Jika sesuatu berjalan tak sesuai yang kau mau, yakinlah Tuhan tahu yang terbaik untukmu. Dia kan memberikan yang kau mau di waktu yang tepat. Maka bersabarlah dan menerima dengan lapang. Itu kunci ketenangan dan kebahagiaanmu saat ini. 

November Bulan Penuh Cinta

Bulan November adalah bulan cinta bagi keluarga kecil kami. Ya, karena di bulan ini kami menikah, tepatnya pada tanggal 20-11-2011. Tanggal cantik, bukan? 😍 Pun suami lahir di bulan ini juga. So, saat awal bulan cinta yang lalu kami mengetahui bahwa aku positif hamil, kekasihku bahagia tak terkira. Pun ketika diriku mengalami pusing dan mual yang tak biasa, ia begitu memanjakanku. Memenuhi segala kebutuhanku, menjaga asupan makanku, tak ketinggalan pula ragam varian buah-buahan tersedia di kulkas, pun begitu susu untuk ibu hamil.

Ya. Dia begitu excited. Begitu pula anak-anak kami yang amat merindukan kehadiran sosok adik kecil di antara mereka. Di tengah ujian yang ditujukan Allah kepada suami dalam tanggung jawab pekerjaannya, ia begitu bahagia mendapatkan hadiah dari Allah di hari ultahnya. Ia yang awalnya sedikit terbebani dengan masalahnya, menjadi lebih lapang dan ikhlas karena hadiah Allah ini.

Masya Allah, duhai calon janin di rahimku, kehadiranmu yang belum utuh saja mampu menaikkan level semangat dan keikhlasan menjalani ujian dari Illahi Rabbi. Terima kasih atas anugerah ini.

Lebih Menjaga Kehamilan Karena Pengalaman Buruk Tahun Lalu

Belajar dari pengalaman saat keguguran tahun lalu, maka begitu tahu diriku positif hamil, aku berusaha semaksimal mungkin untuk menjaganya dengan baik. Menjaga asupan makanan dengan makan gizi seimbang, banyak makan sayur, protein, buah dan minum susu untuk ibu hamil sebagai tambahan nutrisi. Selain itu aku juga menjaga agar tidak terlalu lelah beraktivitas, memperbanyak ibadah, tilawah Al-Qur'an, dan lain-lain. Tak lupa juga tidak minum obat Cytotec saat itu. 

Karena kehamilan sebelum-sebelumnya aku tak rajin USG dan tahun lalu aku mengalami keguguran,  maka aku berusaha untuk USG di awal kehamilan ini, untuk memeriksa apakah janin ini baik-baik saja?

Yah, meskipun pada saat hamil anak pertama dan kedua beberapa tahun lalu aku USG hanya dua kali setiap hamil dan anak-anakku baik-baik saja, nyatanya ini tak berlaku pada kehamilan calon anak ketiga tahun lalu. Ia harus gugur karena janin yang tak berkembang. Akan kuceritakan di lain waktu, Insya Allah.

Kembali lagi pada USG. Sebagai ibu yang pernah keguguran, pastinya tidak ingin hal itu terulang kembali, kan? Maka aku mengajak suamiku untuk USG. Awalnya kami berniat melakukan USG pada dokter Della yang praktek di RS Vitalaya Pamulang. Karena kami sudah nyaman konsultasi dengan beliau, inipun berdasarkan pengalaman saat keguguran tahun lalu.

Pada tanggal 10 November, hari sabtu kami berangkat USG. Namun karena hari itu jadwal Dr. Della telah full, maka kami sepakat mencoba USG di Dr. Imelda yang praktek di klinik tepat di samping kiri RS. Vitalaya. Konsep klinik tempat praktek Dr. Imelda ini terbilang unik karena tergabung dengan Baby Shop yang bertajuk "Baby Prince Care". Jadi nampak dari depan terlihat seperti hanya sebuah toko perlengkapan bayi, padahal di dalamnya ada klinik tempat praktek Dr. Imelda.

Begitu kami masuk, takjub sih karena tempatnya kece, homey dan rapi banget. Gak perlu ngantri lama juga untuk mendapatkan pelayanan terbaik. Dr. Imeldanya pun ramah, enak diajak konsultasi. Namun, karena saat itu aku keburu shock karena vonis Blighted Ovum oleh Dr. Imelda hingga aku tak sanggup mengeluarkan pertanyaan barang satupun mengenai kondisiku. Saat USG 2D, beliau menunjukkan adanya kantong kehamilan namun belum menemukan tanda-tanda adanya janin. Dilanjutkan dengan USG Transvaginal, namun tetap tidak nampak adanya janin, bahkan dicari di luar rahim pun tidak ada. Jatuhlah vonis Blighted ovum alias Kehamilan Kosong tersebut. 

