini? 

Apalagi ketika si sulung bertanya, "Mana dede bayinya?" 

Duh, rasanya aku pengen menghilang dari bumi. Tak kuasa menjelaskannya kepada sulungku. Hiks. 

Nanti aku bakalan share juga kisah keguguranku saat itu. Apa aja penyebabnya dan berhubungankah antara keguguran pertama dengan yang kedua? Next time aku share disini juga, ya. 

Tips Menjaga Kehamilan Setelah Keguguran Berulang

Kali ini aku ingin sharing sedikit mengenai segala yang aku lakukan dalam rangka menjaga kehamilan kali ini agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik hingga waktunya lahir ke dunia kelak. 

Ohya, yang berperan disini bukan hanya aku sebagai yang mengandung, namun suami dan anak-anak juga turut menjaga. Pun dengan bidan dan dokter kandungan yang telah paham riwayat keguguranku sebelumnya. So, diperlukan kerjasama yang baik ya, dalam hal ini. 

Kronologi Kehamilan Keenam, Calon Anak Ketiga

  • Begitu tahu bahwa diri ini positif hamil dari hasil tespack, sesegera mungkin melakukan pemeriksaan USG ke dokter kandungan. Diutamakan ke dokter kandungan yang udah biasa menangani kita, ya, sehingga beliau lebih paham kondisi dalam tubuh kita. 
Hasil USG pertama, UK. 6 week. Janin masih berupa titik 

  • Ketika USG pertama kali di RSIA Vitalaya pada 22 April 2019 lalu, Dokter Della menyatakan bahwa kehamilan yang aku jalani berusia +/- 6 minggu. Beliau menyatakan kantong kehamilan sudah terbentuk, janin ada, namun harus tetap dipantau apakah ia berkembang atau tidak sehingga aku harus kembali kontrol dua minggu kemudian. (Saat ini aku bersyukur karena janinnya ada meskipun masih terlihat berupa titik. Karena di kehamilan sebelumnya, pada pemeriksaan USG di awal kehamilan janin tidak ada. Hiks)
  • Setelah USG pertama kali itu aku dibekali obat penguat kandungan oleh Dokter Della. Yakni Utrogestan 100mg (Micronised Progesterone). Dilansir dari halodoc.com Utrogestan ini merupakan obat yang mengandung progesterone termikronisasi. Biasa digunakan sebagai penguat kandungan, mengatasi masalah menstruasi, pendarahan, dan terapi gejala menopause. Tapi harus dengan resep dokter, ya. 
Hasil USG uk. 8 week. Janin berkembang sesuai usia 

  • Dua minggu kemudian yakni pada 06 Mei 2019 aku kembali bertemu dengan Dokter Della untuk memastikan keadaan janin. Dan hasilnya alhamdulillah menurut beliau janinnya berkembang sesuai usia kehamilan saat itu yang sudah masuk 8 minggu. 
  • Setelahnya pun aku masih dibekali resep obat lagi oleh beliau. Namun sayang di apotik RS Vitalaya obat ini sedang kosong. Hingga aku dan suami harus mencari dan menebusnya di apotik lain. Begitu ketemu obatnya, kami sempat agak kaget sih dengan harga obatnya yang hampir 600 ribu untuk 30 butirnya. Namun suami tetap menebusnya demi calon buah hati. ❤   
  • Selanjutnya setiap bulan aku rutin memeriksakan kandungan ke bidan yang sudah memiliki banyak testimoni positif tak jauh dari rumah. Pertama periksa dengan bidan akhir Mei 2019, usia kandungan 11 minggu, aku disarankan untuk cek darah untuk cek kadar HB, HBS Ag dan HIV. Aku manut aja, insya Allah bidan menyarankan yang terbaik, kan. Saat itu aku cek semua yang disarankan dengan biaya 250 ribu. Dan alhamdulillah hasilnya baik semua, HB normal, HIV negatif, HBS Ag pun negatif. 
Sebagai tambahan info, cek HB itu untuk mengetahui kadar Haemoglobin dalam darah, normal ataukah kurang. HBS Ag, cek darah untuk mendiagnosis adanya penyakit Hepatitis B. Sedangkan cek HIV, untuk mendiagnosis adakah infeksi virus HIV dalam tubuh sang ibu.  
Hasil tes darah (cek HB, HBS Ag dan HIV) 

 Saat ini usia kehamilanku memasuki usia 32 minggu, alhamdulillah, sejauh ini tak memiliki kendala yang berarti. Semoga senantiasa sehat, janin tumbuh dan berkembang dengan baik, aktif. Kehamilan dimudahkan, lancar hingga persalinan kelak. 