Baca juga: Obat Cytotec

Foto hasil USG di klinik Dr. Imelda

Begitu keluar dari klinik, suami menanyakan apakah mau USG lagi di Dr. Della untuk memastikan keadaan rahimku. Akupun menyetujui dan kami masuk ke RS Vitalaya. Karena jadwal beliau hari itu sudah full, maka kami hanya mendaftar saja untuk check di hari senin tanggal 12 November. Hari itu kami pulang dengan perasaan yang campur aduk, hingga Shofa anak pertama kami beberapa kali menanyakan "Kenapa Bunda menangis?" saat dia melihat tetesan air bening yang jatuh di pipiku. Akupun tak kuasa menjawab pertanyaannya karena ia begitu ingin memiliki adik kecil lagi dan begitu bersemangat saat akan menemaniku USG, ingin melihat dede bayi, katanya. 😢

Bagaimana mau melihat dede bayi, lha bayinya aja gak ada? Hiks. Tuh, lihat di foto hasil USG-nya, gak ada gambaran janinnya, kan?

Belajar Menerima

Sesampai di rumah aku curahkan segala rasa, aku menangis sepuasnya, menumpahkan segala gejolak yang ada di hati. Begitu tenang, aku mengambil air wudhu dan sholat, mengadu kepada Allah, bertanya kepadaNYA apakah vonis dari Dr. Imelda itu benar? Ya, jauh di lubuk hatiku aku masih menginginkan keberadaan janin itu di dalam rahimku. Pikirku saat itu, seorang dokter bisa saja salah, kan?   


Bagaimana hasil tes USG  yang kedua bersama Dr. Della? Lanjut ke part. 2 yaaa.... 😊

Note: Ingin tau lebih lanjut apa itu obat Cytotec? Silakan klik link warna merah itu, ya. 


Salam Hangat,

Qoty Intan Zulnida






Terdiam merenung di bawah gulungan ombak
Mengenang guliran kabut menyeruak
Tengadah, menunduk, menerima
Suntikan energi
Membias

Menerima
Relakan terlepas
Tadahkan tangan meminta
Hanya kepada Yang Esa
Bersihkan hati, olah pikir merasa

Lepaskan segala beban yang mengganjal
Luapkan semua emosi fana
Bebaskan hati, pikiran 
Jernihkan rasa
Menengadah

Pintaku
Mendekat kepadaMU
Semakin dekat memelukMU
Hingga pertolonganMU datang
Hadirkan solusi indah, buah tawakkal 


Pondok Petir, 14 Desember 2018 
03.45 wib 


Selamat pagi, Bunda!
Depok diguyur rahmat setiap siang hingga sore dalam beberapa hari belakangan, bagaimana dengan kotamu? Pagi ini saya mau share tips menghafal al-qur'an untuk balita, ya. Semoga bermanfaat!

Sudah lihat balita yang ada di foto di atas? Atau, sudah mengenalnya? Ya, dia adalah anak lelaki saya yang nomor dua. So, tips menghafal al-qur'an yang saya bagikan ini berdasarkan pengalaman pribadi, ya.

Kemampuan yang mencengangkan

Banyak yang mengira bocah ini masih 2th-an padahal usianya udah 3,5th. Tersebab postur tubuhnya yang mini. 😂


Banyak yang 'gumun' karena sejak usia belum genap 2th bocah ini sudah banyak omong. Semakin kesini semakin ceriwis sudah bisa bercerita menyampaikan perasaan dan khayalan tentang apapun.

Jangankan orang lain, bahkan ayah bundanya aja sering terbengong-bengong karena tetiba bocah ini sudah bisa berhitung 1-10, bahkan sekarang sudah bisa sampe 15. Juga tetiba bisa bilang, 'bund itu bentuk segitiga, ya' 'itu seperti bentuk lingkaran' 'kalo itu bujur sangkar' padahal belum ada yg ngajarin.

Jika sedang belajar bersama dengan temannya yang usianya di atas dia, justru jawabannya dia lebih banyak benar daripada temennya itu. Karena ternyata dia udah tahu mana angka 1, 2, 3, 4, dst hingga angka belasan pun dia udah tahu. Saya sempat kaget, sebab awalnya saya pikir dia baru ngerti angka 1-10. Bahkan ketika memegang kapur berwarna dan dia mencoret-coret di tembok rumah, ternyata dia menuliskan angka 1, 2, 3. Menakjubkan!

Selain mengenai huruf dan angka, yang lebih mengejutkan adalah ketika ia tiba-tiba membaca surat al-kafirun. Padahal setiap mengaji setelah shalat subuh di masjid, dia sering tidur di pangkuan saya sementara saya membacakan surat-surat pendek untuk sang kakak yang berusia lima tahun. So awesome!







Flashback dulu, saat belum genap 2 tahun, dia yang udah bisa mengucap satu dua kalimat sederhana tiba-tiba melafalkan al-fatihah dengan lengkap, meski belum jelas pengucapannya. Tapi full dia baca 7 ayat. Masya Allah.

Hingga saat ini udah hafal beberapa surat pendek di juz amma hingga surat al-fiil. Padahal sang bunda baru mengajarkannya sampe al-ikhlas. Nah, loh darimana dia bisa semua itu?

Setelah sang bunda menganalisa, ternyata anak ini memang audio visual banget, dominan audio. Jadi dia mengingat hanya dengan mendengar. Berbeda dengan gaya belajar kakaknya yang mesti menirukan untuk bisa ingat dan hafal.

Jadi, ternyata bocah ini tiba-tiba hafal surat al-kafiruun dan al-fiil tanpa diajarkan oleh bundanya, adalah karena ketika bunda membacakannya berulang untuk sang kakak, telinganya ikut menyimak dan mendengarkan meski raganya sedang bermain atau bahkan tidur.
------------




So, ini dia tipsnya: 

Tips Menghafal Al-Qur'an Untuk Balita:

1. Konsisten sejak kecil, bahkan sejak bayi hanya memperdengarkan yang baik-baik saja. Misal memperdengarkan murottal, sholawat, suara ayah-bundanya yang tilawah, dll.

2. Membuat jadwal mengaji dan atau belajar. Jika masuk waktunya mengaji sang anak sedang tidak mau mengaji, tidak usah dipaksa. Biarkan saja ia bermain, sedangkan kita tetap membacakan surat-surat pendek dengan suara keras dan jelas di dekatnya.

3. Membiasakan mengajaknya sholat berjamaah di masjid, terutama untuk anak laki-laki. Saat sholat pun usahakan untuk membiasakan memakai baju koko dan peci agar terbiasa menutup aurat dan berpakaian sopan ketika menghadap Allah.

4. Konsisten 'meninabobokan' dengan membacakan surat-surat pendek yang telah dihafal, jadi sekalian ia murojaah. Sedangkan untuk surat yang akan dihafal, bacakan berulang 4-5 kali dalam satu waktu.

5. Membiasakan mengajak dia membaca doa setiap akan melakukan kegiatan. Jadi tanpa kita tuntun untuk menghafal dia akan hafal dengan sendirinya.

6. Bacakan kisah-kisah teladan Nabi dan sahabat. Atau cerita apapun yang mengandung pesan moral yang baik. Ini akan menambah perbendaharaan kosakata buat si anak.

7. Jangan lupa terus doakan anak-anak kita agar dikaruniakan rasa Cinta dan iman yang kokok kepada Allah dan Rasul-NYA. Jika bercita-cita memiliki anak-anak yanh hafiz-hafizah, maka doakan demikian, minta Allah mudahkan prosesnya.







Segitu dulu deh, yaa tipsnya dari saya. Silakan jika mau menambahkan. Kita disini sama-sama belajar mendidik anak-anak kita dengan baik, karena itulah tugas kita sebagai orangtua.

Tips di atas bisa diterapkan untuk semua anak dengan gaya belajar apapun. Namun akan lebih efisien jika kita bisa mengenali gaya belajar anak kita. Karena beda anak akan beda hasil dan penerapannya. Cmiiww. 😄

Selamat mencoba!

Salam hangat,

Qoty Intan Zulnida 


Dalam hidup ini, pernahkah kalian bermimpi akan menemukan berlian?
Seperti aku, rasanya jangankan berangan, memimpikannya pun tak pernah!
Namun saat ini, aku menemukannya...😎😍

Berlian seperti apa yang berhasil aku temukan?
Mungkin ini adalah berlian termahal di dunia, bahkan hingga ke akhirat.
Berlian yang tiada orang yang mampu tuk membelinya, meski punya uang ber M M atau ber T T sekalipun.
Berlian ini sungguh adalah karunia dari Allah kepada yang dititipi, namun aku ragu dia menyadari atau tidak.

Akupun tak tahu apa maksud Allah di balik semua ini? Yang dititipi berlian itu adalah dia, kawanku, namun kenapa aku yang harus menyadari dan menemukannya?