Ohya, aku mau sharing tips menjaga kehamilan setelah keguguran berulang, ya. Ini aku tulis berdasarkan pengalaman pribadi aja. Mungkin setiap orang mempunyai cara dan tips yang berbeda karena kondisi setiap ibu hamil pun berbeda. Mohon diambil yang baiknya aja, yang jeleknya abaikan aja, ya, Mommies. 


Ini dia tipsnya...


  1. Begitu melakukan tes menggunakan tespack dan hasilnya positif, segera lakukan pemeriksaan USG dengan dokter kandungan untuk memastikan keadaan janin dalam kandungan, ya. 
  2. Ikuti arahan dari dokter maupun bidan. Tanyakan jika mungkin ada pantangan atau hal apa yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil trimester pertama. 
  3. Mengonsumsi dengan teratur segala vitamin maupun obat yang diberikan oleh dokter maupun bidan. Diminum sesuai petunjuk, ya, Mommies.
  4. Diusahakan banyak konsumsi buah dan sayur. Jika mengalami morning sickness, makan camilan seperti biskuit, roti, ubi, dsb sebagai pengganti nasi. 
  5. Upayakan untuk tidak memakan sayuran mentah, ikan maupun daging mentah, ya. Karena trimester pertama ini merupakan masa-masa yang rawan. So, harus banget menjaga pola makan dan asupan nutrisi dari makanan yang kita konsumsi. 
  6. Bisa ditambah dengan rutin minum susu ibu hamil. 
  7. Menjaga agar tubuh tidak terlalu lelah. Hindari pekerjaan berat terlebih dahulu. Seperti kurangi jalan kaki yang jaraknya agak jauh, tidak mengangkat beban berat dll. 
  8. Perbanyak istirahat dan tidur cukup. Upayakan tidur malam di awal waktu dan siangnya juga harus tidur siang minimal 1 jam. 
  9. Banyak minum air putih. 
Tips 1-9 di atas merupakan anjuran untuk ibu hamil yang masih di trimester pertama, ya. Karena sudah memasuki trimester kedua dan ketiga treatmentnya beda lagi. Next akan aku tulis lagi disini. 


Saat jalan pagi bersama

Ohya, jika usia kehamilan sudah memasuki trimester ketiga upayakan agar bumil banyak jalan kaki, ya. Ini olahraga tersimpel dan termudah yang dianjurkan untuk menghadapi persalinan kelak. Selain banyak jalan kaki, bisa juga dengan berenang dan yoga atau senam hamil. 

Support System Yang Baik

Dalam upaya menjaga kehamilan agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik tidak akan berdampak jika hanya dilakukan oleh yang bersangkutan saja. Karena orang-orang yang tinggal bersamanya pun harus terlibat. 

Suami dan anak-anak adalah partner kerjasama yang utama. Ketika ibu hamil masih di trimester pertama, tidak boleh terlalu lelah, maka suami hendaknya legowo mengambil alih sebagian pekerjaan rumah. Atau jika tidak sanggup bisa mendelegasikan pekerjaan rumah tangga pada orang lain. 


Thanks to him for the full support 

Anak-anak pun sebaiknya diberi pengertian bahwa saat ini sang ibu sedang mengandung calon adik mereka, sehingga tidak boleh terlalu capek. So, mereka sebaiknya mengerti dan memberikan waktu kepada ibunda untuk beristirahat jika tubuhnya dirasa mulai lelah. 

Dan alhamdulillah, saat ini anak-anak bisa mengerti. Sehingga mereka selalu memberikan waktu dan ruang bagi bundanya ini untuk beristirahat dengan cukup. Bahkan ketika di awal masa kehamilan kemarin, saat bundanya mual mereka sigap mengambilkan air minum dan obat. Pun ketika aku merasa pusing, sang adik serta merta memijit keningku. Masya Allah tabarokallah

Hingga saat ini, setiap pagi aku jalan kaki seringkali ditemani oleh anak-anakku yang begitu pengertian. Bersyukur banget aku dikaruniai amanah yang begitu menyejukkan hati ini. Terima kasih Allah. 