--------

Upayaku Mendidik Amanah Allah

Aku ibu muda dengan dua anak yang sampai saat ini masih diusahakan agar kelak menjadi anak yang taat, berbakti dan sholeh-sholehah. Amiin. Segala upaya dilakukan, demi untuk menumbuhkan rasa cinta di hati mereka kepada Rabb-nya. Mulai dari membiasakan mereka membaca doa setiap akan melakukan sesuatu, mengajak mereka turut serta sholat berjamaah di masjid, memperdengarkan tilawah setiap waktu, sampai menuntun mereka menghafal ayat-ayat-Nya sedikit demi sedikit.

Tentu hal itu bukanlah hal yang mudah. Aku harus bangun jam 3 bahkan jam 2 pagi untuk bersemedi. Me Time lah, hihihi. Kemudian jam 4 pagi aku mulai membangunkan anak-anak, mengecup pipinya, membisiki dengan rayuan maut, kalimat sayang agar mereka bangun. Lanjut mengajaknya ke kamar mandi untuk membersihkan dan menyucikan diri. Kemudian si sulung yang perempuan ikut aku berjamaah dengan santri putri sedangkan si bungsu yang laki-laki ikut ayahnya berjamaah subuh di masjid. Meskipun dalam prakteknya, sulung yang baru 5 tahun hanya duduk di sampingku dan bungsu yang masih 3 tahun malah tidur lagi di samping ayahnya, tidak masalah. Yang penting bagi kami adalah, mereka berdua dapat turut merasakan keberkahan dan indahnya bangun di pagi hari saat fajar tiba.

Setelah sholat subuh, biasanya aku mengajak anak sulungku mengaji. menambah hafalan surat-surat pendeknya dengan cara membacakan berulang-ulang dan dia menirukan. Setelahnya bergantian dengan anak bungsuku. Kenapa aku yang melakukannya? karena suamiku mempunyai amanah mengajar anak-anak santri mengaji di masjid. Dalam menambah hafalan, kedua anakku memakai metode yang berbeda. Jika anak sulung yang perempuan dengan cara menirukan ayat demi ayat yang dibacakan, anak yang lelaki cenderung enggan menirukan. Dia hanya mau mendengarkan saja. Akulah yang harus konsisten mengulang surat yang dibaca sehingga dia hafal dan mengingatnya. Jadi, penting ya kita mengenali potensi yang dimiliki anak kita sehingga kita mudah menentukan metode apa yang cocok untuk anak kita dalam belajar.

Kemudian kami akan berolahraga ringan, sekedar jogging atau hanya jalan-jalan kaki di pagi hari, namun anak-anak sangat gembira menjalaninya. Terkadang kami hanya jalan bertiga saja tanpa sang ayah karena kerjaan yang harus dikerjakan, tak apa. Yang penting semua ada waktunya, ada porsinya. Kami sering juga mampir di taman kecil di samping posyandu komplek. Berayun sembari murojaah (mengulang) hafalan alqur'an yang sudah dihafal. Jika sudah dirasa cukup, kami bermain, kemudian kembali ke rumah untuk makan pagi bersama.

Begitulah kira-kira hari-hari yang kami bertiga lalui di rumah. Karena ayahnya anak-anak meskipun berkantor di sekitar rumah, namun seringkali mendapatkan tugas keluar sehingga ia lebih sibuk di luar. Aku berusaha keras setiap adzan berkumandang mengajak anak-anak ikut shalat berjamaah dengan anak-anak santri. Meskipun mereka tidak sepenuhnya mengikuti aktivitas shalat, ini aku lakukan demi mendekatkan mereka akan aktivitas ibadah agar tumbuh rasa cinta dan  taat kepada Allah dan Rasulullah dalam hatinya. Memang tidak mudah dan butuh waktu yang lama, namun dengan istiqomah yang kan terus diusahakan, semoga kelak rasa itu tumbuh dengan indah.

Baca juga: Asbab Cinta 

Tuh, kebayang kan betapa memaksakannya diriku ini? Maka ketika di suatu waktu saat aku dan anak sulungku sedang menuju tempat shalat berjamaah, tiba-tiba ada seorang teman mainnya anakku yang mengikuti dari belakang, sudah mengenakan mukena. Masya Allah, aku tersentak!

Anakku saja yang aku berusaha mati-matian mendekatkannya dengan aktivitas ibadah setiap hari, dia belum mau mengenakan mukena saat ikut shalat. Hanya sesekali saja dia mau. Sedangkan anak itu, tanpa diajak pun dia langsung mengikuti dan bahkan memakai mukena dengan keinginannya sendiri. Tak jarang, anak itu juga ikut mengaji jika dia mendapati aku sedang mengaji dengan anak sulungku. Masya Allah, dia bagaikan berlian, yang jika dipoles sedikit saja, kilaunya akan memancar ke sekitarnya. Sayangnya, orang-orang terdekatnya seakan belum menemukan dirinya. Sedih, Mak. Haruskah aku juga yang memoles berlian ini agar menjadi indah?? atau aku biarkan begitu saja sampai orang terdekatnya menemukan potensi dalam dirinya??

Tolong beri aku saran. Terima kasih sudah berkenan membaca coretan ini.

Salam hangat,

Qoty Intan Zulnida 





Aloha, Mommy kece!

Maafkan saya yang telah lama tidak meng-update konten blog ini. 😨 Dikarenakan satu dan lain hal yang tidak bisa dijelaskan disini. Tapi insya Allah sebagai permohonan maaf, mulai saat ini saya akan update blog minimal dua kali seminggu. Insya Allah. Jika saya khilaf, tolong colek dan ingatkan saya, yaa.. 😊 Bismillah semoga bisa konsisten. 

Nah, pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman dan kesan yang saya dapat setelah menghadiri event Press Conference #erlanggatalentweek2018 yang diselenggarakan oleh Penerbit Erlangga bekerjasama dengan berbagai pihak. Acara ini bertempat di 2Madison Cafe&Gallery Jl. Bangka No. 20 Kemang, Jakarta Selatan. Diselenggarakan pada hari senin, 22 oktober 2018 lalu. 

Lokasi event press conference

Dimulai dari saat saya datang diantar babang ojek online, sampai disana waktu menunjukkan pukul 12.15 wib. Karena acara dimulai pukul 13.30 wib, masih banyak waktu, donk! Saya memutuskan ke musholla dulu di area basement untuk sholat zhuhur. Kemudian masuk untuk registrasi dan makan siang. Saat makan siang sempat kenalan juga dengan moderator talkshownya yakni Mbak Brigita Manohara, presenter TV One. Orangnya cantik dan asik, penuh humor. 😃 Jadi pada event ini nanti ada dua sesi. Sesi pertama adalah talkshow dengan tema "Menggunakan Bakat Kita Untuk Meringankan Derita Korban Gempa" dilanjutkan dengan  sesi kedua yakni aktivitas seni Brush Lettering bersama Living Loving. 

Brigita Manohara, moderator sesi talkshow

Tepat pukul 13.30 wib sesi talkshow dimulai. Lima orang penting hadir sebagai narasumber disini. Mereka akan sama-sama berbicara mengenai penggunaan bakat untuk membantu korban bencana. Karena pada dasarnya, masing-masing dari kita pasti mempunyai bakat bawaan dalam diri. Kita juga pasti ingin bisa terus membantu sesama, apalagi saudara setanah air kita yang sedang mengalami musibah. Rasa kemanusiaan itu pasti ada, namun adakalanya terbentur dana. Betul apa betul? Nah, ternyata membantu mereka yang terdampak musibah bencana alam atau apapun itu tidak melulu berupa uang atau barang, lho. Kita bisa juga nih menyumbang atau membantu melalui bakat kita. Tapi, bagaimana caranya? Nih, simak ya apa kata para narasumber. 😍

Kelima narasumber menerima goodie bag usai talkshow

Adalah Mbak Windrati Hapsari yang mendapatkan kesempatan berbicara pertama kali. Beliau selaku Koordinator Editorial Erlangga for Kids, juri lomba Illustrate a Story dan pembina komunitas pendongeng di Indonesia menyatakan bahwa apapun bisa kita sumbangkan untuk kemanusiaan. Salah satunya bisa menggunakan bakat yang kita miliki. Seorang penulis, misalnya, dia bisa membuat cerpen atau kisah inspiratif di media online dan dibacakan kepada korban terdampak gempa sehingga dapat membangkitkan semangat mereka dan menyembuhkan lara. Beliau juga menegaskan bahwa dalam kegiatan Erlangga Talent Week 2018 yang akan diselenggarakan pada 25-27 Oktober di Kuningan City, Penerbit Erlangga menyediakan posko penggalangan bantuan nontunai untuk korban gempa Lombok, Donggala dan Palu. "Mereka yang ingin menyumbangkan apa saja boleh men-drop di posko tersebut. Bisa berupa hasil karya, baju atau makanan. Nantinya tim Eureka logistic yang akan mengirimkan ke Lombok, Donggala dan Palu," ujarnya. 