Semoga kita semua dapat menjaga amanah yang dititipkan pada kita ini dengan baik. Mendidik dan merawatnya dengan penuh kasih sayang sesuai fitrahnya, ya, Mommies. 

Peluk dan cium untuk anak-anak kita.... 

Yang belum mendapatkan amanah-Nya, bersabarlah, insya Allah Allah akan memberikannya di saat yang tepat. 







Referensi: 
https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/utrogestan-100-mg-15-kapsul-per-strip-kapsul
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/hepatitis/pemeriksaan-hbsag-positif/

Hamil dan melahirkan keturunan merupakan dambaan setiap kaum hawa. Bahkan adakalanya seseorang merasa hidupnya belum lengkap jika belum dikaruniai keturunan. Padahal sejatinya keturunan itu adalah hak prerogatif Allah. Hanya Dialah yang tahu kapan saat terbaik memberikan amanah ini kepada kita hambaNya. 

Ada yang baru menikah sebulan udah positif hamil. Ada yang udah menikah setahun baru merasakan hamil. Bahkan ada pula yang udah bertahun-tahun menikah namun belum juga dinyatakan positif. 

Banyak wanita menjalani kehamilan tanpa masalah berarti. Namun di beberapa kasus, ibu yang sedang hamil harus rela mengalami keguguran. Hal ini bisa disebabkan beberapa faktor, bisa kecapekan, stress, blighted ovum, dan masih banyak lagi. 

Maka bersyukurlah dirimu duhai Ibu, yang kini telah menimang bayi, menggandeng balita, maupun mengantarkan buah hatimu ke sekolah. Karena masih banyak di luar sana ibu-ibu yang mendambakan apa yang ada di pelukanmu saat ini. 

dr. Severina Adella Tobing, Sp.OG (source: okadoc.id)

Hamil Kembali Setelah Keguguran Berulang

Pertengahan bulan April 2019 lalu, suami menanyakan kok aku belum haid, padahal semestinya sudah. Saat itu aku berpikir biasanya kan pas pertengahan bulan, ini masih kurang beberapa hari. Jadilah saat itu aku biasa saja. Hingga kurang lebih seminggu kemudian, aku coba cek menggunakan tespack, dan hasilnya positif, alhamdulillah. 

Ini adalah kehamilan keenam setelah melahirkan dua kali dan keguguran tiga kali di periode sebelumnya. Tentu ada tips-tips yang aku terapkan demi menjaga kehamilan ini agar janin dapat tumbuh dengan baik. Hingga saat ini, usia kehamilan telah berjalan di 31 minggu. Semoga sehat senantiasa hingga saatnya brojol ke dunia. Aamiin.

Rutin Cek Ke Bidan atau Klinik Bersalin 

Setiap menjalani kehamilan, sejak kehamilan pertama tahun 2012 lalu hingga kehamilan keenam ini, aku selalu rutin memeriksakan kehamilan ke bidan sesuai panduan di buku kehamilan. 

Sedangkan untuk pemeriksaan USG, pada kehamilan sebelumnya aku melakukan USG dua kali dalam satu periode kehamilan, yakni pada usia kehamilan 4 bulan dan 7 bulan. Saat akan melahirkan anak kedua, aku USG lagi di usia 9 bulan karena udah lewat dari HPL namun belum juga kontraksi. Alhamdulillah, semua dalam keadaan baik sehingga aku bisa melahirkan dengan normal. 

Rekomendasi Dokter Kandungan Service Excellent  

Saat ini aku sedang menjalani kehamilan keenam dan mengandung calon anak ketiga. Bisa dibilang kehamilan kali ini cukup menguras energi. Pengalaman keguguran di dua kehamilan sebelumnya membuat aku cukup mengerti bagaimana menyikapi kehamilan ini. 

Pun dari pengalaman keguguran berulang di tahun sebelumnya lah aku semakin memahami bagaimana karakter rumah sakit dan tenaga medis yang menangani. 