Narasumber yang kedua yaitu Mas Altha Rivan, seorang pekerja seni yang mengalami sendiri peristiwa gempa Lombok kala itu. Ya, Mas Altha ini salah satu korban terdampak gempa di Lombok. Beliau pun merasakan yang namanya down, trauma, seakan kehilangan diri sendiri. Bisa dibayangkan, ya, merasakan bencana sebesar itu. Terguncang, pasti. Namun beliau mencoba bangkit, mencoret-coret, membuat goresan lukisan dengan alat seadanya, hingga beliau menemukan kembali dirinya yang sempat hilang. Akhirnya beliau menyadari, bahwa ternyata melakukan aktivitas yang disukai, menjadi terapi tersendiri untuk menyembuhkan luka dan mengembalikan semangat dalam diri. Dalam hal ini beliau sebagai seorang pekerja seni, yang beliau lakukan adalah membuat karya seni. Beliau melukis, membuat grafiti, mural, dan lain-lain bahkan mengajak pemuda setempat untuk turut melakukan. Hingga mereka pun menggalang dana dengan berbagai cara, salah satunya dengan memanfaatkan bakat mereka itu. Bahkan ada teman beliau di Yogya membuat pertunjukan teater tentang mitigasi bencana, divideokan dan dikirim ke Palu. Itu juga bentuk sebuah bantuan. Bisa juga membuat sebuah karya, karya tersebut dijual dan hasilnya berupa uang disumbangkan kepada korban. Apapun itu, lakukanlah karena sangat berarti bagi para korban. Setuju?

Pembicara selanjutnya yaitu Mbak Tita Kamila, Runner Up Putri Indonesia Luwu Utara, Putri Pariwisata Indonesia Favorit dan Putri Pariwisata Sulawesi Selatan. Saat kejadian gempa Palu beberapa waktu lalu, Mbak Tita berada di Sulawesi Selatan. Beliau pun merasakan getaran gempa yang cukup mengguncang. Takut? iya. Panik? pasti. Namun tak berlangsung lama, karena setelahnya Mbak Tita aktif menggalang dana dan menangani distribusinya langsung kepada korban gempa Palu dan Donggala. 

Selanjutnya yang tak kalah menarik adalah apa yang disampaikan oleh Mas Alvi Anugerah, PR Manager kitabisa.com. Seperti yang kita tahu, kitabisa.com ini sangat tanggap terhadap bencana apapun yang menimpa negeri ini. Milyaran rupiah telah terkumpul dari aksi penggalangan dana yang telah dikampanyekan oleh kitabisa.com untuk korban gempa Lombok dan Palu. Sementara dana yang terkumpul 100% disalurkan kepada korban terdampak bencana melalui berbagai organisasi kemanusiaan yang telah bekerjasama dengan mereka. Kita patut salut dengan tim kitabisa.com karena mereka tidak mengambil sepeserpun dari dana yang berhasil dikumpulkan. Itu karena komitmen mereka yang tinggi. Menurut Mas Alvi, sebenarnya ada dana operasional yang dibutuhkan, biasanya mereka mengambil 5% dari dana yang terkumpul, namun ada pengecualian untuk korban bencana alam. 

Narasumber terakhir yang tak kalah penting yaitu Mbak Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, seorang Psikolog Anak. Beliau menyatakan bahwa sebenarnya yang paling berat terkena dampaknya adalah anak-anak.  "Ada yang bilang anak-anak akan cepat lupa, padahal belum tentu. Karena mereka sangat bergantung kepada orangtua," ujarnya. Nah, karena inilah pentingnya kita mendekati orangtuanya dulu, kita bantu mereka memulihkan kondisi jiwa mereka. Tidak harus psikolog, karena mereka hanya butuh didengarkan. Dekatilah dan dengarkan ceritanya, mereka butuh mengekspresikan perasaan mereka untuk membantu pemulihan. Itu menjadi self-healing bagi mereka sehingga lebih tenang menjalani hidup selanjutnya dan tenang juga menghadapi anak-anak mereka.   
Gempa ini bukan musibah, hanya alam yang bekerja sebagaimana mestinya. Yang membuat musibah adalah manusianya sendiri. Kitalah yang harus belajar menerima, karena mungkin selama ini kita hanya mengeruk tanpa menanam. Maka belajarlah jujur. -Altha Rivan- 
Sesi talkshow ditutup dengan kesimpulan bahwa apapun bakat kita, apapun yang kita lakukan, dapat digunakan untuk membantu korban terdampak bencana. Tak hanya uang maupun barang, sumbangsih dalam bentuk apapun dapat kita berikan. Maka, jangan katakan tidak untuk kemanusiaan. 😊 


Setelah sesi talkshow berakhir, dilanjutkan dengan sesi "Terapi Seni Brush Lettering Sebagai Aktivitas Untuk Memulihkan Trauma Pascabencana" bersama Living Loving. Sedikit informasi, Living Loving ini adalah sebuah platform bagi para pencari inspirasi rumah, kreatif, dan gaya hidup yang didirikan oleh Nike Prima Dewi dan Miranti Andi Kasim. 

Mbak Miranti sedang menjelaskan pengertian brush lettering dan teknik pengerjaannya

Latihan brush lettering di kertas dulu 

Lalu apa hubungannya Brush Lettering dengan pemulihan trauma pascabencana? Jadi begini, brush lettering ini kan semacam melukis surat/tulisan dalam sebuah media. Dalam hal ini medianya berupa tas tangan yang terbuat dari bahan kain untuk kemudian dibubuhkan tulisan yang bermakna dan dihias sedemikian rupa. Nah, proses menggambar tulisan ini bisa menjadi self-healing bagi pelakunya. Atau, bisa juga hasil brush lettering bag yang telah dibuat dikirimkan kepada korban terdampak bencana. Sehingga mereka yang menerima tas dengan tulisan positif di atasnya menerima kiriman aura positif juga dan sedikit memberi arti untuk pemulihan trauma pascabencana. Betul apa betul? 😊  

Contoh Brush lettering bag

Saya pun tak ketinggalan untuk mencoba teknik brush lettering ini. Terbukti, lho. Emosi negatif yang ada dalam diri saya hilang, seperti menguap entah kemana setelah saya berhasil menyelesaikan tantangan ini. Kok bisa gitu, ya? Sepertinya karena saya memang menikmati ketika melakukannya. Semacam ada dorongan dari dalam diri untuk terus melakukan dan memberikan yang terbaik yang saya bisa, meskipun jika dilihat hasilnya, ya biasa saja. hehe 😂 

Ketika saya mencobanya 😂

Ini hasil karya sederhana saya 😊

Para peserta hingga narasumber semua mencoba terapi seni brush lettering ini. Berlomba menyalurkan energi positif yang dirangkai melalui tulisan. Sebagian hasil karya kami, dibawa pulang dan sebagian lagi dikumpulkan untuk korban terdampak gempa. Disalurkan melalui Erlangga Talent Week 2018. Nah, brush lettering ini hanya satu dari sekian bakat yang dapat dikembangkan untuk kita gunakan membantu korban terdampak bencana. Jadi, apa bakat Mommy sekalian? Yuk kembangkan!


Ohya, jangan lupa datang, ya di Kuningan City pada tanggal 25-27 Oktober 2018 karena disana ada event seru Erlangga Talent Week 2018. Erlangga Talent Week (ETW) ini adalah event yang didedikasikan khusus untuk para siswa, guru, orangtua, masyakarat umum sebagai wadah kegiatan positif yang bertujuan untuk menumbuhkan dan mengasah bakat/talenta dan keahlian (skill) generasi muda di Indonesia. Lebih lanjut, event ini merupakan perpaduan antara aktivitas perlombaan, talkshow, unjuk bakat dan kreativitas, hiburan, serta pameran buku-buku pendidikan / referensi belajar / literasi bagi siswa, guru, orangtua dan masyarakat umum. 

Dalam event Erlangga Talent Week ini Penerbit Erlangga berkolaborasi dengan 2Madison Gallery dan didukung oleh Gelora Aksara Pratama, Melintas Cakrawala Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Giotto, Cimb Niaga, IBS Insurance Broking Service, Kingkong Snack, Nagitoz, Kingkong Bugo, UOB Bank, Wardah, LSPR, Kaplan, Petraco, APP Sinarmas, dan Universitas Mercu Buana.  

Selain itu, event ini didukung oleh media partner terkemuka yaitu Media Indonesia, Koran Sindo, Sindonews.com, Jak FM, KIS FM, Female Radio, superkidsindonesia.com, Wanita Indonesia, Info Pensi, Provoke!, Ayo Dongeng Indonesia dan C-Channel. 