Baca juga: Obat Cytotec 

Yap, tak dapat dipungkiri manusia hidup dengan berbagai karakter yang melekat di dirinya. Ada yang ramah, suka bertanya, mau menjawab pertanyaan dengan lengkap, serta menjelaskan secara gamblang. Namun ada pula yang agak jutek dalam melayani, bertanya seperlunya, menjawab sekenanya, dan lain sebagainya. 


Kebetulan di kehamilan sebelumnya yang telah gugur, aku sempat periksa dan USG di rumah sakit lain sebelum di RS Vitalaya ini. Ya, dokter kandungan yang ingin aku rekomendasikan ini praktek di RS Vitalaya Pamulang. Selain di RS Vitalaya beliau juga praktek di RS Brawijaya Depok. 


Beliau adalah Dr. Severina Adella Tobing, Sp.OG. Dokter yang biasa disapa dengan Dokter Della ini benar-benar dokter kandungan perempuan yang recommended. Service yang beliau berikan kepada setiap pasien excellent. Maka tak jarang setiap hari yang bertepatan dengan jadwal praktek beliau selalu penuh pasien yang akan kontrol kandungannya dan mereka rela menunggu berjam-jam lamanya. 



Menjadi tenaga medis mesti berurusan dengan banyak orang. Banyak karakter yang akan dihadapi setiap harinya. Baik pasien maupun keluarga pasien. Untuk itulah karakter yang baik pasti amat diimpikan ada pada setiap tenaga medis. Pelayanan yang ramah, santun, mengayomi dan membuat pasien nyaman mutlak diperlukan. 
Ketika dua tahun lalu aku dipertemukan dengan Dokter Della aku merasa beruntung dan bersyukur sekali. Ketika itu janin dalam kandunganku tidak berkembang, beliau menjelaskannya secara hati-hati dan rinci sekali. Membuat kami (aku dan suami) yang mendengarnya menjadi paham apa penyebab masalah yang terjadi pada kehamilan tersebut. Tentu lebih menenangkan, bukan? Meskipun yang diterima adalah kabar buruk namun karena penyampaiannya yang tepat maka tidak terlalu menyedihkan bagi pasien. 


Pengalaman USG Melihat Keadaan Janin Dengan Dokter Della

Dilansir dari Alodokter.com USG yang merupakan kependekan dari Ultrasonografi merupakan suatu teknik yang menampilkan gambaran kondisi suatu tubuh. Alat ini memanfaatkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi dalam pengambilan gambarnya.


source: haibunda.com

Pasien hamil yang akan menjalani pemeriksaan USG biasanya diminta untuk berbaring telentang. Kemudian dokter mengoleskan gel khusus di bagian perut. Gunanya untuk mencegah adanya gesekan antara kulit dengan transducer. Selain itu juga berfungsi mengirimkan gelombang suara ke dalam tubuh. 


Saat pemeriksaan dilakukan, transducer digerak-gerakkan di bagian tubuh yang akan diperiksa. Untuk memonitor perkembangan janin pada ibu hamil, transducer digerak-gerakkan di bagian bawah perut. Gerakan ini diperlukan agar gelombang suara yang dikirim dapat memantul kembali dan memunculkan gambar yang baik. 


Setelah gambarnya muncul di layar, dokter akan menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien. 


Pada kehamilan anak pertama dan kedua beberapa tahun lalu, aku selalu USG di klinik bidan tempatku rutin cek kandungan. Selama beberapa kali USG itu, dokter yang memeriksa saat itu hanya memberitahukan keadaan janin sehat, beratnya sekian, jenis kelamin laki-laki atau perempuan, dan hari perkiraan lahiran alias HPL. Selalu seputar itu saja. 


Namun berbeda dengan ketika aku USG dengan Dokter Della di RS Vitalaya 26 September 2019 lalu. 


Ketika itu seperti biasa aku berbaring telentang. Dokter Della mengoleskan gel khusus di bagian bawah perutku dan mulai membaca hasil USG yang tertera di layar. Dimulai dari menunjukkan bahwa ini adalah kantong rahim. Ukurannya sekian. Lanjut agak ke bawah menunjukkan bagian kepala janin. 


"Ini kepala dede bayinya ya, Bu. Bagus posisi kepalanya di bawah."