Moms kece udah pada tahu, kan, ya Penerbit Erlangga? Yup! Penerbit Erlangga ini merupakan penerbit buku yang berdiri sejak tahun 1952, di tengah keprihatinan kondisi pendidikan nasional pasca Kemerdekaan Republik Indonesia. Kini, dalam usia 66 tahun Penerbit Erlangga telah membuktikan kesetiaan pada komitmennya untuk berpartisipasi dalam peningkatan kualitas pendidikan Indonesia dengan menerbitkan buku-buku edukatif bermutu untuk semua jenjang pendidikan: mulai dari Prasekolah sampai Perguruan Tinggi dan bahkan untuk kalangan umum/profesional. 

Tidak hanya menerbitkan buku-buku pelajaran yang berkualitas, Penerbit Erlangga juga aktif terlibat dalam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru dan siswa, baik itu berupa pelatihan-pelatihan, seminar, lomba, maupun kegiatan edukatif lainnya, termasuk acara ini.  

So, masih ingin melewatkan keseruan #erlanggatalentweek2018 ini??

Sekian dulu, ya, cerita saya. Nantikan cerita-cerita selanjutnya. 😍

Salam hangat, 

Qoty Intan Zulnida 
   
   
Pixabay.com

Entah bagaimana caraku
Berterus terang padamu

Kau terlihat begitu dingin
Ceritaku tentang anak-anak pun
Seakan tak kau hiraukan
Apalagi tentangku
Tentang perasaanku terhadapmu

Tentang Aku
Tentang Kamu
Tentang Kita

Inginku
Di malam menjelang menutup hari
Kita bicara dari hati ke hati
Tentang Kita
Dan anak-anak kita

Namun kenyataan
Tak seindah angan

Jangankan berbicara
Ucapan salam perpisahan menjelang tidur pun tiada

Entah sudah berapa kali
Aku menunggu hingga larut
Namun dirimu tak jua datang

Bila kah kau kan berubah?

Sedikit lebih peduli
Sedikit lebih perhatian
Sedikit lebih peka
Terhadap anak-anakmu
Dan jua aku, istrimu

Ingatlah!
Engkau kepala keluarga
Yang kan dimintai pertanggungjawabannya kelak
Bukan aku

Kini terserah padamu

{Curahan hati sang istri introvert kepada suami introvert pula}

Ditulis pada 24 November 2016
Waktu maghrib

Percaya kan, bahwa setiap kejadian yang kita alami, diharapkan ataupun tidak, ia mengandung hikmah yang pasti berguna bagi kita. Saat kita merencanakan akan bepergian ke suatu tempat, namun karena keadaan akhirnya rencana itupun batal. Entah hujan, anak sakit, suami berhalangan atau berbagai kendala lain. Pernah mengalami? mungkin sering. Jika itu terjadi, tetaplah berbaik sangka. Memang ada sedikit kecewa, itu manusiawi kok. Namun, kendalikan jangan sampai kecewa itu berlarut-larut. Apalagi jika menyalahkan orang lain, bahkan lebih parahnya menyalahkan Allah. Jangan. Jangan sampai deh.

 Jika suatu saat engkau mengalami, tenangkan hatimu. selalu positive thinking. Lihatlah beberapa saat kemudian, hingga Allah memahamkan kepada hatimu mengapa harus itu yang terjadi.

Seperti saat ini, rasa hati ingin sangat menghadiri suatu event bersama Kak Resha dan dimoderatori oleh Kak Kirana Kejora di JCC. Kak Kirana me-mention dan wapri wa ku untuk memberitahu dan mengundang agar hadir. Namun ketika mengajukan proposal ke suami, beliau keberatan menemani karena lokasi yang cukup jauh dan rawan macet.

Kecewa sih, tapi hanya sesaat. Karena kemudian Allah seperti mengilhamkan ke kalbu ini bahwa Dia ingin aku di rumah saja, menemani anak-anak bermain dan menyelesaikan puisi serta cernak yang udah mendekati deadline. Dan mungkin juga suami ingin hari minggu ini benar-benar libur dan memanfaatkannya untuk istirahat di rumah dan bermain bersama anak-anak. Saat aku lihat tidur siangnya yang begitu pulas, aku tersentuh. Kasihan juga badannya, berhari-hari ini terlalu diforsir. Berangkat pagi-pagi sekali pulang sore, sementara malam masih harus menyelesaikan tugas kantor hingga larut. Jadi istirahatnya pun sangat minim. Ya Rabb, ampuni hamba yang sempat zholim dan egois. Terima Kasih Engkau telah mengingatkan hamba.

Semoga kita semua senantiasa diliputi kesehatan, rahmat dan berkah dari Allah. Pun senantiasa dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian.

Pd. Petir, siang hari setelah kirim puisi untuk salah satu event. Di sela mengejar DL project cernak bersama Rising Star