Kemudian Dokter Della menunjukkan bagian tangan janin, jantung, menghitung denyut jantungnya berapa kali per detik. Juga memantau bagian lambung dan paru-paru janin. 


Saat itu aku takjub lho ternyata USG juga bisa nembus ke bagian organ dalam janin, ya? 


Dan hal ini aku tanyakan ke beliau, donk. 


"Iya. Justru itulah fungsinya USG. Untuk mengetahui bagaimana keadaan setiap organ janin.


Berikutnya beliau menunjukkan bagian kaki janin. Kondisi air ketuban, alhamdulillah jernih. Serta melihat jenis kelamin janin. 


Benar-benar lengkap banget. Dijelaskan juga bagaimana keadaan plasenta dan talinya apakah melilit janin atau tidak. 


Aku benar-benar surprised. Karena pengalaman beberapa kali USG sebelumnya belum pernah dijelaskan sedetail itu. Justru aku dapat insight baru setelah keluar dari ruang prakteknya hari itu. Pun begitu ingin aku menuliskannya disini. Berbagi cerita kepada mommies semua. 



Profil Dokter Della

Dokter yang berparas ayu nan teduh ini mempunyai nama lengkap Dr. Severina Adella Tobing, Sp.OG. Beliau merupakan dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi atau yang biasa dikenal dengan Dokter spesialis kandungan. Beliau menyelesaikan studi kedokteran di Universitas Sriwijaya Palembang dan sempat praktek di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.   

Sayangnya hanya itu profil yang aku dapat setelah searching di internet. Mencari akunnya di sosial media pun aku tidak menemukan. Sepertinya Beliau tidak main sosmed, ya. Ingin menanyakan langsung kok ya sungkan. hehe


Baca juga: 9 Rekomendasi Mainan Anak Yang Unik dan Mengedukasi

Jadwal & Tempat Praktik Dr. Severina Adella Tobing, Sp.OG

Sejauh yang aku tahu, Dokter Della ini praktek di RS Vitalaya Pamulang dan RS. Brawijaya Depok.  


Jadwal Praktek Dokter Della di RSIA Vitalaya Pamulang

Senin  12.00-16.00 
Selasa 16.00-20.00  
Kamis  09.00-12.00  
Jumat  09.00-12.00  
Minggu 09.00-14.00

 

Untuk pendaftaran harus datang ke RS langsung, bisa diwakili oleh suami, keponakan, teman atau yang lain untuk mendaftarkan nama dan mendapatkan jadwal. Karena seringkali daftar hari ini dapat jadwal bertemunya seminggu kemudian. Ditambah lagi kadangkala pada hari konsultasi ada tindakan yang harus dilakukan oleh beliau misal kuretase (tanpa menggunakan obat penggugur kandungan) maupun operasi caesar sehingga makin lamalah waktu menunggunya. So, kudu sabar yaa, Mommies

Alamat RSIA Vitalaya Pamulang

Jl. Raya Siliwangi Pondok Benda Indah No.1 
Pamulang - Tangerang Selatan 
Telp. 021 - 74703313 / 021 - 7497195 


Jadwal Praktek Dokter Della di Brawijaya Hospital Depok

Senin 17.00-19.00  
Rabu 18.00-19.00  
Kamis 17.00-19.00 
Jumat 17.00-19.00 
Sabtu 17.00-19.00

 

Untuk di Brawijaya Hospital aku belum pernah sih kontrol disana. Tapi yang aku tahu untuk bikin janji bertemu dengan Dokter disana bisa melalui nomor WA. Jadi lebih praktis dan memudahkan, ya, Mommies. 

Alamat Brawijaya Hospital & Clinic Depok 

Jl. Raya Ciputat - Parung, Bojongsari Depok 
Telp. 021 - 29836640 
Whatsapp Admission: 0813-2122-2920 






  




Referensi: 

https://www.guesehat.com/severina-adella-tobing
https://brawijayahospital.com/doctor-schedule/obstetric-gynaecology
https://www.alodokter.com/lebih-jauh-tentang-usg
https://www.haibunda.com/kehamilan/20190715180218-49-48813/5-langkah-membaca-hasil-usg-yang-bisa-bunda-pelajari